12[Meinata]

22 1 0
                                    

"Hmm."Jawab meira tanpa membuka mata.

"Rara?."Panggil ical lagi.

Meira yang dipanggil dengan sebutan Rara pun langsung duduk tegap dan membuka matanya. Saat menoleh,ternyata terdapat ical disebelahnya.

Meira awalnya kaget dan akhirnya ia biasa-biasa saja. Dan kembali menatap lurus.

Ical masih memperhatikan meira."Apa kabar ra?."

"Baik."Jawab meira acuh.

"Kamu ga ke kantin?."

"Hm."

"Kenapa?."

"Ga."

"Kamu udah makan?."

"Udah."

"Jangan bohong."

Meira menghembuskan nafas dan menatap ical yang juga menatapnya."Kalo lo udah tau yaudah!."Kesalnya.

Ical tersenyum."Aku bawain kamu jus alpukat kesukaan kamu,diminum ya.."Katanya sembari menyodorkan jus alpukat yang di beli tadi.

Meira mengambil jus alpukat itu dan meminumnya.

Ical tersenyum kembali."Makasih udah mau nerima."

"Hm."Jawab meira seadanya.

"Maaf."Kata ical lirih.

Bisa dilihat oleh meira kalau ical sedih dan menyesali."Ya."Jawab meira singkat.

Ical yang menunduk sontak menatap manik mata meira yang juga sedang menatapnya. Ical tersenyum."Makasih. Tapi kamu harus denger ini."

Meira menaikkan sebelah alisnya bertanda Apa.

Ical yang menyadari itu tertawa kecil membuat kening meira mengerut."Kamu beda ya sama yang dulu."

Iyalah,orang yang ngebuat gue berubah itu lo! Batin meira kesal.

Ical melanjutkan bicara."Aku sebenarnya ga ngehamilin adel ra."Ucap ical.

"Oh."Jawab meira singkat. Sebenarnya,ada rasa senang dihatinya,tapi... Yasudah lah...

Ical menghembuskan nafas."Ra,aku terpaksa saat itu. Waktu itu ayah sakit karna kecelakaan,dan itu membuat dia kekurangan darah,ka bunga dan mamah terus nangis,aku bingung ra harus ngelakuin apa."Ucapnya sedih.

Meira terkejut dengan pengakuan ical,kenapa ical tidak jujur saja?kenapa harus sepeti ini? Meira masih diam,karna meira tau ical akan meneruskan bicara.

"Dokter bilang golongan darah ayah O,dan dikeluarga aku gaada golongan darah O,aku bingung harus gimana,dokter juga bilang stok dirumah sakit darah golongan O itu sedang habis,saat itu juga aku ketemu dengan adel,mungkin adel mendengar ucapan aku dengan dokter tadi dan dia langsing ngomong sama aku'Gue bakal sumbangin darah gue,asal lo mau jadi kekasih gue.' Aku bingung ra saat itu,disatu sisi,kamu udah pacar aku,dan sisi lain,ayah lagi butuh darah,dengan terpaksa aku terima itu,dia emang suka sama aku udah lama,tapi selalu aku tolak,karna aku ngehargain kamu,disaat itu adel bilang sama aku'Bilang ke meira sekarang kalo lo udah ngehamilin gue.' Aku sedikit ragu untuk menuruti permintaan itu,tapi aku gabisa berbuat apa-apa,dan akhirnya,kamu benar-benar meninggalkan aku ra,aku pengen ngejalasin ini sama kamu dari lama,tapi aku takut,takut kamu gaakan percaya lagi sama aku."Ucapnya panjang lebar.

Tes!meira meneteskan air matanya,dan dengan cepat ical menghapus air mata itu."Rara yang aku kenal ga cengeng,dia kuat,ga seperti sekarang,cengeng!."Ucap ical terkekeh.

Meira tersenyum kecil,dan dengan begitu ical langsung memeluk meira erat,ical sangat merindukan gadis kecilnya ini.

Galaksi yang niatnya ingin menemani meira terhenti,saat sudah sampai dikantin,ia menemui bunga,alana dan anita di kantin dan bertanya kepada mereka dimana meira.

MeinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang