Eps.22 - Jealous

689 69 18
                                    

Shakti berjalan cepat memasuki rumah begitu pintu terbuka, seperti biasa kedatangannya di sambut oleh seluruh penghuni rumah

Tak terkecuali radhika, wanita itu tidak terlihat dimana pun, biasanya di jam-jam seperti ini, ia akan mudah menemukan radhe di ruang tv.

"Dimana radhe?" Tanya shakti pada salah satu maid.
Sebelum menjawab maid menunduk hormat.
"Nyonya belum pulang tuan". Titahnya.

Shakti menghentikan jarinya yg semula sibuk melonggarkan dasi di lehermya. Terdiam menatap sengit maid di depannya.
"Haish.. kemana perginya, aku kira hanya aku yg pulang lambat malam ini".

Shakti merogoh ponsel di saku celananya mendial angka satu dalam panggilan cepat hingga muncul nomer dengan nama 'wife'.

"Nomor yg ada tuju saat ini berada di luar jangkauan cobalah---"

Shakti kembali menarik simpul dasinya berjalan keluar tanpa sepatah kata.
"Dia tidak rumah, Cari dia". Ucapnya geram pada seseorang di seberang telfon.
Di saat seperti ini shakti akan mengandalkan kemampuan berkendara supirnya menembus jalanan yg terbilang ramai.

Kurang dari sepuluh menit shakti sudah menemukan beberapa informasi mengenai radhika.

Mulai dari wanita itu sudah pulang sore hari dan terlihat masuk kedalam mobil bersama seorang pria.

What the fu*k!!

"Bisa-bisanya dia pergi begitu lama dan yg terburuk dengan seorang pria". Shakti tertawa sumbang melihat gambar radhika yg baru saja masuk mobil sedan warna putih.

"Kau ingin bermain-main rupanya". Ujar shakti tersenyum sinis menatap pintu sebuah restoran bergaya eropa klasik.

Tanpa kesulitan shakti sudah bisa menemukan sosok radhika yg duduk membelakanginya.
Shakti diam sesat menatap radhe begitu tenang dengan makanannya.

Tapi ketenangan itu tidak belaku pada pria di depan radhe yg terus berusaha mencuri padang.
"Cih.. segitunya" cibir shakti melangkah menghampiri meja radhe dan vishal.

"Baby you're here?" Ucap shakti senang. Shakti merekahkan senyum melihat dua manusia berekspresi kaget pada kehadirannya.

Salah satu lagi bukan kaget melainkan muak, maybe.
Radhika melongo layaknya seorang istri yg baru saja kepergok selingkuh.

Shakti abaikan. Ia mengambil kursi untuk dirinya duduk di samping radhika.
Shakti semakin tersenyum saat suasana makan malam menjadi canggung karnanya.
'Begini ya rasanya ngerjain orang' batin shakti puas.

Sejam kemudian ...

"Shakti tunggu, kenapa jalannya cepet banget sih" radhe berteriak setelah dirinya membanting pintu mobil suaminya begitu keras.

"Oh ayolah dia bersikap begitu manis saat di restoran dan sekarang dia meninggalkanku.
ckck.. suami macam apa kau hah". Bentak radhika melempar heels 7 centinya pada shakti.

Shakti menggeram kecil saat sebuah benda melayang di pundaknya. Shakti berbalik gusar melipat lengan di atas dada dengan acuh.

Radhika melotot sewot, bisa-bisanya pria itu melakukan hal itu padanya. "Kau-- kenapa kau datang kerestoran dan merusak acara makan malam dengan temanku hah? Bukan hanya itu kau juga memepermalukan dia dengan mengambil bill makanan dan membayarnya sesuka hatimu, God, kau pasti gila shakti".

Shakti memutar bola matanya jengah mendengar keluahan radhika yg di peruntukan untuk pria lain. Dia membela pria lain di depan suaminya, ironis bukan?.

"Oh makan malam dengan teman ya, aku kira kalian sedang berkencan. Aku salah rupanya". Sesal shakti mengerucut bibir.
Radhe terpengah, entah untuk rasa kesal atau apa semacamnya.

"Jangan bodoh mana mungkin aku berkencan dengannya, dia teman baikku shakti. Bisa-bisanya kau berfikir hal bodoh".

"Hah.. kau mungkin lebih sering mendengar kalimat ini dari pada aku karna kau wanita, 'tidak ada pertemanan antara pria dan wanita' kau bisa menimpalnya tapi pria itu tidak. Huft.. sangat jelas sekali dia sedang mengajakmu berkencan tau". Ujar shakti berbicara dengan nada menggemaskan.

Radhika tertawa hambar.
"Hehe.. tidak perlu banyak berasumsi tentang kencan, seperti kau tau saja daftar acara kencan seperti apa. Aku berani taruhan dari sekian banyak wanita yg kau tiduri tak satupun dari mereka kau kencani!" Telak radhika bulat dan berapi-api.

"Mrs. Richard apa kau sedang menantangku untuk hal itu?".
Shakti tersenyum miring
Radhika berdecak malas.
"Itu adalah fakta Mr. Richard jangan coba untuk mengelak, lagi pula kau bersikap layaknya suami yg sangat cemburu hari ini hm..". Tanya radhe selidik.

Shakti menelan salivanya dengan susah payah, apa ini!.
"Ma--mana mungkin aku cemburu heh. Aku hanya tidak ingin ada berita miring tentang kita. Kau tau bukan banyak paparazi yg selalu awas mencari celah orang penting. Belum lagi tanggapan nitizen yg super benar menurutnya cih". Jawab shakti dengan gaya bicara penyanyi rap.

"Tetapa saja kau terlihat seperti orang yg cemburu". Tukas radhika meledek.
"Halah pokoknya tidak, tidur sana". Shakti melangkah cepat menaiki anak tangga meninggalkan radhika.

"Ada apa dengannya, akukan hanya bercanda." Heran radhe masih menatap kepergian shakti.
"Sebagai gantinya kau harus memposting lebih dulu di akun sosial media yg baru saja aku buat. Hmm foto pernikahan kita dengan caption yg bagus bagaimana?". Seru shakti di depan pagar lantai dua.

Pria itu belum masuk kekamarnya dan malah berdiri dengan sombongnya di atas.
"Heh apa aku tidak salah dengar".
"Tidak, itu adalah hukuman untukmu karna berulag radhe".

"Shit.. apa maksudmu shakti, ulah apa?---"
"Dua menit dari sekarang baby atau aku akan pikirkan lagi hukuman tambahan untukmu".
"Ah kurang ajar kau, apa password untuk akunku?".
Shakti menyingirai senang.

Radhika menghempaskan tubuhnya di kasur empuk kesayangannya.
"Aku pasti sudah gila, lihat dia bahkan seenaknya memberi nama Mrs. Richard" dengus radhe menatap laman akun sosmed barunya.

Radhika juga mengetikan nama akun shakti, yg masih bersih. Menerawang foto yg kini menjadi profil pria itu.
"Dia tampan. ---- heh apa yg baru saja kau katakan radhe lekas cuci mulutmu gosok gigi atau aku harus pergi ke dokter besok? kau pasti salah makan radhe yakan? Yakan..?" Radhe meringis pada dirinya sendiri.

Kluneng!

Shakti : apa kamu ada waktu besok?

"Apa lagi ini! Kenapa dia tidak berhenti mengusikku hm".

Shakti memeriksa dengan cepat begitu ponselnya di awal bergetar.

Wife : maybe .

Shakti mengetikan beberapa kata balasan, persekian detik kemudian ia menghapusnya lagi dan menaruh ponselnya di atas nakas. Memilih terlelap dan membiarkan seseorang penarasan dengan pesan balasannya yg tertunda.

"Triple shit for you shakti" teriak radhika lantang yg sudah pasti di dengar oleh penunggu kamar sebelah.

.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jajak gezz
Abaikan typo ya
aku beresinnya nanti
kira-kira apa yg mau di sampein shakti hayo 😄
See you in next chapter
bebzku😚

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang