23[Meinata]

10 1 0
                                    

Kini galaksi dan keira sedang duduk dimeja makan.

"Lak,aku ke kamar mandi dulu ya,kebelet."Galaksi mengangguk dan keira meninggalkan galaksi dan rosa.

"Oh iya galaksi,tolong panggil meimei sama ical ya di kolam renang,suruh makan."Ucap rosa yang kini sedang menyiapkan makanan.

"Iya tante."Galaksi pun bangkit dan menghampiri mereka berdua.

Saat sudah sampai dikolam renang,galaksi melihat meira dan ical.

Meira menyender dipundak ical,dan ical sedang mengelus rambut meira.

Galaksi yang melihat itu tersenyum kecut dan menghampiri mereka membuat mereka menoleh,karna saat ini meira membelakangi galaksi.

"Suruh makan."Ucap galaksi singkat dan kembali ke meja makan.

Meira menutup laptop nya dan menentengnya."Ayo cal."Ajak meira.

Saat sudah dimeja makan,sudah ada rosa,keira dan galaksi disana.

Keira duduk disamping galaksi dan sedang menyendokki nasi dan lauk untuk galaksi membuat meira sakit.

Ical yang melihat itu menggenggam tangan meira."Jangan diliat kalo itu buat lo sakit."

Meira menoleh dan tersenyum.

Ical duduk disamping meira.

Meira mengambil nasi dan lauk untuknya membuat meira menoleh ke arah ical."Lo mau makan apa?biar gue sendokkin."

"Gausah ra,gue bisa sendiri."Meira mengangguk dan langsung memakan.

Rosa yang melihat itu tersenyum."Kalian pacaran ya?."Tanya bundanya ke ical dan meira membuatnya menoleh.

Ical menggeleng dan tersenyum."Engga tante,kita sahabatan."

Meira tersenyum dan mengangguk."Tau mamah ada-ada aja."

Rosa terkekeh dan kembali makan.

Keira yang mendengat itu tersenyum sinis."Nanti palingan juga pacaran."Ujar keira meremehkan.

Meira menatap keira datar."Maaf ya KEIRA,apa ada masalah?atau lo,cemburu?."

Keira menatap meira kesal."Idih,gue udah punya galaksi kali!lo juga,berani banget lo manggil gue keira aja,udah jagoan lo?."

"MEIRA!!."Bentak rosa.

"Apa?."Jawab meira malas.

"Kamu ga boleh kaya gitu sama kakak kamu sendiri,yang sopan dong!malu diliatin sama temen kamu!."

Meira berdiri."Udah lah,gue kenyang."Meira menatap ical."Lo mau langsung pulang apa gimana?."

"Pulang ajadeh."Meira menatap makanan ical yang sudah habis.

"Yaudah,ayo gue anter sampe depan."Kata meira datar.

Ical mengangguk dan bangkit."Yaudah tante,saya pulang dulu,makasih ya makanannya."

Rosa tersenyum dan mengangguk."Iya sayang,lain kali kesini lagi ya,kita makan bareng."

Ical mengangguk dan menyalami rosa."Pamit tan,ka kei galaksi, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

°°°
Kini keluarga alana sedang makan bersama,begitupun dengan aldin dan citra yang kini sedang makan dirumah alana. Sayangnya ayahnya masih bekerja,jadi tidak bisa ikut makan bersama.

"Oh iya citra,kamu kapan baliknya?."Tanya Eni diselingi makan.

"Udah.....emmm,kapan ya?citra lupa bunda."Jawab citra cengengesan.

Eni yang melihat itu terkekeh."Dasar,lucu banget sih kamu."

Citra tersenyum."Makasih tante,citra emang lucu ko,hehe."Jawabnya polos.

Orang-orang yang mendengar itu tertawa.

Daffa mengacak rambut citra gemas."Lucu banget si kamu."

"Oh iya aldin,sejak kapan kamu pacaran sama nana?."Tanya eni kembali.

Alana yang mendengar itu terkejut,bunda nya sudah tau?tau dari mana.

Kini alana melirik daffa yang sedang nyegir kepadanya. Sudah alana duga,siapa yang memberi tau.

"2hari yang lalu tante."

Eni mengangguk."Ohh,cie nana ada yang mau."Ledek eni membuat semuaya terkekeh.

"Bundaaa...."Rengek alana.

Daffa yang mendengar itu tertawa puas."Hahaha,ga laku berarti,jahahahahah,. SEORANG ALANA GA LAKU HAHAHAHAH."Tawa jahat daffa membuat bundanya geleng-geleng kepala.

Alana menatap daffa tajam."Apaan sih lo!gausah ikut-ikutan deh,ga diajak gitu tuh,asal nyeplos aja."

"Udah-udah,lanjutin makannya."Ujar bundanya.

°°°
Dimas duduk disofa sambil bermain game di handphone nya,sedangkan anita sedang chattan dengan seseorang diponselnya.

Mamahnya menghampiri mereka sambil membawa dua jus mangga untuk kedua anaknya itu dan duduk dihadapannya."Nanti malem siap-siap ya."Ujar mamahnya membuat aktifitas mereka terhenti dan menatap mamahnya.

"Mau kemana mah?."Tanya dimas.

"Temen lama kalian."

Dimas dan anita mengerutkan keningnya dan saling tatap."Siapa mah?."Tanya anita penasaran.

Rafika mamahnya mereka tersenyum manis."Nanti juga kalian tau,yaudah pilih baju sana,mamah tau kalian kalau pilih baju lama."

Dimas dan anita yang mendengar itu nyengir."Siap mah!."Ujar mereka bersama sambil hormat ke mamahnya.

°°°
Kini alana sudah rapih dengan pakaiannya.

Bundanya masuk kedalam kamar menghampiri alana yang sedang berkaca."Ayo na,udah dateng tamunya."

Alana menoleh."Serius?ah jadi penasaran."Ucapnya.

"Yaudah bunda diluar dulu ya,kamu panggil daffa gih."Alana mengangguk dan bundanya keluar dari kamar.

Alana pun keluar dari kamar dan menatap ke bawah,ternyata benar,sudah ada tamu,disana juga sudah ada keluarga meira,tapi sayangnya laki-laki itu membelakangi Alana jadi dia tidak tahu cowo itu siapa.

Alana mendengus dan berjalan ke kamar daffa tanpa mengetuk pintu.

Saat langsung masuk begitu saja membuat daffa terkejut."Bego!gue kaget!."

Alana nyengir."Ayo kebawah,udah dateng tamunya,meimei juga udah nyampe."

"Ayo."Daffa dan Alana turun dari tangga.

Roni yang melihat anaknya sedang menuju kesini tersenyum."Sini nak."Ujarnya membuat semua mata kini menatap alana dan daffa.

"Iya yah."Jawab mereka berdua dan duduk disebelah meira dan keira.

Alana menatap cowo itu,alana menyipitkan matanya. Baginya,mukanya tidak asing.

Cowo itu yang melihat alana terkekeh."Jadi lo lupa sama gue?."Ucapnya.

Alana nyengir dan mengangguk."Emang siapa?."

Cowo itu tersenyum."Nama gue---."

"Assalamualaikum."Ucap keluarga anita yang baru datang.

Kini semuanya menatap keluarga anita."Waalaikumsalam."Jawabnya.

Anita yang baru saja datang terkejut saat melihat cowo itu."Reynaldi?!."Teriak anita membuat alana kini menatap reynaldi."Jadi,lo?REY!."Pekik alana senang. Tidak untuk meira,dia memang sudah tau cuma dia hanya diam.

Reynaldi yang mendengar itu terkekeh."Jadi sekarang udah tau kan?."

Alana mengangguk senang.

"Yaudah kalian ngobrol didepan gih."Mereka semua mengangguk dan berjalan kedepan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai disini dulu ya,hehe.

MeinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang