part 11

3.1K 113 0
                                    

Karena keasikan mengobrol ternyata sudah terdengar suara azan zuhur kami pun melaksanakan solat zuhur secara bergantian.

Jam sudah menunjukan pukul 12.50 annisa sudah rapih dan tinggal menunggu keluarga hamas datang.
  Akhirnya keluarga hamas pun datang dia memakai gamis putih dengan kopeh hitam dan dia datang bersama keluarga dia.

Didalam kamar ada kami berempat yang sedang menunggu annisa di panggil keluar.
"Bismillah, do'ain ya semoga berjalan lancar" ucap annisa keada kami.
"Iya bismillah" kata sindi yang langsung di angguki aku dan siska.

Tak lama mamah annisa memanggil annisa untuk keluar kamar karena acara akan di mulai. Aku, sindi, dan siska membawa annisa keluar dari kamar dan langsung menuju ruang keluarga.

Diruang keluarga abinya hamas pun mulai percakapan.
"Bismillah, saya selaku abinya muhamad hamas ibrahim datang ke sini untuk mengkhitbah annisa putri untuk anak saya muhamad hamas, yang akan di ucapkan langsung oleh anak saya" ucap abinya hamas dan menatap hamas.

Hamas mulai bicara walau pun aku lihat dia aga sedikit gugup.
"Bismillah, saya muhamad hamas ibrahim  inggin mengkhitbah putri mamah yang bernama annisa putri, untuk menjadi istri saya, apakah mamah setuju saya mengkhitbah putri anda" ucap hamas dan bertanya kepada mamah annisa.
"Kalau mamah mah, bisa buat apa kan yang harus menjawab kan annisa, jadi gimana niss kamu setuju" ucap mama dan menatap annisa.

Aku, sindi, dan siska memegang tangan annisa agar tidak grogi.
"Bismillah, sa..sa..saya annisa putri dengan izin allah menerima khitbah dari muhamad hamas ibrahim".

Semua mengucap alhamdullilah dan bersyukur, lalu umi hamas memakaikan cincin kejari manis annisa dan aku tak lupa memfotonya untuk dokumentasi.
   Dilanjutkan dengan menentukan tanggal pernikahan, dan ternyata acara pernikahannya 1 minggu setelah acara pernikahan sindi. Dan tentu saja kami berempat langsung saling berpegangan dan tersenyum.

Jam sudah menujukan pukul 14.00 kita sedang berada dikamar annisa.
"Annisa, aku seneng banget...banget..banget..." ucap ku.
"Apa lagi aku" jawab annisa.
"Kalin tau ga sih kalau hamas dulu itu teman kecil annisa" tanya siska.
"Ya, itu aku tau kan annisa sendiri yang bilang" jawab ku.
"Dan benar jodoh tidak ada yang tau" ucap sindi yang diangguki aku, annisa dan siska.
"Sekarang kita tinggal tunggu laki-laki yang akan beruntug mendapatkan sahabat cantik kita ini? yakan, annisa, siska" tanya sindi yang melirik ku dan di angguki oleh annisa dan siska.
"Iya nih, kita tinggal tunggu laki-laki yang beruntung mendapatkan azza" jawab annisa.
"Iya" jawab siska.
"Insaallah do'ain aja, dan ustad ali, hamad, farid juga beruntung dapat kalian sahabat yang paling aku sayang ini" ucap ku.
"Ukh, sini peluk" ucap ku lagi yang langsung di peluk oleh siska, sindi, dan annisa.

Sekarang aku, siska dan sindi sudah ada dirumah masing masing kita pulang dari rumah annisa habis solat asar di rumah annisa.

Di dalam kamar ku, aku berpikir kapan ya aku kaya ke tiga sahabat ku itu, tapi aku hanya bisa berdo'a kepada Allah agar mendapatkan yang terbaik.

Aku pun langsung buka instagram dan mempost foto.

Sitiazzahra_NH

@Siska_juli dan 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


@Siska_juli dan 2.500 suka

Sitiazzahra_NH
"Ada orang pernah bilang, kenapa senja selalu menyenangkan?
Kadang dia hitam kadang dia merah merekah. Tapi langit selalu menerima senja apa adanya."

Komentar
@sindi.Aprilia
"Iya karena sama halnya memilih pasangan harus menerima kekurangan kita agar kita bisa saling melengkapi".

@Annisa.P
"Aku setuju kata @Sindi.Aprilia".

@Siska_juli
"Aku seteju @sindi.Aprilia @Annisa.P @Sitiazzahra_NH.

Malam pun tiba aku sudah solat isa dan makan malam aku sekaran sedang dikamar dan segera tidur.
Diatas kasur aku segera baca doa sebelum tidur dan langsing mematikan lampu kamarku karena aku sudah mengantuk.

Istiqomah ku bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang