Chapter 14

16.2K 1.2K 36
                                    

Hari ini aku memenuhi permintannya untuk bertemu denganku,dia bilang ada sesuatu yang ingin ia sampaikan padaku.

Sebelum aku mendatanginya aku sempat berdebat kecil dengan Taehyung,dia sangat overprotektif karena kandunganku masih sangat muda. Ia melarang keras aku keluar rumah tanpanya,namun orang yang aku temui sekarang adalah orang yang mungkin saja bisa membuat Taehyung marah.

Jadi aku bilang kalau aku menemui Eunbi di butiknya.

"Yoongi-ssi kau ingin bicara apa?" tanyaku pada Yoongi yang sedari tadi hanya diam dan dengan tangan yang ia masukan ke mantel gelapnya.

Ia menjilat bibirnya sekilas,wajah yang kulihat kemarin lusa memar,kini lukanya sudah memudar.

"Aku akan pergi ke Amerika minggu depan." ucapnya begitu saja,aku sedikit tersentak soal ini.

"Untuk??" tanyaku penasaran,karena yang aku tahu Yoongi cukup telaten dalam bekerja,tidak mungkin dia dipecat,pikirku begitu.

Yoongi tersenyum miring,ia menyesap cokelat panasnya.

"Ada sesuatu yang harus aku lindungi."

Sebenarnya aku tidak begitu mengerti dengan apa yang Yoogi ucapkan,tapi aku mengiyakan saja jawabannya.

"Apa hanya itu yang ingin kau ucapkan?"

Suasana menjadi hening seketika,hanya alunan musik di caffe ini saja yang mengisi keheningan diantara kami,sesekali Yoongi membetulkan posisi duduk agar jadi senyaman mungkin.

"Hmm... Kurasa ini tidak perlu dibahas lagi,aku hanya ingin mengatakan itu saja,tidak ada yang lain." ujarnya. Namun tiba-tiba Yoongi menyodorkan amplop cokelat kepadaku.

"Bukalah,aku ingin kau tahu itu dan sekarang kita harus berhati-hati atau tidak lagi bertemu untuk selamanya."

"Apa maksudmu Yoongi-ssi?" tanyaku dan dengan hati-hati aku membuka amplop itu,seketika mataku membulat.

"Siapa yang memotret ini?"tanyaku lagi dengan nada yang aga aku naikan karena aku sendiri kaget melihatnya.

Bagaimana kalau Taehyung tahu?

Bukannya aku bermain dibelakang Taehyung,namun yang aku takuti adalah Taehyung salah paham dengan ini.

Yoongi menatapku sembari mengulum bibirnya sendiri.

"Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini,namun apakah harus aku katakan saja?" tatapan Yoongi aga kebawah dan kosong,jarinya saling bertautan diatas meja.

"Katakan apa yang ingin kau katakan sekarang,jangan membuatku penasaran." ujarku lalu kumasukan semua foto itu kedalam amplop.

"Semua berawal dari aku dan pengawal lainnya menjagamu dan bibi Song dari jauh,ketika kau bercerai dengannya dan saat itulah semuanya terancam sampai sekarang." jelas Yoongi yang sama sekali belum aku mengerti apa maksudnya.

Menjagaku katanya?

"Kau mungkin tidak pernah melihatku sebelumnya,kau hanya tahu aku saat Taehyung membawaku ke apartemennya hanya untuk sekedar mengobrol atau untuk urusan perusahaan. Sebenarnya aku sudah tahu kau sejak lama,jujur aku menyesali ini,karena lambat laun aku mulai menyukaimu." lanjutnya.

Aku mengedipkan mataku berkali-kali,otakku mulai bisa mencerna kalimat per kalimat yang keluar dari mulutnya itu.

"Yoongi-ssi..."

Yoongi terkekeh,dengan sekejap ia menatapku dengan ekspresi yang sulit untuk aku baca.

"Aku tidak menginginkan jawabanmu,aku hanya ingin menyampaikan ini saja. Andai aku tidak menerima tugas itu dan andai saja perasaanku padamu tidak datang dengan tiba-tiba."

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang