Chapter 10

16.5K 1.3K 108
                                    

(Diplay musiknya ya biar tambah nganu :"v )

Aku membuka mataku.

Sebenarnya aku tidak benar-benar tidur,bahkan aku tahu bahwa Taehyung memapahku sampai ke kamar.

Netraku menerka semua yang ada didepanku.

Gelap.

Yang kulihat hanya seseorang yang sibuk memasukan beberapa baju pada koper kecilnya.

Seseorang yang sekejap membuatku jatuh cinta dan sekejap juga membuatku begitu membencinya.

Baru saja ia membuatku mabuk kepayang karena perlakuan manisnya.

Sampai-sampai aku lupa bahwa perlakuan manisnya bisa saja meracuniku dan perlahan membunuhku.

"Tae..."

Ia menoleh,wajahnya sedikit terkejut. Ia menyangka bahwa aktifitasnya sekarangengganggu tidurku.

"Aku membangunkamu ya?" tanya dia sembari tangannya merapihkan pakaian yang sudah ia masukkan ke koper.

Ia bahkan tidak melihat pandanganku yang mulai kosong.

"Tae..."

Taehyung terdiam,tidak menoleh dan bahkan tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Tubuhku masih terbaring diranjang dengan posisi miring dan selimut yang menutupi kaki hingga pinggang.

Aku menggerakkan jariku.

"Kau tidak lelah?" tanyaku padanya,aku tahu Taehyung kebingungan atas apa yang aku ucapkan.

"Apa kau masih mencintaiku?" tanyaku sekali lagi.

Taehyung menutup kopernya. "Berhenti berbicara aneh Yeo Jin,tidurlah,aku akan segera kembali."

Taehyung berdiri,ia mengusap sekilas pipiku,kakinya mulai melangkah namun seketika ia terpaku karena ucapanku.

"Kapan kita bisa bahagia?" Aku tahu dia masih mematung disana. Aku terduduk dengan sisa tenagaku,ini benar-benar melelahkan.

"Tae,kau tahu? Sungguh aku sangat takut jika kau mengatakan bahwa kau akan segera kembali,karena itu artinya kau tidak akan cepat kembali, Aku tahu itu."

Suasana semakin hening.

"Jadi jangan mengatakan itu jika kau tidak akan pulang cepat,kau hanya memberiku harapan untuk menunggumu disini,seperti anjing yang setia menunggu majikannya pulang." lanjutku.

Tubuh tingginya masih berdiri disana,tangannya menyeret sebuah koper kecil,dia memunggungiku tanpa mengatakan apapun.

"Terserah kapan kau akan pulang,terserah kalau kau benar akan tinggal bersamanya." ucapku lagi yang tidak direspon sama sekali,aku merasa seperti radio tua yang rusak.

Suaraku mulai bergetar,tanganku meremas kuat selimut putih yang masih menutupi kakiku.

"Karena aku hanya menginginkan Taehyung yang kukenal segera pulang,bukan kau. Aku bahkan tidak yakin kalau kau Kim Taehyung,dia selalu ada disisiku,tidak pernah meninggalkanku dan selalu membuatku merasa sangat aman jika dengannya." satu tetes air mataku lolos.

"Dia sudah mati." ujarnya yang membuat sesuatu didalam diriku hilang.

"Kim Taehyung yang kau kenal sudah mati,aku yang membunuhnya,egoku yang membunuhnya. Jadi jangan harap dia akan kembali... Kau boleh membenciku jika itu yang kau mau." jawabnya yang sukses membuat airmataku berjatuhan tak terbendung.

Ia membuka knop pintu kamar.

"Yeo Jin... Kau hanya perlu diam,aku pastikan semua ketakutanmu akan berakhir." begitu ucapnya sebelum ia benar-benar hilang dibalik pintu kamar itu.

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang