Jollie or Mika

1.7K 175 0
                                    

Naina berlari, berlari sejauh mungkin dari kejaran Mika.
Entah apa yang membuat Naina ketakutan seperti itu. Namun yang jelas, kakinya seakan tak bisa berhenti untuk berlari.

Ia berlari menelusuri selasar sekolah. Melewati kantin, dan beberapa kali hampir menabrak murid lain yang sedang berada disepa jang lorong sekolah.

Nai membawa kakinya keluar dari gedung sekolah, dan menuju gudang belakang. Ia bersembunyi dibalik tumpukan bangku rusak, berharap Mika tidak menemukannya

"Jollieee! Keluar kau!" Suara Mika menggema, beberapa meter dari tempat dimana Naina bersembunyi.

"Marianne Jollie! Aku tahu kau ada disekitar sini! Keluar atau aku akan menghabisimu tanpa ampun!" suara Mika kembali membuat darah dalam tubuh Naina berdesir.

Naina merunduk, napasnya sesak dan kakinya bergetar. Selain karena terlalu lelah berlari, ketakutan akan ancaman Mika baru saja membuat Nai seakan drop seketika. Kepalanya pusing, dan pandangannya tiba-tiba saja seakan mengabur.

BRUKKKK

Mika yang berdiri membelakangi tempat dimana Nai bersembunyi, kontan memutar tubuhnya dengan cepat.

"Naina!" Serunya.

Mika berlari, menghampiri tubuh Naina yang tergolek lemas.

"Tolooong..." Suara Mika didengar oleh penjaga sekolah.

"Ada apa?!" Serunya. Tergopoh menghampiri kedua gadis tersebut.

"Dia pingsan. Bantu aku, Pak!" Jawab Mika sambil membetulkan letak kaca matanya.

*

"Apa yang Lo lakuin sama Naina?" Jemi mendorong tubuh Mika. Hingga tubuh Mika tersudut pada dinding ruang UKS.

Mika mengernyit, ia menatap Jemi dalam-dalam, dengan ketakutan.

"A apa maksudmu, Jemi? Aku, aku tak melakukan apa-apa. Aku menemukan Naina pingsan di dekat gudang sekolah," jelas Mika.

Jemi tersenyum sinis dengan tanpa melepaskan tatapannya yang mematikan itu pada kedua retina Mika.

"Lo nggak ngelakuin apa-apa? Tapi Lo nemuin Naina di dekat gudang?! Heh, Lo pikir ini masuk akal?!" Bentak Jemi sambil mengguncangkan bahu Mika.

Tubuh mika bergetar hebat, serta keringat mengucur deras didahinya. Wajahnya memucat pasi, dan dalam hitungan detik gadis itu terkulai.

Mika pingsan...

Pensil KutukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang