17 ; E, Ra

5 2 0
                                    

Ignorance
.
.
.

"Alasan lo gak pernah memprioritaskan gue itu karena udah ada orang yang lebih dulu lo prioritaskan ya? "

Earlene Azalia Emery

Satu minggu sekolah setelah hari itu, mood gue selalu bad setiap kali ngeliat rael.

Gak tau kenapa.

Gak mood aja ngeliat mukanya.

Dan tiga hari yang lalu, raine bener-bener dateng ke sekolah ini dan satu kelas sama gue.

Yang bikin kesialan menambah itu ketika raine sebangku sama gue, seharusnya gue duduk sama drya. Tapi hari dimana raine masuk, drya  gak masuk. Dan sekarang drya duduk bareng zoya.

Alodie ke kelas gue, natap gue yang lagi tiduran di atas meja.

Cuma tiduran.

Gak tidur.

"Len? Lo masih idup kan? ".

Cuma helaan nafas yang gue kasih ke alodie.

"Masa cuma karena itu co—".

"—bukan karena dia". Potong gue.

"Lo mau boong tolol gini. Ketauan lah". Gue cuma memutarkan bola mata gue malas.

Gue menegakkan tubuh gue.

"Die, lo sama davie gimana? " . Kata gue mengalihkan pembicaraan.

Alodie keliatan sedikit berpikir.

"Gak gimana gimana. Kayak cewek sama cowok temenan aja. Davie ya, emang gak senyebelin dulu. Dia jadi jaga sikapnya di depan gue, dan gue keganggu dengan itu. Gak kebiasa aja. Gak ada yang spesial. Lagian gue mau deket sama dia juga karena kalimat yang pernah gue lontarin ke dia. Ternyata dia sakit hati sama itu, anggep aja gue mau minta maap sama dia". Gue natap alodie datar.

Ni cewek gak peka juga gitu?

Gak asik.

Gue berdiri dari tempat duduk gue, bertepatan dengan raine yang masuk kelas.

Gue senyum ramah ke dia, dia juga bales senyuman gue.

"Mau kemana len? ". Tanya dia ramah.

"Kantin". Singkat gue.

"Tapi jam istirahat udah mau habis". Gue cuma senyum merespon dan pergi gitu aja. Di ikutin dengan alodie di belakang gue.

Gue juga tau tanpa lo kasih tau.

Dan beberapa langkah dari koridor kelas, gue ngeliat rael yang lagi jalan menuju kelasnya.

Satu yang gue pikirkan,

Dia baru aja nganterin raine ke kelas.

Perhatian banget ya.

Kalau dia bisa nemenin raine di hari sekolahnya, kenapa harus minta tolong sama gue?

"Len". Gue menoleh ke belakang.

Raine?

Sejak kapan di belakang gue udah ada dua makhluk? Raine dan alodie.

"Raine? Lo ngapain disini? Kan udah mau bel masuk". Kata gue lembut.

"Gue gak ada temen di kelas len. Gue mau ikut lo aja". Gue diem sejenak, sekilas menatap alodie yang cuma datar menatap gue.

"Tapi banyak yang mau kenalan sama lo raine, lo nya aja yang gak mau terbuka sama mereka". Raine diem.

Gue salah ya?

Ignorance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang