Chapter 11

16.2K 1.3K 149
                                    

BRAK!

"Apa kau bilang?! Beberapa perusahaan membatalkan kerja sama?!" 

Pria bersurai hitam itu mengendus kesal diruang kerjanya,dadanya naik turun dan aliran darahnya sudah mendidih.

"Benar presdir,ada 4 perusahaan yang membatalkan kerja sama dengan perusahaan kita,ini artinya kita rugi sampai 7,2%" tutur pegawai berjas abu sembari memasang wajah super paniknya,ia berkali-kali membenarkan posisi kacamatanya.

"Brengsek,ini sudah kelewatan... Panggil Kim Taehyung segera! Bawa dia ke ruanganku."

"Baik Presdir."

Beberapa menit kemudian,pintu ruangan presdir itu terbuka,Taehyung masuk begitu saja,sambil membawa beberapa map berwarna cokelat.

"Bagaimana? Apa yang kau kerjakan selama ini?" ujar Presdir yang selaku kakak dari Taehyung,Kim Seok Jin.

Ia memijat pelipisnya,dasi yang tadinya terpasang rapih kini ia longgarkan secara asal. Taehyung membuang nafas kasar,ia meletakkan map cokelat itu di meja Seok Jin.

"Aku sudah berusaha."

"Namun nihil,begitu?" ujarnya.

"Seperti yang kau lihat,sudah cukup sekarang aku kewalahan mengurus semuanya." ujar Taehyung,tatapannya begitu kosong menatap meja Seok Jin.

"Kau akan menyerah begitu saja? Apa kau akan merelakan perusahaan ini digerogoti keluarga itu?... Kau sinting." cetus Seok Jin.

Taehyung membuang wajahnya,ingin sekali ia mengumpat didepan wajah Hyungnya ini.

"Apalagi yang harus aku korbankan?" tanya Taehyung penuh penekanan,sorot matanya kini begitu tajam menatap Hyungnya.

"Apa tidak cukup dengan fakta bahwa nyawa anakku sudah terancam?... Sekarang kau menyalahkanku atas insiden ini?" jelas Taehyung,rahangnya mulai mengatup,tangannya mengepal kuat sudah tidak tahan menghajar wajah Hyungnya.

"... Baiklah,akan aku selesaikan ini,kau hanya perlu fokus pada Yeri dan Taehyun."

Taehyung bergegas pergi meninggalkan ruangan itu,raut kesal masih tergambar jelas diwajahnya,bagaimana bisa beban seberat itu diserahkan semua padanya?

Taehyung merogoh saku jasnya saat ponselnya bergetar,sebuah pesan singkat masuk.

Taehyung menghentikan langkahnya.

Yeri: "Kau sudah makan? Datanglah ke Caffe dekat perusahaan,aku membawakanmu sekotak kimbap"

Taehyung kembali memasukkan ponselnya kedalam saku jas,beberapa orang terlihat membungkukkan badan kepada Taehyung.

Namun tidak dengan pria pucat di ujung sana,ia menatap Taehyung sinis,wajah pucatnya bagai vampir haus darah yang bisa saja dengan sigap terbang lalu menggigit Taehyung.

Taehyung mendekatinya,seseorang yang ia anggap sebagai partner kerja.

Hanya sebagai partner? Atau musuh karena secara terang-terangan mengatakan bahwa pria pucat itu menyukai istrinya.

"Apa maksud tatapanmu itu Min Yoongi?"

Yoongi tersenyum remeh,tangannya ia masukan kedalam saku celana.

"Apa kau merasa direndahkan?" ujar Yoongi.

Taehyung terdiam seperkian detik.

"Tidak,hanya menjijikan saja melihatmu dengan tatapan seperti itu." jelas Taehyung.

Yoongi terkekeh,ia sedikit menggosok hidungnya yang tidak gatal.

"Jauhi Yeo Jin." ucap Taehyung dingin.

My Perfect Husband - Part Two [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang