Chapter 6

17K 1.5K 276
                                    

Sudah enam hari sejak Ra Eun eonni berkunjung apartemen kami,itu berarti sudah enam hari juga Taehyung tidak menampakkan batang hidungnya,tidak mengirimku pesan atau kabar yang lain dari dirinya.

Ketahuilah,aku setiap hari menunggunya di dalam apartemen,memasakan masakan kesukaannya tiap malam namun manusia itu tak kunjung datang,semua yang aku masak aku makan sendiri atau aku berikan kepada tetangga.

Sayang sekali jika harus dibuang kan?

Seperti biasa hari ini aku hanya duduk bermalas-malasan didepan televisi,menonton setiap tayangannya bahkan setiap iklan aku menontonnya,ini membosankan.

Aku merindukan Taehyun,suara tertawanya,menangisnya,atau disaat ia berlarian mengitari ruang keluarga ini. Sungguh,aku ingin bertemu dengannya mendengar suaranya lewat telfon itu belum cukup bagiku.

Taehyung?

Apa aku merindukannya?

Aku sendiri tidak tahu.

"Oh? Tidak ada bahan makanan?"

Aku menutup kembali pintu kulkas itu dan bergegas kekamar,mengambil mantel dan dompet lalu pergi ke Super Market.

Saat aku keluar dari apartemen,seorang lelaki berkulit pucat dan rambut hitam itu baru saja keluar dari lift,berjalan kearahku dan gummy smilenya terukir.

"Annyeong Yeo Jin-ssi... Apa Taehyung ada didalam?" ucapnya sembari matanya melirik ke pintu apartemen yang sudah kututup.

"Oh,Yoongi-ssi Taehyung belum pulang,ada perlu apa?"

"Hmm... Aku hanya ingin mengobrol dengannya,sudah lama tidak mengobrol santai dengan suamimu" ujarnya, "Kau mau kemana?" lanjutnya,ia menatapku dari ujung kepala sampai kaki.

"Berbelanja bahan makanan"

"Kalau begitu aku bisa mengantarmu kesana,kebetulan aku juga ingin membeli sesuatu"

"Okee gomawo Yoongi-ssi"

Kebetulan Yoongi sering berkunjung keapartemen kami,jadi sebenarnya kami sudah sangat akrab,ia juga tipe orang yang hangat namun bertolak belakang dengan covernya yang dingin bak es.

Yoongi fokus mengendarai mobil sport merahnya,sebenarnya ia adalah orang yang cukup terpandang diperusahaan walaupun posisinya ada dibawah Taehyung,dia sangat ramah dan pendengar yang baik jika dia sedang mengobrol dengan Taehyung,dia bisa membedakan kapan saat bercanda dan kapan saat serius.

Jadi karena itu Taehyung menjadikannya Partner kerja sekaligus sahabatnya.

Sesampainya kami di super market,Yoongi langsung mengambil Trolli belanjaan,ia mengambil beberapa makanan ringan serta minuman,disepanjang jalan kami hanya mengobrol tentang apa saja yang aku lakukan setiap hari semenjak Taehyun pindah ke Amerika,dan apa saja yang Yoongi lakukan diapartemennya jika senggang.

"Aku sudah terbiasa sendiri diapartemen,hmm... Kalau kau mau,kau bisa menemaniku atau sebaliknya hahahaha" ujarnya sembari tertawa,aku memukul dadanya dengan sawi yang kugenggam di tangan.

"Yak! Aku sudah punya suami..."

"Ah! Iya iya aku tahu itu,akukan hanya bercanda" ujarnya dan aku membalasnya dengan decihan saja.

"Oh? Bukankah itu Taehyung?" Yoongi menunjuk ke depan, dan otomatis aku menerka apa yang ada didepanku.

Seorang lelaki yang sudah lama tidak pulang,kini berdiri didepanku cukup jauh,ia memakai pakaian serba hitam,namun kulihat ia tidak sendirian.

Seorang wanita bersurai cokelat panjang dan bergelombang itu tertawa bersama Taehyung,mereka sangat asyik mengobrol dan tertawa bersama.

Apa itu Yeri?

Aku melangkah mendekat namun tangan pucat itu menarikku untuk tidak kesana. "Yoon... Aku harus kesana,ini tidak beres..."

"Jangan kesana dengan emosi yang memuncak seperti itu,kau bisa membuat keributan disini" ujar Yoongi,ia tahu emosiku memuncak karena mataku yang sudah berair dan wajahku yang merah padam.

"Ikut aku."

Yoongi mendorong trolli dan tak melepas genggamannya sama sekali,ingin sekali aku menangis saat melihat itu,namun Yoongi berhasil membuatku kembali tenang.

"Kita kesana bersama" ujarku pada Yoongi,kini jarak kami dan Taehyung sudah cukup dekat

"Apa? Bagaimana jika Taehyung salah paham?"

"Lakukan apa yang aku ucapkan Yoon,aku memohon padamu..." ucapku lirih,kini air mataku jatuh.

"Baiklah."

Aku melangkah mendekati dua orang yang sedang mengobrol sembari memilih daging tuna,trolli disampingnya juga berisikan bahan makanan,sepertinya mereka akan makan besar malam ini.

"Oh? Taehyung-ah? Lama tidak bertemu" ucapku menyindirnya,kukontrol wajah ini semampuku.

Taehyung sedikit tersentak,begitu juga wanita yang kubenci disampingnya.

"Yeo Jin... Ini tidak seperti apa yang kau pikirkan... Ini..." ujar pria bermanik cokelat nan indah didepanku ini.

"Apa kau Yeri?... Lama tidak bertemu,apa kau mendekati Taehyung untuk kembali membunuhnya?"

"Kim Yeo Jin!!... Jaga ucapanmu itu,Yeri tidak seburuk apa yang kau pikirkan,dia bukan Yeri yang dulu kau kenal!" bentak Taehyung padaku,sorot matanya mengatakan bahwa ia sedikit takut akan suasana seperti ini.

Aku terkekeh,bahkan ia tidak terima jika Yeri kukatakan seperti itu.

"Apa kau tertarik pada Yeri?... Tidak usah membohongiku lagi. Karena kebohongan pasti terungkap dengan cara apapun,karena sekali berbohong,kau akan terus berbohong untuk menutupi kebenarannya,aku benarkan?"

"Yeo Jin-ssi... Kau tetap cantik ternyata,tapi cara berpikirmu tak secantik parasmu itu." ujar Yeri dan tersenyum dengan bibir berpoles lipstik merah menyala.

Ingin sekali aku memukul Taehyung dengan sebotol wine yang Yoongi beli,dan menjambak rambut cokelat wanita itu seperti ia menjambakku saat aku menjadi kasir dulu.

"Kau salah paham Yeo Jin,kita bahas ini diapartemen saja"

"Membahas apa yang kau maksud? Aku hanya berbelanja bahan makanan disini dan kebetulan aku bertemu dengan kalian berdua,lagipula aku sedang bersama Yoongi,dia selalu menemaniku saat aku sendirian" Taehyung melirik Yoongi yang baru saja muncul membawa beberapa minuman kaleng.

"Kenapa kau bersamanya?" ujar Taehyung,rahangnya menegang.

"Karena kau tidak pulang" jawabku.

"Kenapa kau tidak menungguku saja hah?!"

Aku tersenyum miris,"Aku tidak suka sendirian Tae,aku selalu menunggumu setiap malam,menyiapkan beberapa makanan yang hanya terbuang sia-sia!!"

"Dan kau selalu bersama jalang ini?... Kau tidak peduli denganku yang selalu terjaga seperti anjing yang menunggu majikannya pulang untuk memberi makan... Apa aku terlalu mengekangmu sampai kau seperti ini oh?" ucapku,kini airmataku tak terbendung lagi.

"Siapa yang kau maksud jalang?!" Pekik Yeri dan tangannya terangkat akan menamparku namun Yoongi berhasil menahan tangan itu sebelum Taehyung.

"Kita pulang saja Yeo Jin" ujar Yoongi,ia menarikku dan mendorong trolli menuju kasir.

"Jangan menyentuh istriku!" Taehyung menarik Hoodie putih Yoongi dan otomatis Yoongi menghadap Taehyung.

Yoongi menampis tangan Taehyung "Hei,jaman sekarang jika ada barang berharga tergeletak itu akan diambil,jadi jangan sembarangan meninggalkan sesuatu yang sangat berharga,urus wanitamu itu,aku akan menjaga Yeojin sementara,jika kau tidak pulang malam ini"

"Brengsek kau Min Yoongi" umpat Taehyung pelan.

"Yoongi-ah,cepat aku muak" pintahku yang sedari tadi hanya berdiri mematung dibelakang Yoongi.

Yoongi melangkah maju,ia berbisik di telinga Taehyung "Kau tahu sendiri kan jika aku sudah lama tertarik dengan istrimu?"

Gimana gaes?? Ada bau-bau.... :3

Next?

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang