7[Meinata]

30 3 0
                                    

Keira terjatuh ke lantai saat ingin mendobrak pintu,yang ternyata sudah dibuka oleh meira.

Keira meringis kesakitan dengan sikutnya."Aduh dekk,kalo mau buka pintu bilang-bilang dongg,gue jadi jatoh nih..."Katanya berusaha berdiri.

Meira menghiraukan keira."Kenapa mah?."Tanyanya tanpa basa basi.

Rossa bisa melihat anaknya ini habis menangis."Gapapa,kamu kenapa?."Tanya balik meira.

Meira menggeleng dan masih dengan wajah datar."Ga."Jawabnya singkat.

Rossa yang mengerti meira butuh sendiri pun tersenyum."Yasudah tidur gih,ayu kei kamu juga tidur."Ucapnya."

Keira hanya mengangguk kesal,padahal dia suda mau rela-rela mendobrak pintu meira walaupun gajadi..

°°°
"Ini rumah siapa ta?."Tanya dylan bingung menatap ke searah tempat yang lumayan sepi ini.

"Meimei,lo mau masuk dulu ga?."Tawarnya.

Dylan menggeleng."Engga lo aja,gue tunggu sini."

Anita tersenyum."Gue mau nginep disini ka."

"Besok kan sekolah?."

"Gampang itumah,baju gue sama perlengkapannya udah ada ko tenang aja."Ucapnya.

"Besok mau gue jemput ga?."Tanyanya.

"Gau.."

"Ga menerima penolakan,gue sendirian berangkatnya,bt."Potong dylan yang diakhiri dengan rengekan.

Anita menatapnya datar."Mending lo gausah tanya tadi!."Kesal anita.

Dylan tertawa."Yaudah sampe ketemu besok cantik..."Ucapnya yang berlaru pergi meninggalkan pekarangan rumah ini.

Anita memasuki rumah meira dan memecentet bel.

Pintu terbuka nampak mamah meimei disana."Loh tata,ko kesini malem-malem?kamu di anterin sama siapa?kamu gapapakan?."Tanya mamah rossa khawatir.

Anita tersenyum dan mengangguk."Aku gapapa tan,aku mau nginep dirumah tante boleh?dirumah sepi soalnya,bang dim nginep dirumah temennya buat ngerjain tugas,mamah bapak pergi keluar kota buat urusan kantor."Jawabnya.

Rossa tertawa kecil."Yaudah-yaudah masuk aja,tante juga tadi liat dia kaya abis nangis gitu,suruh makan juga ya,belum makan siang juga tuh dia kayanya."Ucap rossa saat berjalan menuju ke kamar meira.

"Yasudah tante mau masuk ke kamar ya,ngantuk nih.."Ucapnya saat sudah sampai didepan kamar meira.

Anita tersenyum."Iya,makasih tante,night."

"To sayang."Ucapnya dan berlalu pergi dari sana menuju kamarnya yang berada dibawah.

Anita langsung masuk ke kamar meira tanpa mengetuk pintu.

Anita memandang kamar meira,masih sama. Tembok berwarna biru muda beserta gambar doraemon. Dilemari terdapat banyak boneka,dan yang paling banyak so pasti doraemon. Meimei memang sangat menyukai doraemon dan warna biru,hitam dan juga putih.

Anita mencari sekeliling mencari ke beradaan meira dan pandangannya terhenti ketika melihat meira di balkon sambil menatap langit.

Anita menghampirinya dan duduk disebalahnya."Mmmm.."Anita seketika kaget saat meira meneteskan air mata untung sekian kalinya,ia kira,meimei tidak akan pernah menangisi cowok brengsek itu,tapi nyatanya?Huffttt,anita membuang nafas kasar."Jangan nangis mei,gue jadi pengen ikut nangis."Kata anita.

Meira menoleh ke samping dan terdapat anita disitu,dengan cara cepat,meira menghapus air matanya dan kembali menatap langit.

"Lo gapapakan mei?."Tanya anita sedikit cemas.

MeinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang