Chapter 19

14.9K 1.2K 245
                                    

1 tahun kemudian.

"Appa,nanti siapa yang menjemputku?"

Taehyung berjongkok untuk mensejajarkan tinggi badannya dengan Taehyun,ia tersenyum dan mengusap kepala anaknya itu.

"Samchun. Appa harus bekerja dan mungkin akan pulang malam,jadi samchun akan menjemputmu disekolah,kau mengerti?"

Taehyun menunduk,raut wajahnya berubah seketika setelah Taehyung mengatakan bahwa samchun yang akan menjemputnya pulang sekolah nanti.

"Kenapa?" Tanya Taehyung "Apa Taehyun tidak suka dengan samchun?" lanjutnya.

Taehyun mengangguk lemah,bibirnya maju beberapa centi. "Samchun sangat berisik dan tidak menyenangkan,samchun juga sering sekali meminta ice cream milikku."

Taehyung terkekeh mendengarkan penjelasan anaknya,ia mendongakkan kepala Taehyun agar tidak menunduk.

"Dengarkan Appa,hari ini kau harus pulang dengan samchun,Appa janji sepulang bekerja Appa akan membelikanmu 1 kotak ice cream strawberry,bagaimana?"

Senyum Taehyun merekah,mata bulatnya melengkung bagai bulan sabit.

"Appa janji??" Taehyun mengacungkan jari kelingking kecilnya dan dengan segera,Taehyung menautkan kelingkingnya,membuat sebuah perjanjian sembari ia tersenyum puas.

"Taehyun?"

Taehyung menoleh dan langsung berdiri lalu membungkukkan badannya memberi salam begitu pula dengan Sonsengnim.

"Sonsengnim!" Taehyun melompat-lompat gembira.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu,Taehyun! Belajar dengan giat oke?!"

"Oke!" Jawab Taehyun lantang.

"High five!"

Taehyun melompat untuk meraih telapak tangan Ayahnya. "High five!"

"Dah Appa." Taehyun melambaikan tangan dan berjalan memasuki kelasnya,Taehyung hanya tersenyum dan membalas lambaian tangan Taehyun.

Taehyung merogoh saku jasnya untuk mengambil ponselnya yang bedering. "Ya hallo Hyung..."

"Oh Taehyung-ah,rapatnya dibatalkan hari ini,Presdir perusahaan yang bekerja sama dengan kita hari ini akan ke Belanda terlebih dahulu,jadi mungkin rapatnya akan dilakukan lusa nanti."

"Ahh begitu ya,baiklahhh,aku tutup telfonnya kalau begitu." pip.

"Aiish kenapa mendadak dibatalkan."

****

Yeo Jin memotong tipis tipis lobak dan memasukannya kedalam mangkuk yang berisi air,ia juga mengaduk sup rumput laut yang sudah mendidih.

"Apa Yoorin masih tidur? Kenapa tidak ada suara sama sekali." gumam Yeo Jin.

Sepasang tangan kekar terulur memeluk pinggangnya dari belakang,deru nafas yang sudah sangat familiar untuk Yeo Jin.

"Tae..."

"Hm?"

Yeo Jin menoleh kesamping,tepat diwajah Taehyung. "Kenapa tidak langsung ke kantor?"

"Rapatnya dibatalkan..."

"Kenapa?"

Taehyung melepaskan pelukannya. "Apa perlu aku jelaskan secara detail pada istriku ini?" ujar Taehyung sembari menepuk-nepuk ujung kepala Yeojin.

Yeojin mencubit keras perut Taehyung.

"Ah!"

"Rasakan itu! Kubilang berhenti melakukannya dan cepat ganti bajumu Tae."

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang