Haechan terdiam memandang dua orang di depannya. Kedua orang itu adalah teman segrupnya di NCT Dream, Mark dan Jaemin. Di samping Haechan tampak Jeno yang terus memandang khawatir ke arah tiga temannya itu. Sedangkan di depan sana, Mark dan Jaemin tampak tidak peduli dengan sekitarnya dan terus saja melakukan kegiatan mereka dengan tenang.
Kalau kalian ingin tau, saat ini Mark dan Jaemin sedang duduk berhadapan di meja makan dengan saling melempar pandangan memuja.
"Chan, kau yakin tidak apa?" tanya Jeno khawatir."Aku yakin. Sudahlah Jeno, kau tidak perlu khawatir. Hanya terus temani aku di sini," Haechan menjawab pelan dengan terus melihat ke arah dua orang di depan sana.
"Chan," Jeno mencoba meraih bahu Haechan dengan pelan, namun Haechan menurunkan tangan Jeno tanpa berbicara apapun.
Jeno menghela napas pasrah dengan keputusan teman baiknya ini.
Mungkin memang Jeno sebaiknya menemani Haechan dalam diam dan terus mengawasi ketiga temannya.
Di depan sana, Mark dan Jaemin masih betah dengan kegiatan saling memandang.
"Hyung aku lapar," Jaemin berucap manja pada Mark.
"Mau kubuatkan roti?" Mark beranjak dari duduknya.
"Kau yakin bisa membuat roti? Jangan menghancurkan dapur ini atau aku marah padamu Hyung," Jaemin memicingkan matanya ke arah Mark namun suaranya terdengar seperti merajuk.
Mark tertawa pelan dan mengusap rambut Jaemin.
"Kalau hanya membuat roti untukmu aku bisa Na. Apapun bisa kulakukan jika untukmu,"
Jaemin tampak malu-malu karena ucapan Mark.
Mark kembali ke meja makan dengan sepotong roti di tangannya.
"Makanlah Na,"
"Thanks Hyung," Jaemin tersenyum senang dan mulai memakan roti buatan Mark.
Haechan dan Jeno melihat semuanya dalam diam. Bagaimama Jaemin dan Mark terlihat senang saat bersama, dan bagaimana Mark terlihat sangat perhatian pada Jaemin.
"Makan pelan-pelan Nana,"
Jaemin mengangkat kepalanya untuk memandang Mark dan tersenyum lucu.
Mark mengangkat tangannya dan mengusap ujung bibir Jaemin.
Jaemin tampak terkejut dengan tindakan Mark."H-hyung," suara Jaemin bergetar.
Haechan dan Jeno tampak menahan napas mereka saat Mark mulai memajukan tubuhnya ke arah Jaemin."H-hyung," Jaemin kembali bersuara.
Mark mulai memejamkan matanya dan tetap bergerak maju.Mata Haehcan bergetar tak sabar. Jeno bergerak gelisah dengan mencengkram erat bahu Haechan.
Mata Jaemin memejam erat, tangannya mengepal erat di atas meja.
Kemudian-
DUAK
"Akh! NA JAEMIN APA YANG KAU LAKUKAN HAH?!" Mark berteriak marah setelah pantatnya menyapa lantai dorm dengan mesranya.
"SUDAH CUKUP SEMUA INI! AKU TIDAK TAHAN LAGI!" Jaemin berteriak frustasi. Dan setelahnya menolehkan kepalanya cepat ke arah Haechan dan Jeno.
"KEMARI KAU LEE DONGHYUCK!"
Selanjutnya terjadi adegan seret menyeret antara Jaemin dan Haechan.
"Nana maafan akuuuu," suara Haechan melengking indah.
"Kau harus dihukum Lee Donghyuck,"
"Tidak mauuuuuu," Haechan memandang Mark dan Jeno.
"Mark hyuuungg tolong akuuuu. Nonoooo," tangan Haechan berusaha meraih Mark dan Jeno.
Tapi terlambat karena sekarang Haechan sudah berada di gendongan Jaemin. Jaemin menggendong Haechan di bahunya.
"Tidak ada yang bisa menolongmu sekarang sayangku. Jadi diam dan turuti saja apa kataku," suara Jaemin terdengar dalam.
"Huwaaaaaaaaa tolong akuuuuuu,"
Jeno dan Mark hanya meringis melihat kedua sejoli itu."Kenapa kau mau saja di suruh Haechan berperan jadi kekasih Jaemin sih Hyung? Kau tidak jijik begitu?" bisik Jeno dengan masih memandang ngeri pada Jaemin yang membopong Haechan dengan tawa mengerikan.
"Sejujurnya aku merinding tadi. Tapi kau seperti tidak tau cara Haechan merayu saja Jen,"
"Pasti dia mengeluarkan aegyo di depanmu," tebak Jeno.
Mark tertawa pelan setelah Jaemin dan Haechan hilang di balik pintu kamar Jaemin.
"Dia juga melakukan aegyo padamu kan? Buktinya kau mau membantunya menjadi sutradara dadakan," tebak Mark.
Mark dan Jeno tertawa bersama.
*****************
Di luar sana, Renjun bertugas mengamankan Jisung dan Chenle dengan mengajak kedua bocah itu jalan-jalan.
"Hyung, memangnya apa yang akan dilakukan Haechan Hyung sih?" tanya Chenle penasaran.
"Palingan juga Haechan Hyung baca fanfict tentang Jaemin hyung dengan member lain dan ingin membuat film pendek tentang fanfict itu lagi," Jisung menjawab pertanya Chenle dengan terus memakan es krimnya santai.
"Benar begitu Hyung?" Chenle membulatkan matanya dan menatap ke arah Renjun.
Renjun tersenyum kaku dan mengangguk membenarkan Jisung.
"Gila, siapa lagi sekarang?"
"Mark Hyung,"
"JAEMIN HYUNG UKE??" tanya Chenle heboh.
Renjun mengangguk disusul tawa Chenle dan Jisung.
"Siapa lagi orang gila yang malah suka membuat film tentang kekasihnya dengan orang lain? Dan uke? Ahahahahaha" Jisung tertawa puas membayangkan Jaemin menjadi uke Mark.
"Hanya Haechan kurasa," Renjun menggelengkan kepala mengingat kelakuan absurd Haechan.
"Kasihan sekali Jaemin Hyung selalu jadi sasaran Haechan Hyung,"
Mereka bertiga kembali tertawa keras.************
"Nana lepaskan akuuuuuuu," teriakan Haechan kembali terdengar disusul tawa Jaemin.
Dan hari ini suasana dorm dreamies diramaikan dengan teriakan Haechan dan tawa Jaemin.
Entah apa yang dilakukan pasangan kekasih itu di dalam sana.
Yang lain sih tidak mau ikut campur.FIN