Eps.15.1 - When Brother Comes

521 53 2
                                    

2 hari sudah shakti berada di Palembang, dan semalam radhika baru saja mendapatkan kabarnya.

Oh yg benar saja dia mengatakan akan menghubungi jika sudah sampai, tapi nyatanya pria itu baru menghubungi radhe setelah dua malam yg sangat di sayangkan ia lewatkan dengan khawatir.

Lebih sialnya pria yg di khawatirkannya, sedang bersenang-senang dengan teman lamanya di club. Buang-buang waktu saja.

Hari ini radhika duduk santai di rumah, menonton tv acara favoritnya. Tidak-tidak radhe jarang menonton tv jadi itu tidak bisa dikatakan favorit.

Kembali pada radhe yg masih sibuk menonton tv, jangan lupakan cemilan yg memenuhi meja di depannya, radhe memang doyan makan tapi bukan rakus. Ah terserah, agak sulit membedakan dua hal itu.

Benda tipis berteknologi canggih yg konon adalah paling berkualitas dengan logo yg tidak asing milik radhika berbunyi, sebuah pesan masuk.

Radhe tidak langsung memgambil ponselnya, ia lebih dulu berfikir pesan dari siapakah yg masuk? Jika pekerjaan sepertinya tidak mungkin karna fatima mengatakan tidak ada perkejaan yg terlalu penting untuk ia hadiri.

Kedua jika itu dari shakti? Sepertinya juga tidak mungkin karna baru semalam pria itu menghubungi dirinya. Jadi...

Radhika tak ingin pusing karna memikirkan hal bodoh, ia mengambil ponselnya dan membuka pesan tersebut.

Pesan tersebut ternyata berasal dari adiknya Bayu dan radhika membelenakkan mata saat membaca pesan tersebut.

Gue di depan rumah lo.

Radhe mengeratkan gigi, adiknya yg satu itu memang paling menyebalkan kurang ajar dan suka minta di kubur hidup-hidup sepertinya. Sama seperti shakti.

Radhe diam menutup mata mencoba mengatur nafasnya untuk lebih relaxs, tidak ada yg boleh menganggu ketenangannya dan itu termasuk adik kandunganya sendiri.

Secepat keong radhe beranjak dari sofa menuju pintu utama, radhe bisa saja menyuruh pegawainya untuk bukakan pintu tapi ya sudahlah, itung-itung bakar kalori selepas ngemil hehe.

Saat pintu terbuka, radhe dapat mememukan sosok bayu dengan wajah songong luar biasa, lucu sekali sampai ingin rasanya melemparkan dengan sendal.

Saat pintu terbuka, radhe dapat mememukan sosok bayu dengan wajah songong luar biasa, lucu sekali sampai ingin rasanya melemparkan dengan sendal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain lo kemari," tanya radhika ketus, ia bahkan sudah meletakan tangannya di sekitaran pinggang.

"Galak amat sih lo, gue baru dateng di kasih kejutan kek di sambut meriah gitu biar seneng" bayu memasang wajah kecewa yg di buat-buat. Radhika semakin kesal ternyata.

"Mending lo pulang deh, jangan ganggu gue napa? Bukannya lo seneng gue ngga di rumah hah" sentak radhika.

Bayu diam, melihat-lihat isi rumah radhika dengan berdincit-dincit, bayu memang lebih tinggi dari radhika tapi untuk mencapai pandangan lebih jauh ia perlu bejingkik.

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang