"Lo ga ngayal ko."Ucap seseorang dari belakang.
Deg!
Itu?itu suara?ah iya!itu suara aldin.
Alana menoleh kebelakang,dan benar saja aldin yang tengah tersenyum kepadanya.
Alana ingin sekali memeluk aldin,tapi ia urungkan,ingat na,dia udah punya cewek!.
Aldin menatap alana mengerti dan terkekeh."Gue tau lo mau meluk guekan?."Tanya aldin sambil tersenyum dan membuka tangannya lebar-lebar."Sini,gue peluk."
Alana yang tidak tahan pun akhirnya berlari dan langsung memeluknya.
Aldin tersenyum senang dan mengelus rambut alana penuh kasih sayang."Maaf ya,gue bikin lo banyak nangis."
Alana mendongak tanpa melepaskan pelukkannya,ia tidak menyadar kalau sekarang ia menangis.
Aldin menatap alana dan menghapus air mata alana dengan tangannya."Maaf lana,gue ga bermaksud kaya gitu sama lo."Ujarnya.
Alana melepaskan pelukannya dan menatap aldin bingung."Maksudnya?."
Aldin menghembuskan nafas."Lo mau jadi pacar gue?."
Alana membulatkan matanya tidak percaya. Aldin menembaknya?tapi,bukannya dia sudah punya cewe?."Tapi...cewe lo?."Tanya alana ragu.
Aldin terkekeh."Gue bercanda,cuma ngetes aja."
Alana memukul lengan aldin pelan."Nyebelin!."Kesalnya.
Aldin yang gemas pun mencubit kedua pipi alana."Jadi gimana,lo terima gue?."Tanya aldin kembali.
Alana tersenyum,dan saat hendak menangguk,tiba-tiba ada sebuah balon bertuliskan T E R I M A dan bunyi seperti petasan dan bermunculan kertas warna-warni.
Alana tampak tertegun,ua sangat terharu sekali.
Ia kembali menatap aldin yang juga menatapnya sepeti menunggu kejawaban dari alana.
"Jadi?."Tanya aldin sekali lagi.
Alana yang nampaknya ceria kini lesu,tidak bersemangat seperti tadi.
Aldin yang melihat itupun bingung."Lo kenapa na?sakit?."Tanya aldin khawatir.
Alana menggeleng lemah."Maaf."Ucap alana lirih.
Aldin yang mendengar itu seperti mengerti dan tersenyum miris."Gapapa,gue paham."
"Yah na,kenapa lo tolak?!."Teriak anita tiba-tiba yang sudah dibelakang mereka bersama yang lainnya.
"Tau ah gaasik lo na!."Sahut attala.
"Tau lo ka!semalem aja nangis-nangis pas tau aldin punya cewe!."Ledek daffa.
"Ka al terima ajadong ka aldin nya."Lanjut citra.
Alana yang melihat itu tersenyum singkat dan kembali menatap aldin yang juga menatapnya."Maaf ya."Ulangnya lagi.
Meira menyipitkan matanya nampak curiga dengan alana. Ah iya,meira tahu. Meira pun tersenyum kecil."Dasar!."Gumam meira sambil terkekeh.
Galaksi yang berada disampingnya menoleh."Kenapa mei?."
Meira pun ikut menoleh dan tersenyum kecil."Liat aja."Jawabnya yang kembali menatap alana dan aldin.
Galaksi mengangguk dan kembali fokus ke alana dan aldin.
Aldin tersenyum kecut dan mengangguk paham."Gapapa,gue paham na."
Meira yang melihat itu rasanya ingin tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meinata
Teen FictionIni cerita tentang tiga saudara seperti sahabat yang dari kecil selalu bersama. Dia bernama: 1.Meira Larasati Wijaya. Cewe dingin,irit ngomong,jarang senyum,intinya dia beda dari kedua sahabatnya itu. Sifat yang awalnya selalu ceria jadi berbeda kar...