Chapter 15

16.4K 1.2K 86
                                    

"Yeo Jin-ah?... Yeo Jin-ah!"

Teriakan itu menarikku dari mimpi buruk,aku membuka mataku dan mendapati Taehyung yang memasang ekpresi sangat cemas karena melihatku yang sudah basah kuyup karena keringat.

"Mimpi buruk?" tanya dia padaku,aku mengangguk pelan.

Jemari Taehyung menyelipkan rambutku kebelakang telinga,ia juga menyeka keringat di keningku lalu mengecupnya singkat.

Cukup membuatku tenang.

"Aku takut..." ucapku lirih.

Taehyung memelukku erat,wajahku tenggelam didada bidangnya,detak jantung Taehyung yang berdetak cepat membuktikan bahwa ia juga mungkin sama takutnya karena melihatku gelisah saat tidur.

Mungkin.

"Aku ada disini,jangan takut,tidurlah..." ucapnya lalu mencium keningku sekali lagi.

Suasana menjadi hening hanya detik jam yang terdengar,malam ini sungguh mengerikan bagiku. Namun,aku sedikit tenang karena perlakuan Taehyung sekarang,walau jujur aku masih sangat kesal karenanya.

"Kenapa kau menyembunyikan semuanya padaku?"

Aku balik memeluknya erat,mengontrol semua emosiku agar terlihat baik-baik saja,aku mencoba untuk kuat walaupun semuanya sangat terasa sulit untukku hadapi.

"Kapan kebahagiaan itu datang?"

07:40 pagi.

Taehyung pov

Aku membuka mataku karena cahaya matahari mulai menyelinap lewat gorden kamar,tadi malam aku memeluknya erat karena aku sungguh sangat khawatir melihatnya memanggil Taehyun sambil terengah-engah.

Tapi saat aku membuka mata sekarang,Yeo Jin tidak ada.

Aku menatap langit-langit kamar,bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada Yeo Jin? Mungkin hal wajar jika ia merindukan Taehyun sampai-sampai bermimpi. Namun aku rasa Yeo Jin mulai aneh saat ia pulang dari butik milik Eunbi.

Dia sedikit menjadi pendiam.

Aku bangun lalu meregangkan badan,merileks'kan persendian yang kaku karena tidur,bau sup jagung manis kini menyeruak masuk kehidungku,sepertinya indera penciumanku semakin tajam.

Aku berjalan keluar kamar dan mendapati sup yang masih mengepul,dan secarik stiky note berwarna kuning menempel di samping gelas yang berisi teh hangat.

"Selamat pagi,makanlah sarapanmu :) ❤"

Aku tersenyum membacanya,kepalaku menengok kesana-kemari mencari Yeo Jin.

"Yeo Jin-ah?"

Aku berjalan masuk kedalam kamar mandi sembari membawa stiky note itu,namun tak ada Yeo Jin didalam.

Pikiranku mulai kacau saat karena kebiasaan Yeo Jin saat ingin pergi keluar rumah pasti ia selalu berbicara padaku terlebih dahulu. Apalagi sekarang Yeo Jin sedang mengandung.

Namun sekarang ia benar-benar tidak ada di dalam apartemen ini.

Dengan segera aku menyambar ponselku di atas nakas.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif,silahkan tinggalkan pesan setelah..."

"Ah sialan! Sebenarnya kau kemana!"

***

Langkah kakiku bergantian menyusuri kota Seoul yang sudah ramai,sembari menenteng tas kecilku,aku selalu meyakinkan diriku bahwa langkah yang kuambil adalah yang terbaik.

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang