part 45

1.9K 85 10
                                    

Disini lah aku sekarang berada diruang kerja abi dan tak lupa bersama umi.
.
.
"Ada apa azza?" Tanya umi.
.
"Gini umi, abi... tadi kak indra bicara sama azza dia bilang ada niatan mengkhitbah risma" ucap ku.
.
"Jika indra ada niatan serius, abi mau kasih usul jika kalian setuju?" Ucap abi.
.
"Usul apa abi?" Tanya ku penasaran
.
"Iya bi" ucap umi.
.
"Gini lebih baik merka taaruf dulu, agar mereka saling mengenal lebih jauh dari taaruf itu, baru jika mereka berdua cocok maka kita ambil tahap selanjutnya khitbah" ucap abi menjelaskan.
.
"Iya umi juga setuju" ucap umi.
.
"Ya kalau saran abi lebih baik kaya gitu, nanti azza sampaikan" ucap ku.
.
"Oh iya, satu lagi yang akan menjadi pelantara indra dan risma adalah kamu azza" ucap abi.
.
"Abi kalau kak arif kasih tau atau tidak?" Tanya ku tiba-tiba ingat kak arif.
.
"Lebih baik tidak dulu, jika sudah tahap selanjutnya baru kasih tau dia" jawab abi.
.
"Tapi abi azza takut kak arif salah paham sama azza" ucap ku.
.
"Ya udah, nanti abi bilang sama arif kalau risma ada yang mau taaruf" ucap abi.
"Dan satu lagi indra suruh menyiapkan proposalnya secepatnya, nanti umi juga menyuruh risma menyiapkan juga. Intinya jangan sampai risma tau kalau indra yang taatuf" ucap abi lagi.
.
"Ok siap abi" ucapku bersamaan dengan umi. Karena bicaranya barengan aku, umi dan abi langsung tertawa.
.
.
.
Setelah sholat isya berjamaah dimasjid aku keluar masjid bersama umi, dan risma. Bersamaan juga dengan kak indra dan kak arif. Ku melirik umi kayanya umi tau apa yang aku maksud, umi mendekat kearah ku dam membisikan sesuatu.
.
"Iya umi tau kamu ingin bicara dengan indra masalah taaruf risma agar cepet terlaksana" bisik umi aku hanya mengangguk.
.
"Ya tapi jangan sekarang juga umi, ga enak ini sudah malam takut orang pikir yang enga-enga" ucapku berbisik juga dengan umi. Umi pun mengangguk.
.
.
Tiba dikamar. Aku hanya merebahkan tubuh ku dikasur dan mulai mengaktifkan handphone ku. Takut ada whatsapp padahalmah ga ada hehehe, berharapnya mah si kak arif yang whatsapp tapi ga ada. Dari pada ga ada yang whatsapp lebih baik tidur aja.
.
.
.
Kegiatan pagi ini tidak beda seperti biasanya habis sholat subuh para santri menyiapkan pelengkapan untuk pergi kesekolah setalah itu sarapan dan sekarang aku sedang menyapu halaman santri wati karena ga ada kegiatan soalnya hehhe. Banyak santri-santri yang berlalu lalang dan aku pun tidak sendiri menyapunya ada santri wati juga yang mengabdi katanya sih betah disini dan sekalin buat ngebantu jika ada santri yang tidak paham saat mengerjakan tugas.
.
.
.
"Assalammualaiikum azza" ucap kak indra yang menghapiri ku.
.
"Waalaikumsalam, ada apa ya kak indra?" Tanya ku.
.
"Ko ada apa, pasti kamu tau kalau aku kesini mau apa? istrinya ustad arif" ucap indra.
  Kak indra itu orangnya lucu kaya kak arif. Dan ku lihat santri wati yang bersama ku hanya menunduk tapi aku tau kalau dia sedang menahan tertawa.
.
"Jangan ditiru dan didengerin ya, kak indranya " ucap ku pada santri wati yang disamping ku dia hanya mengangguk.
.
"Iya, azza juga mau bilang kalau..." ucap ku terpotong sebelum selesai bicara oleh kak indra.
.
"Gimana bicaranya sambil duduk" ucap kak indra menunjuk kursi yang berada didekat ku. Aku pun menyetujuinya dan tak lupa mengajak santri wati yang menyapu bersama ku agar tidak jadi fitnah.
.
.
"Kak indra, azza sudah bilang dengan umi dan abi, mereka bilang sebaiknya taaruf aja dulu biar saling mengenal lagi dan abi juga minta kak indra buat profosal secepatnya nanti kasih ke azza aja, supaya azza bisa kasih ke abi" ucap ku.
.
"Em iya juga, ok saya bikin profosalnya sekarang nanti jika sudah selesai saya kasih kamu, makasih bantuanya azza" ucap kak indra.
.
"Iya kak, azza juga seneng bisa ngebantu" jawab ku..
.
"Ya udah saya pergi dulu, Assalammualaikum" ucap kak indra.
.
"Waalaikumsalam" jawabku dan santri wati yang bersama ku yang namanya tika.
.
.
.
Setalah berbicara masalah taaruf dengan kak indra disinilah aku dirumah umi dengan profosalnya kak indra, aku juga heran dengan kak indra dia bikin profosalnya cepet banget apa udah niat bikin entahlah yang tau hanya kak indra.
.
"Assalammualikum" ucap ku.
.
"Waalaikumsalam" jawab seorang yang sudah ku kenali siapa lagi kalau bukan kak arif.
.
"Ada apa azza?" Tanyanya, kenapa saat ku liat wajahnya jadi judes gini kenapa sih kak arif. Perasaan kemarin baik-baik aja.
.
"Em azza mau ketemu sama umi dan abi" ucap ku.
.
"Abi sama umi ada diruangan abi, kamu kesana saja" ucapnya.
.
"Iya kak arif, azza permisi dulu" ucap ku.
.
"Iya" jawabnya.
Yang heran kenapa sikap kak arif berubah si, apa dia salah makan tadi pagi, apa lagi pusing masalah ngajar, ah ga tau kak arif kenapa lebih baik ke umi sama abi aja deh.
.
.
Tepat didepan ruangan abi
"Assalammualikum, abi umi ini azza" ucap ku.
.
"Iya azza masuk aja ga abi kunci ko pintunya" jawab abi.
.
Akhirnya aku masuk ruangan abi, tak lupa ku tutup pintunya kembali dan tak lupa ku mencium tangan umi dan abi.
.
"Duduk sayang" ucap umi aku pun hanya mengangguk dan duduk disamping umi.
.
"Ada apa azza?" Tanya abi.
.
"Em, azza mau kasih profosal kak indra" jawabku.
.
"Pas banget kalau gitu, baru aja abi sama umi lagi liat profosal risma yang baru dia buat" ucap abi yang diangguki umi.
.
"Berarti azza datang diwaktu yang sangat tepat" ucap ku sambil tersenyum.
"Em, ini azza kasih profosal kak indra" ucap ku lagi, sambil memberikan profosal kak indra kepada abi dan abi pun langsung memberikan profosal risma kepada ku.
.
"Setalah itu jika mereka membaca profosal masing-masing dan ada keinginan yang lebih serius  kita akan adakan pertemuan agar mereka mengobrol dan yang pasti ada kamu azza, dan juga umi kalau arif ga sibuk mungkin nanti ajak aja arif, biar indra ga sendirian" ucap abi.
.
"Iya abi, em abi azza mau tanya kak arif sudah tau kalau risama ada yang mau taaruf?" Tanya ku pada abi.
.
"Kalau itu minta jawabannya sama umi, masalah bicara sama arif sudah abi serahkan sama bidarai abi ini" ucap abi sambil memandang umi yang membuat aku iri andai aku disini sama kak arif.
.
"Apa sih abi, malu tau kita udah tua dan diliat juga sama azza" jawab umi.
.
"Ga apa-apa ko umi" jawab ku.
.
"Kembali ketopik pembicaraan" ucap umi aku pun hanya mengangguk.
.
"Umi semalam sudah bilang ke arif kalau ada yang ingin taaruf risma, arif bilang dia setuju aja asal itu yang terbaik buat risma" jawab ku.
.
"Em apa kak arif tau yang mentaaruf risma adalah kak indra dan pelantarnya kita bertiga umi?" Tanya ku.
.
"Enga umi kasih tau sayang, nanti jika sudah ingin masuk tahap selanjutnya pengenalan lebih lagi baru nanti kita ajak arif" jawab umi.

Istiqomah ku bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang