Chapter 9

18.1K 1.3K 76
                                    

"Bukan salahmu yang menyakitiku,tapi salahku yang terlalu mencintaimu."

Tangan besar itu kini menggenggam erat tangan kurusku,seperti tak mau kehilangan dan tak mau membiarkan semuanya pergi begitu saja.

Aku melihat sorot mata indahnya menatap lurus ke layar TV,seketika
sebuah pertanyaan mengganggu pikiranku.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Kenapa?" ucapnya tanpa melihatku,ia semakin erat memelukku.

"Tidak." ucapku.

Hening.

Hanya suara Televisi yang mengisi ruangan ini.

"Yeo Jin-ah... Apa kau merindukan Taehyun?... Aku sangat merindukannya" ucapnya lirih. Ia menatapku yang sedari tadi berbaring dipangkuannya.

Raut wajahnya menunjukkan jia ia sangatlah merasa bersalah,manik cokelatnya kini berair. Aku bangun dan menatap balik wajahnya yang kini menunjukkan kesedihan.

Tanganku terangkat,mengusap lembut kedua pipinya,dan menerka seluruh wajah indahnya itu.

"Aku juga..." jawabku. Kukontrol nada bicaraku,sekuat tenaga agar aku tidak menjatuhkan air mata setetespun.

Bukan tidak sudi untuk menangisi kerumitan ini.

Namun aku tidak mau melihatnya semakin merasa bersalah padaku.
Karena aku yakin,Taehyung punya alasan tersendiri walaupun sedikitpun ia tidak membicarakannya padaku.

Aku tahu dia adalah Suami yang baik.
Aku tahu dia adalah Ayah yang baik.

Ia menggenggam kembali tanganku yang masih setia mengusap lembut pipinya.

"Maaf..." lirihnya.

"Tidak Tae,aku tahu pasti ada alasan walaupun kau tidak memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi" jelasku padanya yang kini menatapku sayu.

Ia tersenyum mendengarnya,menurunkan tanganku dan seketika ia menciumnya cukup lama.

"Aku mencintaimu,Kim Yeo Jin."

Aku tersenyum tipis.

"Aku juga,Kim Taehyung."

"Ekhem!... Sepertinya ini terlalu menegangkan,apa kau ingin ikut denganku?" Taehyung menegakkan badannya lalu berdiri dan disusul denganku yang ikut berdiri juga.

"Kemana?"

(Bioskop)

"Tae..." ucapku berbisik padanya yang sedang mengunyah popcorn.

"Aku baru tahu kalau kau suka menonton." lanjutku dengan suara yang masih berbisik.

"Aku tidak suka menonton,aku hanya suka suasana dibioskop,disini gelap." jawabnya,ia menatapku dan telapak tangannya ia buka.

Dia memang aneh.

"Cih"

Aku menelusupkan jari-jariku padanya,ia menggenggamku dan lanjut memakan popcorn itu,sementara aku bersandar pada bahunya.

Sejujurnya ada rasa malu melakukan ini. Tapi tak apa kan?

"Kau bosan?"

Aku menggeleng.

"Lalu? Bahkan kau tidak menatap layarnya"

"Aku hanya.... Ingin terlihat romantis bersamamu,kau tahu? Sebenarnya ini adalah pertama kalinya aku menonton bioskop bersama dengan seorang lelaki." ujarku namun Taehyung hanya diam.

"Aku belum pernah berkencan dengan siapapun semasa dulu,sebelum bertemu denganmu,aku tidak pernah pacaran." lanjutku.

"Karena kau terlalu berharap pada Jungkook" jawabnya dan aku langsung mencubit lengannya keras-keras.

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang