Eps.20 - What's Wrong With It?

487 73 8
                                    

Cahaya terang berasal dari lampu mobil shakti perlahan padam. Shakti berjalan cepat memutari mobilnya membukakan pintu untuk radhika.

Mereka baru saja sampai dan radhika lebih memilih untuk memasuki rumah lebih dulu begitu shakti membukakan pintu mobil untuknya.

Shakti menaikan bahu acuh berjalan di belakang radhika yg hanya berjarak tiga langkah, shakti tersenyum samar memperhatikan tubuh radhe dalam gaun pastel panjang yg sangat cantik menempel di tubuh wanita itu.

Sementara radhe seolah tak menghiraukan keberadaan shakti di belakang terus berjalan dengan tekad kuat, tapi langkahnya berhenti tiba-tiba saat kakinya baru menginjak dua buah anak tangga.

Tubuh radhe berbalik perlahan menatap shakti sengit, shakti masih menunjukan senyum sama seperti saat ia memperhatikan radhe dari belakang, senyumnya bahkan semakin jelas saat menyadari wajah masam radhika.

"What's wrong with it? Kenapa menatapku seperti itu" tanya shakti lugu. Radhika mempertajam tatapannya pada shakti bibir manyun seolah sedang menunjukan dirinya yg sedang merajuk.

"sebenarnya apa yg ada dalam otakmu? Kenapa kau melakukannya?". Seru radhika kesal. Shakti mengerutkan kening. "Melakukan apa? Bisa diperjelas maksudmu".

Radhika menghentak-hentakan kaki saking gemasnya-- bukan perlu di ralat, bukan gemas tapi jengkel lebih tepatnya
"Really? Are you kidding! I swear it's a very bad joke" sentak radhika emosi.

"Ngga usah sok ngga paham gitu deh shakti" geram radhika kembali turun menghadap tubuh shakti.

Shakti tak bisa menyembunyikan tawanya lagi, ia tertawa kecil dengan ekspresi radhika yg luar biasa kacau, dan perlu di kaui ekspresi yg sangat menggemaskan baginya.

Bugh

Shakti meringis saat radhe menonjok tepat di perutnya, tidak kuat tapi cukup kaget.
"Wait- apa yg kau lakukan" seru shakti masih tertawa.

"Itu untukmu yg sudah memanggilku dengan sebutan baby, apa tidak cukup jelas jika ini bukan bentuk tubuh bayi.."

Bugh.

Kedua kali radhe menonjok shakti di bagian bahu, shakti tidak merasakan apa pun kaena kesiapan tubuhnya, tapi dia tetap meringis.

"Untuk menciumku sembarangan, H*ly shit-- aku benar-benar meledak shakti, you know me-le-dak. Huh.. setidaknya jangan lakukan itu tiba-tiba" teriak radhika memenuhi ruangan.

Beberapa art sempat datang untuk memastikan keributan apa yg sedang terjadi, dan saat melihat dua majikan tengah berseteru mereka bergegas kembali enggan ikut campur.

Shakti menarik satu alisnya keatas, tersenyum penuh arti mendekati radhika. Radhe yg sadar akan gerak-gerik mencurigakan shakti bersikap waspada mengepalkan tangannya. mengumpulkan energi sebanyak mungkin, akan ku pastikan menonjok wajah menyebelkannya itu.

Jarak antara shakti dan radhika hanya beberapa inci saja bukannya menonjok seperti harapannya, radhe malah berdiri kaku menatap senyum misterius shakti.

Tubuh shakti yg tinggi menjulang memaksa radhe untuk sedikit menarik wajahnya katas.
"Jangan lakukan tiba-tiba ya? Ehmm jadi bagaimana dengan sekarang, apa aku boleh menciummu?". Goda shakti mengelus pipi radhe.

Radhika mengigit ujung bibirnya, kerja jantungnya mulai berlebihan lagi detaknya menjadi tak karuan dan pasokan oksigen terasa begitu menipis.

Harapan terbesar radhe saat ini hanya semoga degub jantung itu tak sampai di telinga shakti.
Tapi apakah wajah memanasnya juga bisa di sembunyikan.

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang