Dipagi hari tepat jam setengah7 meira masih tertidur pulas.
"Mah,meimei mana?ko gaada?dia udah berangkat?-atau masih tidur?."Tanya keira yang sedang duduk dimeja makan.
"Bangunin adik kamu gih,kebo banget emang diamah,ntar dianya kesiangan."Ucap mamahnya yang sedang menyediakan makanan untuk sarapan pagi.
Tanpa membalas,keira berjalan menuju kamar adik kesayangannya yang super kebo itu.
Samudra papah dari meira duduk."Anak-anak mana mah?."
"Kekei sih udah bangun,cuma meimei belum bangun,makanya si kekei aku suruh buat bagunin meimei."Balasnya sembari memberi nasi goreng yang ia masak tadi.
Samudra hanya mengangguk dan memakan nasi goreng buatan istri tercintanya.
Tanpa mengetuk pintu,keira main nyelonong masuk ke kamar meira.
Keira yang melihat meira masih tertidur pulas hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Diapun duduk di tepi kasur dan menguncang tubuh meira."Dek,bangun,udah siang,lo mau apa telat terus,guesi ogah."
Masih tidak ada jawaban,akhirnya keira ada ide untuk membangunkan adiknya.
Dia masuk kekamar mandi dan membawa gayung yang berisi air itu dan langsung..
Byurrrr
Keira menyiram meira dengan air,dan sontak meira terkejut dan langsung terduduk sambil mengusap mukanya yang terkena air itu.
Keira yang melihat adiknya cengo pun tertawa puas...
Meira yang awalnya terkejut,ketika melihat kakaknya tertawa diapun hanya menatap kakaknya datar.
Keira yang sudah puas ketawa,akhirnya terhenti dan menatap adiknya itu."Udah gc mandi,lo galiat ini udah jam berapa?udah hampir jam 7 woyy!!."
Meira tanpa basa-basi langsung masuk kekamar mandi.
Keira mencibir."Dasar adek gatau diri,masih bagus gue bangunin,gatau terima kasih lagi,muka datar,ngomong irit,untung sa.."
"Gue denger."Kata meira yang sudah didalam kamar mandi.
Keira hanya nyengir,dan pergi ke meja makan untuk makan.
Dilain tempat,alana dan anita sedang berada dikantin sekalian menunggu meira.
"Meimei mana si?katanya gamau telat hari ini,tapi apa,udah mau bel padahal."gerutu anita sedari tadi membuat alana pusing.
"Udah si tunggu aja,mei emang suka telat,tapi dia bakalan tetep masuk,jadi lo tenang aja gausah banyak omong,pusing gue dengernya.."kata alana.
Anita memonyongkan bibirnya yang membuat alana tertawa sehingga yang berada dikantin memperhatikan mereka berdua."Woyy nana!lo ngapasi?jangan ketawa begitu omcom!semua orang pada ngelitin kita ketek bunglon!!!."kata anita kesal.
Alana yang tidak peduli akan hal itu ia semakin kencang ketawa yang membuat anita geram,dengan sangat kesal anita menutup mulut alana yang super berisik itu ketika sedang tertawa.
Alana yang tidak terima pun ia gigit tangan yang tidak sopan itu membuat sang empu kesakitan dan mengusap tangannya yang terasa nyut-nyuttan.
Alana tersenyum kesenangan."Mampus lo!."kata alana yang segera bangkit agar tidak kena gigitan juga oleh anita dan berlari mundur.
"AN..."
Buggghhhh
Alana terjatuh ke lantai,anita yang sebelumnya ingin memarahi alana akhirnya ia hentikan ketika melihat sahabatnya terjatuh. Anita yang bukannya membantu malah bengong ditempat duduknya sambil memandang alana yang terjatuh.
Meira yang baru datang melihat alana terjatuh langsung menghampirinya dan membantunya bangun."Lo gapapa na?."tanya meira cemas.
Meira menatap tajam ke arah lelaki yang sepertinya menabrak sahabatnya itu.
"Maaf lana,gue gasengaja."Kata lelaki itu tanpa memperdulikan tatapan tajam dari meira.
Ohhh ternyata yang ia tabrak ternyata dia,yang suka sekali memanggilnya dengan sebutan lana."Panggil gue ana aja!jangan lana,gue gasuka!!."kata alana tidak suka. Alana juga tidak suka orang yang baru mengenalnya dengan sebutan ' Nana ' Karna hanya seseorang terdekat saja yang boleh memanggilnya dengan sebutan nana.
Laki-laki itu hanya tersenyum."Gue lebih suka manggil lo lana."
Ohh ya tuhan,senyum laki-laki ini memang tidak karuan,kalo dibilang ganteng si ganteng,tapi gue gamau sama cowok nyebelin kaya dia Najis Najis Najis!!"Tapi gue lebih suka ana."
"Ya guekan sukanya lana."
"Ana!!."
"Lana!!."
"Ana!!."
"Lana!!."
"An..."
"Stop!."kata meira yang sedari tadi diam memperhatikan mereka berdua membuat semua murid teralih ke mereka.
Anita menghampiri mereka dengan tangan yang masih denyut-denyut.
"Nama lo siapasih?demen banget kayanya deket sama nana."tanya anita kesal.
Laki-laki itu hanya tersenyum singkat berbeda dengan senyuman yang ia beri ke ana."Nama gue...."
Hy guys,segini dilu ya...hehe,tenang aja,part berikutnya ga sependek ini ko hehhehhe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meinata
Teen FictionIni cerita tentang tiga saudara seperti sahabat yang dari kecil selalu bersama. Dia bernama: 1.Meira Larasati Wijaya. Cewe dingin,irit ngomong,jarang senyum,intinya dia beda dari kedua sahabatnya itu. Sifat yang awalnya selalu ceria jadi berbeda kar...