26[Meinata]

13 0 0
                                    

Kini meira sedang berada dikamarnya,enggan untuk turun kebawah.

Tapi saat dia sedang melamun,mamahnya menghampiri meira membuatnya menoleh.

Rosa melihat mata keira yang merah."Yaampun sayang,kamu kenapa?kamu nangis?."Tanya rosa khawatir dan menangkup wajah meira.

Meira senyum terpaksa dan menggeleng."Ga mah."Meira melepaskan tangan mamahnya pelan."Mamah duluan aja nanti aku nyusul."Ucapnya pelan.

Rosa menggeleng."Ga,kamu cerita dulu sama mamah kamu kenapa?."

"Aku ngantuk tau mah."Ucapnya sedikit merengek,agar menutupi kesedihannya.

"Loh,ter---"

"Udah deh mah,mending mamah turun,udah banyak tamu kan dibawah."Potong meira.

Akhirnya rosa tersenyum dan mengangguk."Yaudah deh,nanti kamu turun ya,tahan dulu ngantuk kamu,oke?."Ucap bundanya yang dibalas anggukan oleh meira.

Rosa pun keluar dari kamar meira menuju kamar keira.

Meira yang melihat mamahnya sudah menghilang dari kamar meira pun lega."Aku cuma ga sanggup mah,ngeliat orang yang aku cinta bertunangan dengan kakak kandung aku sendiri."Lirihnya.

Buru-buru meire menatap ke atas agar air matanya tidak jatuh.

Saat sudah tenang,meira keluar dari kamar dan turun kebawah.

Saat sudah sampai dibawah,meira melihat alana melambaikan tangannya kepada meira agar kesana.

Meira mengangguk dan menuju ketempat alana dan teman-temannya.

Tapi saat melewati teman bisnis papahnya."Wah,cantik banget ya tunangan galaksi,gasalah ya keluarga bagaskara memilih menantunya."Ucap salah satu wanita yang mungkin seumuran mamahnya.

Meira tersenyum kepadanya."Maaf tante,bukan saya tunangannya,tapi kakak saya."Ucapnya.

Wanita itu terkejut."Eh,maaf ya sayang,tante gatau."Meira mengangguk dan lanjut berjalan.

Saat sudah sampai ditempat teman-temannya,alana langsung bertanya kepada meira."Tadi ibu-ibu tadi ngapain mei?."Tanya alana membuat semua mata menatap meira.

Meira tersenyum kecil."Dia nyangka gue tunangannya galaksi,tapi gue bilang bukan gue ko."

Teman-temannya yang mendengar itu diam,tidak tau harus menjawab apa.

Saat itu juga,keira turun bersama mamahnya.

Meira melihat galaksi langsung menghampiri keira dan menggenggamnya. Saat itu juga mata meira memanas.

Ical yang melihat itu langsung menggenggam tangan meira."Jangan diliat ra."Bisiknya.

Meira yang mendengar itu menutup mata sejenak dan menatap ical.

Ical tersenyum kepadanya,yang dibalas senyuman oleh meira.

Anita dan yang lain yang melihat itu tersenyum lega.

Pertunangan sudah mulai.

Kini galaksi dan keira bertukaran cincin.

Galaksi memakaikan cincin dijari keira,tapi ternyata tidak pas.

Galaksi yang melihat itu kebingungan dan menatap keira.

Keira pun sama bingungnya.

Kini Keira menatap mamahnya yang juga menatapnya.

Rosa pun menghampiri mereka berdua."Ada apaa?."Tanya rosa yang kini sudah disampingnya.

"Cincinnya ga pas dijari keira tan."Ujar galaksi.

MeinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang