6[Meinata]

24 4 0
                                    

Meira mengeluarkan air mata,itu bisa didengar oleh alana. Alana pun menatap meira yang mengeluarkan air mata dengan mata terpejam.

"Bun aku boleh samperin mei sama ana di dalem ga?batre aku abis,numpang ngecas bentar hehe,gapapakan bun?."Tanya galaksi.

Bunda mengangguk."Yasudah,bunda juga gabisa lama-lama nemenin kamu,mau masak lagi."

Galaksi tersenyum dan berjalan ke tangga menyusul meira dan alana.

Saat membuka pintu kamar,dia melihat meira menangis,diapun langsung menghampiri meira."Mei,lo gapapa?."Tanya galaksi cemas memegang pundak meira yang bergetar.

Tidak ada jawaban dari meira,galaksi menatap alana yang juga menangis.

"Maaf mei."Lirih alana menunduk tidak berani menatap meira.

Galaksi melihat meira memegang gunting."Ko lo bawa gunting mei?."Tanyanya heran.

Meira melepaskan guntingnya,otomatis guntingnya jatuh ke lantai."Anter gue balik gal."Ucap meira saat sudah membuka mata tanpa menatap alana yang menatapnya bersalah.

"Lo gapapa kan mei?."Tanya galaksi meyakinkan.

Meira mengangguk."Ga. Mau anter gue balik atau gue naik taksi aja?."

"Gue anter aja."Katanya cepat.

Meira langsung berjalan duluan tanpa pamit ke alana,galaksi mengikutinya dari belakang.

"Maafin gue mei,gaada maksud buat ngungkit masa lalu."Lirihnya sambil menangis.

°°°
"Maaf ya nunggu lama."Kata anita menuruni anak tangga.

Dylan mendongak menatap anita dan tersenyum."Gapapa."

Anita duduk disebelah dylan yang fokus bermain game,anita mendekat dan melihat dylan bermain."Ini ML kan?."Tanyanya.

Dylan mengangguk."Iya,kenapa?mau gue ajarin?."

Anita tersenyum dan mengangguk."Ihhh mau bangettt."Jawabnya semangat.

Dylan mengacak rambut anita gemas."Yaudah sini."

Dylan pun mengajarkan anita bermain,saat itu ponsel anita berdering membuat anita menatap ponselnya."Gue angkat dulu ya ka."Dylan mengangguk.

"Halo?."

"Ta...."Lirih seseorang disebrang sana.

"Loh loh na,lo kenapa?."

"Gue salah ta..."

"Bentar-bentar,lo cerita yang bener dong,jelasin sama gue lo kenapa?."

Dylan menoleh ke arah anita yang nampaknya cemas."Siapa ta?."

"Alana."Jawabnya tanpa menoleh ke dylan.

"Gue udah bikin meimei nangis kembali ta...gue nyesel..."

"Ma,maksud lo?."

"Gue udah ngungkit masa lalu dia sama ical,maafin gue ta..."

"Ah bego!!."Kesalnya yang langsung membanting ponselnya ke sofa.

Dylan yang melihat itu kelihat bingung."Lo kenapa ta?."

Anita memejamkan matanya."Gapapa,lo bisa anterin gue kerumah alana?."

"Bisa,emangnya kenapa ta?."Tanyanya balik.

"Nanti aja gue jelasin."Jawabnya yang langsung meninggalkan dylan. Dylan pun mengambil kuncinya dan mengikuti anita dari belakang.

°°°
"Kei,ko adik kamu belum pulang sih?."Tanya mamah rossa.

Sekarang mereka lagi berada diruang tengah,sedang menonton tv,sayangnya ayahnya lagi keluar kota karna urusan kantor.

MeinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang