Eps.25 - Entangled

741 67 27
                                    

Radhika tertegun lama di atas kasur, sesekali sudut matanya melirik shakti yg masih terlelap.
Ia mencoba dengan keras mengingat apa yg sebenarnya terjadi.

Tapi bukan jawaban yg mucul di otaknya radhe hanya mendapati potongan-potongan kejadian semalam yg terus berputar-putar di kepalanya.

Shakti mempercepat ritme hentakannya di tubuh radhe, kenikmatan surgawi menggayar dalam dirinya, shakti tersenyum melihat wajah radhe dalam keadaan tersebut.
Terlihat begitu menggairahkan dan bersemangat.

Ricauan semakin hebat di malam yg semakin larut, shakti merasakan dirinya akan meledak di bawah sana. Shakti menatap ragu wajah radhika yg masih menikmati diriya.

Dengan sekali gelengan kepala shakti membajiri rahim radhe dengan miliknya, shakti melemah tertidur di atas tubuh radhika. Dan radhika diam hanya mengelus lembut punggung shakti sembari mengatakan hal tak terduga.
"I LOVE YOU".

Radhe meremas rambutnya frustasi, menyadari kalimat bodoh yg ia ucapkan pada shakti. Dengan sigap radhe bangkit dari ranjang menuju kamar mandi dan  membersihkan diri.

Tanpa berlama-lama radhika muncul dan bersiap dengan pakaiannya, entah apa yg terjadi dengannya dan shakti semalam radhika tidak ingin mengambil  pusing, begitu siap radhe mengambil kunci mobilnya dan berlari keluar kamar meninggalkan shakti.

Suara vacum cliner terdengar rendah di telinga shakti, shakti membuka matanya perlahan dengan nyawa yg belum sepenuhnya terkumpul shakti menatap langit-langit kamar yg terlihat asing untuk di lihatnya saat membuka mata di pagi hari.

Shakti melamun untuk beberapa saat hingga suara vacum cliner otomatis kembali menyadarkan lamunannya. Shakti ingat jika kamarnya tidak menyediakan benda semacam itu, karna shakti selalu menyuruh maid atau pelayan membersihkan kamarnya.

Beda dengan radhika meski pelayan tidak pernah absen membersihkan kamarnya yg masih bersih wanita itu juga memiliki pembersih exstra berupa mesin otomatis sejenis yg setiap pagi berputar-putar membersihkan kamarnnya seperti saat ini.

Wait..

Shakti menolah kanan dan kiri melihat sekelilingnya. Shakti baru menyadari jika ia terbangun di kamar radhika dan lagi dalam kondisi telanjang dada. Hmm ralat telanjang bulat pikir shakti begitu menyibakan selimut menutupi tubuhnya.

Karna kepalang tanggung shakti memilih mandi di kamar radhika, ya kali mau keluar kamar ngga pake apa-apa. Shakti juga melihat pakaiannya yg berserakan di lantai tapi sekali lagi ya kali mau mungut terus di pake lagi.

Derasnya air yg keluar dari shower mulai membasahi seluruh tubuh shakti. Shakti menyisir-nyisir rambutnya yg basah dengan jari. Matanya tertutup lembut menerima air yg mengguyur wajahnya.

Shakti ingat jelas kejadian semalam karna ia dalam kondisi serutus persen sadar meski sempat meminum beberapa gelas wine di pesta takaran minum tersebut tidak membuatnya hilang kendali.

Sedangkan radhika, shakti juga tidak begitu paham apa radhika mabuk atau semacamnya tapi seingatnya radhika juga bukan tipe orang yg mudah mabuk apa lagi hanya karna satu tegukan alkohol.

Shakti membuka matanya cepat mengingat sesuatu, obat perangsang. Shakti terkekeh tidak percaya untuk apa radhika meminum obat semacam itu jika wanita itu bahkan--- ya sudahlah  status saat ini tidak penting.

Shakti menarik handuk kimono milik radhika dan memakainya. handuk tersebut memiliki panjang selutut jika dikenakan radhe tapi saat bertrasformasi pada shakti hanya sebatas paha.

Shakti memikirikan aksinya dengan radhika semalam sepanjang kakinya melangkah menuju kamar sebelah.
"Dia sangat liar semalam, sedikit mustahil jika itu radhe hmmm".
Shakti terus saja berguman.

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang