Eps.21.2 - Realitionship Or Friendship

473 68 14
                                    

Vishal membuka pintu mobilnya begitu mesin kuda besi itu mati, di lihatnya gedung dengan 5 lantai di depannya yg tidak terlalu ramai. Hanya beberapa orang berseliweran keluar dari gedung tersebut.

Vishal berdiri di depan mobil Rolls Royce putih miliknya sembari melipat tangan di atas dada, sesekali ia meloneh dimana lobby berada, masih setengah jam ia harus menunggu radhika untuk keluar sesuai rencana mereka sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vishal berdiri di depan mobil Rolls Royce putih miliknya sembari melipat tangan di atas dada, sesekali ia meloneh dimana lobby berada, masih setengah jam ia harus menunggu radhika untuk keluar sesuai rencana mereka sebelumnya.

Tapi karna terlalu bersemangat menemui radhika lagi, alhasil ia datang 35 menit lebih awal dari seharusnya.

"Lo emang ngga bakalan waras kalo udah menyangkut radhe" gumam vishal pelan pada dirinya sendiri.

Sembari menunggu vishal menyibukan dirinya dengan mengusap-usap layar ponsel pintar, beberapa pesan masuk adalah urusan bisnis dan sisanya adalah chat-chat kurang berfaedah dari penggemarnya yg 98% adalah wanita tulen dan sisanya jadi-jadian.

Entah dari mana mereka mendapatkan kontaknya, sejak kepulangannya keindonesia setelah 5 tahun dirinya di italia dan di perkenalkan secara resmi oleh sang ayah untuk memimpin perusahaan. Beberapa jam setelahnya puluhan pesan misterius masuk di ponselnya, mungkinkah harus mengganti nomor?.

Vishal menongakan wajah kembali melihat lobby yg terlihat jelas karna hampir semua bagian depan gedung itu adalah kaca.

Dan tepat saat itu matanya menangkap sosok radhika muncul tengah bercengkrama dengan salah satu karyawan. Vishal mengulam senyum hangat menyaksikan pemandangan di depannya.

Radhika yg dulu di kenalnya sangat tertutup bahkan sangat dingin saat ini terlihat layaknya malaikat bagianya, sungguh tahun-tahun yg menyesalkan dirinya tak melihat langsung perubahan yg sangat luar biasa dari wanita itu.

Radhika berdiri tepat di hadapan vishal menatap vishal penuh selidik mencari-cari kesalahan yg mungkin bisa di jadikan alasan baginya.

"Kenapa liatinnya gitu amat". Serogoh vishal cemas, radhe menatapnya terlalu intens hingga membuatnya gerah padahal hari sudah mulai senja dan angin sepoi-sepoi ngga pake jaim.

"Rapih amat udah kaya mau kencan vi hihi" kikik radhe menyiwir jas hitam rapih yg di kenalan vishal. 'Udah macem kucing jalanan aja nyiwir gitu' batin vishal.

"Curang aku masih pake setelan kerja loh, eh kamu udah rapih pake kemeja jas begini. Hm.. padahal kita cuma makan malem biasakan? Eh atau jangan-jangan kamu ada kencan ya setelahnya". Girang radhe berbinar-binar.

"Kok kesel ya" ucap vishal lolos begitu saja, padahal ia sengaja berdandan rapih layaknya pangeran demi menemui wanita di depannya ini, eh doi malah ngira mau jalan sama orang lain.

"Haha apa sih, ya udah yuk kita jalan sekarang". Radhe menepuk bahu vishal lebih dulu sebelum berjalan menunju pintu mobil dimana wanita itu harus duduk.

Setelah pintu terbuka radhe mematung melihat buket bunga berada di atas kursi. Dengan wajah keheranan tanpa di buat-buat radhe menatap vishal tajam.

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang