Barang unik, lucu, menggemaskan, tapi nggak penting emang paling disukai sama kaum hawa. Maka dari itu, makin marak pengusaha pandai yang membuat pusat perbelanjaan barang-barang unik, lucu, dan menggemaskan dengan sasaran penjualannya wanita.
Contohnya ya Mickyso ini. Sumber dari keborosan hqq para manusia hanya demi mengoleksi barang-barang aneh yang hanya dijual di toko tersebut. Mulai dari barang berguna seperti tas, dompet, topi, hingga barang paling tidak berguna seperti patung dora goyang ada di sana.
Setiap harinya banyak wanita dan lelaki manis berdatangan ke toko tersebut, dan salah satunya adalah Lee Haechan, Zhong Chenle, dan Park Jisung.
Jangan berpikir Jisung ke tempat ini dengan sukarela, Jisung hanya bertugas mengantar kekasih manisnya Zhong Chenle dan kakak sepupu tersayangnya Lee Haechan.
"Ya ampun ini lucu banget sih," Haechan berseru senang saat matanya menangkap sebuah pensil dengan beruang lucu di ujungnya dengan topi santa yang bisa memantul.
"Itu pensil doang kali Kak. Di gramed juga banyak," Jisung memutar bola matanya malas.
"Emang lucu kok Ji. Beneran deh Kak lucu banget ini," Chenle ikut-ikutan mengambil pensil yang sama dengan Haechan.
"Beli ini yuk Le," ajak Haechan bersemangat dan segera diangguki oleh Chenle.
"Ayo kita cari yang lain," Haechan dan Chenle dengan semangat kembali berjalan memutari rak-rak yang ada.
Jisung menghembuskan napas panjang sebagai pertanda dia udah pasrah.
"Aku ke kamar mandi dulu ya," Jisung berpamitan dengan dua orang yang sepertinya tidak terlalu peduli pada kepergiannya. Buktinya mereka cuma angguk-angguk tanpa repot menoleh ke arah Jisung.
Jisung sabar kok, Jisung kuat. Untung dua-duanya dia sayang.
"Kak! Ini nih yang Kakak cari,"seru Chenle dari sebuah rak berisi kotak bekal.
"Akhirnya ketemu," Haechan langsung memilih-milih warna kotak bekal dengan semangat.
"Mending gausah dibeli deh Kak," sahut sebuah suara di belakang mereka.
"Eh mama ku sayang. Aduh! Masnya jangan ngagetin dong,"
Sebelum latahnya diketawain, Haechan harus ngomel duluan. Itu prinsipnya.
Tapi sayangnya pelaku 'kejahatan' itu tetap tertawa.
"Kak Haechan latahnya malu-maluin ih. Chenle mau pindah rak aja," dan dengan tidak tau dirinya, Chenle tetap meninggalkan Haechan berdua dengan pramuniaga Mickyso itu.
"Saya Jung Jaehyun, ada yang bisa dibantu? Maaf ya Kakak manis sudah mengagetkan,"
"HEH HAECHAN INI COWOK YA!"
"Loh, cowok? Kok manis banget sih?"
"Jangan gombalin Haechan! Gak mempan tau!"
Iya, bilangnya sih nggak mempan, tapi pipinya merah. Kan Jaehyun jadi gemas, pengen bawa pulang aja.
"Jadi, kenapa jangan dibeli?" Haechan masih kepo juga. Kan dia ini harusnya promosi produk ya, nah ini malah bilang jangan dibeli.
"Iya karena ini susah dibuka. Nih liat,"
Jaehyun mengambil satu kotak bekal di sana, lalu mempraktekkan bagaimana cara membukanya. Begitu juga Haechan.
"Pertama kita buka pengaitnya, putar, tarik. Gimana?"
Jaehyun terlihat sedikit kesulitan membukanya, tapi berhasil terbuka. Sedangkan Haechan masih belum berhasil.
"Kenapa susah sih? Kan aku pengen," ucap Haechan dengan mempoutkan bibirnya.