27[Meinata]

16 0 0
                                    

Kini alana sedang berada kamarnya dan menangis sejadi-jadinya.

Anita yang kini berada dikamar alana,membiarkan alana menangis dipundaknya. Anita juga sebanarnya ingin menangis,tetapi ia tahan,dia akan membuat alana akan semakin sedih.

Anita mengusap punggung alana."Udah na,meimei ga ninggalin kita selamanya kan?."Ujar anita untuk menenangkan alana.

Alana melepaskan pelukannya dan menatap anita."Emang ta,cuma kan kita selalu bersama-sama dari kecil,masa kita tega ninggalin meimei sendirian disana."

Benar juga. Mereka bertiga memang sahabatan dari mereka orok,selalu bersama,walaupun mereka sering sekali berantem. Tapi akhirnya mereka baikan lagi ko,sampai sekarang.

"Yaudah kita doain yang terbaik aja buat meimei,kasian juga meimei disini tersiksa,dia perlu refreshing."Ucap anita membuat alana mengangguk.

"Iya ta lo bener. Kayanya gue harus nerima meimei pindah ke amrik. Tapi,rasanya berat ta,kita selalu bertiga,dan tiba-tiba salah satu dari kita pergi gitu aja."

"Dia ga pergi gitu aja. Seharusnya kita ngertiin perasaan meimei. Kalo dia terus-terusan disini,pasti dia bakapan terus tersiksa. Lo tau kan meimei sayang banget sama ka kekei?."Ujar anita yang dibalas anggukan oleh alana."Nah yaudah,biarin dia pergi. Gue juga sebenarnya gamau meira pergi,cuma kita bisa apa?walaupun kita nolak,meimei juga bakalan tetep pergi."

Alana menghembuskan nafas kasar."Arrgghhh!lagian kenapa harus kaya ginisi!lagian kan seharusnya ka kekei ngomong dari dulu kalo dia suka sama galaksi."Ucap alana kesal.

Bukannya alana membela meira. Tetapi ini kesalahan keira juga,kenapa saat meira dan galaksi belum dekat dia tidak bilang kalau dia suka kepada galaksi.

"Udah jangan maen salah-salahn,lo tidur aja,besok kan kita nganterin meimei ke bandara,lo mau telat?."Ucap alana yang dibalas gelengan kepala oleh alana."Yaudah,gue pamit ya,udah ditungguin dylan didepan."Ucapnya dseraya berdiri.

Alana mengangguk."Oke ta,hati-hati ya."Ucapnya.

Alana keluar dari kamar alana dan menghampiri dylan yang berada diluar rumah alana.

Sebenarnya tadi anita sudah menyuruh agar dylan masuk kedalam,tetapi dylan selalu saja menolak,jadi anita hanya pasrah.

"Maaf,lama ya?."Ucap anita yang kini sudah disamping dylan.

Dylan yang sedang memaikan hp sambil myender dimotornya pun menoleh dan tersenyum."Ga ko."Dylan memasukkan ponselnya kedalam kantong celana dylan."Yaudah ayu,mau langsung pulang apa gimana?soalnya tadi gue liat lo belom makan."

Anita nyengir dan menyenggol lengan dylan."Ah ka dydy tau aja."Ucapnya membuat dylan terkekeh.

Dylan menaiki motornya dan menyalakannya."Ayo naik."Ujar dylan yang langsung dituruti oleh anita.

Tapi saat anita sudah naik,dylan tetap diam dan tidak menjalankan motornya membuat anita bingung."Ko gajalan?."Tanya anita.

Dylan tetap diam sambil menengok ke perutnya yang tidak ada apa-apa.

Anita yang mengerti pun akhirnya langsung mengalungkan tangannya diperut dylan dan kepalanya menyender dipundak dylan.

Dylan yang melihat itu tersenyum dan langsung menjalankan motornya.

Kini anita dan dylan telah sampai ditempat makan deket rumah anita.

Dylan menarik tangan anita untuk masuk kedalam cafe.

Dylan mengangkat tangan untuk memesan.

Salah satu pelayan pun menghampiri dylan. Ternyata yang datang perempuan cantik."Pesen apa mas?."Ucap pelayan itu sambil tersenyum genit kepada dylan.

MeinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang