Eps.9 - Suprise

585 70 8
                                    

30 menit kemudian.

Radhika shakti juga kedua ayah mereka, sudah cukup lama berbicara.

Ada saja bahan pembicaraan untuk membuat mereka tertawa bersama.

"Oh ya nak, apa kalian akan menunda keturunan?" Tanya Tn. Richard tiba-tiba.

Radhika mendadak mulas, shakti tiba-tiba batuk. Dan respon kedua ayah melongo bingung.
Seolah mengatakan 'apa salah mengucapkan kalimat tadi?'.

Shakti tersenyum canggung, begitu juga dengan istrinya.
"Kami tidak menundanya pah, tapi kami juga belum lama menikah, ada apa dengan pertanyaan papa ini?"

Tn. Wanoho mengangkat bahu setuju dengan ucapan shakti.
"Papa hanya bertanya, kapan kalian punya anak kami selalu siap, begitu maksud kami. Benarkan besan?" Tanya Tn. Richard pada Tn. Wanoho yg hanya mengangguk.

"Kami tidak terburu-buru untuk memiliki anak, tapi kami juga tidak menundanya, lagi pula untuk menjadi orang tua rasanya kami masih perlu belajar. Meski begitu radhe juga shakti masih coba untuk saling memahami satu sama lain" bijak radhe.

Shakti melirik radhika dengan senyum, ia tau jika radhe saat ini tengah membantunya beralasan.
Setiap kalimat yg muncul dari bibir wanita itu. Sangatlah medalam, seakan.

Mereka benar-benar menjalani pernikahan dengan nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka benar-benar menjalani pernikahan dengan nyata.

Shakti tersenyum pahit, menatap radhika di sampingnya yg masih bicara.

'Jika radhe dapat mendalami peran dengan benar, kenapa sulit untukku melakukan hal serupa' ucapnya dalam hati.

Setelah cukup lama, mereka pun mengakhiri pembicaraan via video call tersebut.
"Apa?" Seru radhika bingung.

Shakti tertangkap basah masih masih menatap radhika.
"Tidak, aku hanya heran kenapa kau bisa mengatakan hal itu padahal.."

Radhika membekep mulut shakti dengan telapak tangannya.
"Aku capek, mending kamu keluar sekarang okay?"

Shakti melotot tak terima.
Tapi radhika tetap melakukan usahanya untuk mengusir shakti dari kamarnya. Dengan mendorong pria itu berjalan mundur menuju pintu.

"Jangan manja, berat tau tinggal jalan mudur doang ah" kesal radhika karna shakti memepesulit langkahnya.

Pria itu sama sekali tidak menggerakan kedua kakinya, dan hanya bermodal seretan dari radhika.

Saat di pintu, shakti malah menahan kedua tangannya di pintu.
"Shit.. kau ini menyusahkan sekali aku bilang keluar ya keluar" bentak radhika marah.

Radhika mendorong shakti hingga jatuh ke lantai.
"Jangan ganggu gue" ketus wanita itu menutup pintu kamar dengan keras hingga menimbulkan bunyi nyaring.

Drama The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang