Chapter 5

17.4K 1.3K 132
                                    

Aku membuka mataku saat rasa hampa itu datang,lelaki yang seharusnya masih memejamkan mata dan memelukku erat kini menghilang,lelaki yang seharusnya memberikan senyum yang aku sukai darinya kini menghilang.

Dia pergi,dan untuk kesekian kalinya Taehyung meninggalkanku sendirian lagi.

Secarik kertas berwarna kuning menempel pada sisi gelas yang berisikan teh hangat yang masih mengepul diatas meja samping tempat tidur.

"Selamat pagi Istriku,minum ini karena aku membuatnya dengan penuh cinta :) ❤ "

Datar,itu ekspresiku saat membacanya,tidak ada gejolak apapun dari dalam hatiku karena mungkin hati ini sudah mengalami mati rasa.

Untuk apa aku tersenyum jika ia tidak akan pulang cepat?

Hati ini bahkan sudah tidak mengenalinya lagi.

Aku membencinya karena aku tidak bisa membencinya,ini rumit bagiku,namun aku berusaha untuk mengerti tentang takdir.

Aku menyibakkan selimutku dan berjalan mendekati lemari,aku membukanya dan benar.

Semua baju Taehyun sudah tidak ada,ini berarti Taehyun benar-benar akan pergi. Bukankah seorang Ibu seharusnya berlari sekuat tenaga jika anaknya akan pergi untuk waktu yang lama? Memeluknya erat dan memberikannya beberapa nasehat agar anaknya baik-baik saja disana?

Bukankah begitu?

Namun tidak untukku,bahkan sekarang aku tidak menangis melihat tempat kosong yang tadinya berisi baju-baju kecil.

Aku hanya perlu mengikuti permainan Kim Taehyung,ia mengatakan jika Taehyun akan baik-baik saja dan aku mempercayainya lebih dari seratus persen.

Bodoh? Aku tahu itu.

"Maafkan Eomma Taehyun-ah..."

Airport 09.30 KST.

Taehyung POV

"Appa,kenapa Eomma tidak ikut kesini?" ujar Taehyun didepanku yang sedang berjongkok mensejajarkan tinggi badannya.

Aku mengusap penuh sayang kepala bocah mungil itu. "Eomma butuh istirahat,Eomma akan menghubungimu jika Taehyun sudah sampai di Amerika,mengerti?"

Taehyun mengangguk mantap,lengan kecilnya kini melingkar dileherku,ia memelukku erat "Appa,Eomma pernah bilang kalau aku harus menjadi seperti Appa"

Tanganku mengusap punggung Taehyun pelan "Benarkah? Kenapa harus menjadi seperti Appa?"

"Appa orang baik yang Eomma kenal,Appa selalu membuat Eomma bahagia,dan aku harus seperti itu,selalu membuat Eomma bahagia seperti Appa"

Deg!

Senyum paksaku terukir,aku terus mengusap punggung kecil anakku ini,genangan air mata kini sudah menggenang dimataku dan meluncur bebas saat Taehyun mengatakan hal itu.

Rangkulannya lepas,senyum polos bocah kecil itu menghilang saat menatap mataku yang sudah basah. "Appa Uljjima..."

Aku terkekeh dan mengusap air mataku kasar. "Ahhh... Tentu Taehyun harus seperti Appa dan membahagiakan Eomma" ujarku padanya,ia mengangguk mantap.

"Em!"

"Taehyun-ah,ayo ucapkan salam pada Appa" ujar Neneknya dan Taehyun langsung memelukku sekali lagi,aku menciumi kepala dan pipinya.

"Appa Annyeong,Eomma tidak suka sendirian" ujarnya padaku,aku tersenyum padanya.

Setelah mengucapkan salam dan aku menitipkan beberapa pesan untuk Taehyun,merekapun masuk kedalam pesawat yang akan segera lepas landas menuju Amerika.

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang