Eps.8 - Someone In The Past

506 57 9
                                    

Shakti melahap potongan pizza ke 3 dan dia sudah merasa kenyang.

"Kenapa kau bertanya soal boneka itu?" Ucap radhika tiba-tiba.

Shakti terdiam.

Padahal jika radhe tidak mengatakan itu, mungkin ia sudah lupa.
"Tentu saja penasaran, aku bisa saja membelikan itu untukmu jika kau mau tidak perlu repot-repot membawanya bukan?"

Radhika mengangguk paham.
"Aku tau, bahkan aku juga bisa membeli boneka serupa sendiri tiga empat bahkan berapa pun yg aku mau, tapi itu tetap akan menjadi boneka yg berbeda"

Shakti kembali diam belum ingin bertanya, dia yakin radhe belum usai bicara.

"Boneka itu adalah penghantar mimpi indah untukku, dulu setelah kedua orang tuaku bercerai aku sering bermimpi buruk, dan bisa di katakan setiap malam aku bermimpi buruk"

"Dan bagaimana dengan sekarang?" Pertanyaan shakti yg pertama.
Radhe menggeleng lemah dengan senyum sendu.

"Sudah tidak, aku tau ini sedikit konyol tapi kau tau, itu benar-benar terjadi padaku, setelah aku mendapatkan boneks itu aku bisa lebih nyenyak saat tidur"

"Bagaimana?" Tanya shakti kembali
"Tentu saja karna aku tidur memeluk boneka itu bodoh"

"Tapi malam itu kamu bisa tidur dengan nyenyak,Siapa yg memberikan boneka itu padamu, ayah mertua? Atau adik ipar?"

Radhika melongos setengah jijik mendengar ucapan shakti.
"Why? Mereka memang mertua dan adik iparku bukan"

"Ya secara status memang seperti itu, tapi sangat menggelikan saat kau mengatakannya"
"Ah baiklah, jadi aku harus memanggil mereka apa di depanmu"

Radhe memutar bola matanya jengah, akan ada cerita lebih panjang jika dia meladeni pertanyaan shakti itu.
"Lupakan" singkat radhika kembali mengambil sisa potongan pizza di dush ke tiga.

"Hei, kau belum menjawab pertanyaanku"
"pertanyaan yg mana?"
"Who? Siapa yg memberikan boneka itu padamu"

Radhika mengerucutkan bibirnya ragu.
"Aku tidak ingin membicarakannya"
"Heeh, you are crazy? Tadi kau bilang 'ini akan menjadi cerita panjang' baru juga lewat 15 menit kau bercerita panjang dari mana"

"Memangnya cerita panjang menurut dirimu itu membutuhkab waktu berapa jam hah? Kau fikir aku sedang mendongeng? Aku hanya bicara akan menceritakannya bukan berarti seluruhnya" sewot radhika pergi begitu saja.

Shakti hanya bisa melongo sekarang, 'apa dia mengatakan itu tadi, tidakkan lalu kenapa dia yg sewot begitu' batin shakti heran.

Radhika membanting pintu kamar cukup keras.
Membawa tubuhnya jatuh sembarang di atas kasur.
"Kenapa juga aku harus cerita sama dia, dia ngga akan mengerti jugakan"

Radhe memjamkan matanya kuat, ingatan lampaunya kembali lagi mengusik otaknya.

"Radhe, kamu bilang susah tidur karna mimpi buruk ya?" Ucap seorong pria dengan senyum ramahnya.

Radhika tersenyum kaku, bingung harus menjawab apa, tapi seingatnya.
"Kapan gue bilang sama lo?"

Pria itu menggaruk tengkuknya, entah apa maksudnya.
"Aku sempet denger saat kamu bicara dengan smo di kantin hehe maaf ya"

"Lo nguping?" Tanya radhe ketus, ini adalah salah satu pria yg akan menjadi daftar backlist pdkt untuk radhe.

Meski tergolong cewek cuek dengan julukan boykiller radhe memiliki banyak pria yg tetap mengangguminya sejak SMA. You know cantik aja ngga cukup.

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang