part 50

2.2K 90 25
                                    

Setelah kejadian dikamar kakak arif tadi. Aku pun langsung pergi kedapur untuk membuat sarapan. Ditengah-tengah memasak aku kembali terpikir biasanya kalau buat sarapan pasti selalu direpotin sama tingkahnya kakak arif.

"Ehm awas nati nasi gorengnya gosong" ucap seseorang. yang langsung membuat ku sadar dari lamunan ku.
"Astagfirullah" ucapku dan aku langsung lihat siapa yang bicara tadi, dan ternyata kakak arif.
"Azza, saya baru tau hobi baru kamu itu sekarang melamun" ucapnya.
"Azza enga melamun kakak arif" jawabku tak terima.
"Ya udah, kalo saya ngeliat kamu melamun lagi, berarti hobi kamu benar-benar ngelamun" ucap kak arif yang pergi begitu saja.
"Dasar kakak arif menyebalkan" gerutu ku.
.
.
.
.
.
.
Setalah memasak nasi goreng selesai, langsung saja aku membereskan rumah.
Tak lama aku beres-beres aku melihat umi menghampiriku.

"Azza, udah ga usah beres-beres biar umi aja" ucap umi.
"Enga apa-apa umi, udah sekarang umi duduk aja diruang tamu dan sebentar lagi ini juga selesai" ucap ku.
"Ya sudah, kalau begitu umi bikin sarapan aja" ucap umi yang ingin melangkah kedapur. Langsung saja aku cegah.
"Umi ga usah bikin sarapan, azza sudah bikin sarapannya umi" ucap ku.
"Sekarang umi duduk aja" ucapku lagi dan umi langsung duduk diruang tamu. Aku pun langsung melanjutkan tugasku.
.
.
.
.
.
Setelah selesai semuanya sekarang disinilah keluarga kedua ku diarea ruang makan, yang tentunya makanya lesehan yang dialasi karpet untuk mengurangi diginnya lantai.

Dalam keheningan saat menyantap sarapan.
"Ini pasti kak azza yang buat" ucap risma tiba-tib.
"Karena masakan kakak sangat aja kangenin 2 minggu terakhir ini" ucapnya lagi. Aku hanya memberikan anggukan saja pada risma dan risma mengerti itu.

"Enga ah biasa aja" ucap kak arif. Akupun langsung menengok kearahnya dan kak arif pun sama menengok kearah ku.

"Kakak, mah enak gini masakan kakak azza" ucap risma membela ku.
"Enga biasa aja" ucap kak arif lagi.
"Ih kakak mah, ya udah kak azza jangan masakin buat kak arif lagi" ucap risma kepada ku.
"Ya masa gitu de" ucapnya tak terima.
"Ya bisa la kak, orang kakak bilang biasa aja" ucap risma.
"Iya deh masakan azza enak" ucap kak arif. aku tersenyum untuknya dibalik niqobku.

"Udah ga baik ngobrol sambil makan, lebih baik selesaikan dulu makanya baru nanti kalau mau bicara lagi silahlan sepuas kalian" ucap abi.
"Iya abi" ucap kakak arif dan risma kompak.
.
.
.
.
.
Setelah sarapan dan membereskan semuanya, aku oun langsung kearea santri putri untuk memastikan untuk kegiatan deramnya. Dan aku pun langsung menuju aula santri putri yang sudah dikasih tahu oleh pembina santri putri.

Sampai diaula akupun langsung melihat para santri yang sedang latihan drama dengan sangat bagus tanpa contekan teks lagi. Aku pun langsung menghampiri mereka.

"Assalammualaikum, MasyaAllah bagus banget dramanya" ucapku. Yang membuat santri putri semua melihat kerahku
"Waalaikumsalam kakak azza" ucap semuanya.

"Ya sudah lanjutkan dramnya dari awalya, anggap aja ini geladi kotornya" ucapku. Yang diangguki oleh para santri putri.

Dari adegan ke beberapa adegan sampai dimana akupun ikut serta dalam drama tersebut dan sampailah diending drama yang membuat aku tidak sabar untuk menampilkanya beserta santri putri yang lain.

Saat ini kita duduk semuanya.
"Em sebenarnya, kakak ingin bilang acaranya akan diadakan besok lusa, dan kakak harap kita bisa menampilkan dengan sepenuh hati seperti yang kita latihan tadi" ucap ku.
"Iya kak azza siap" jawabnya semua.
"MasyaAllah kompaknya" ucapku.
.
.
.
.
.
aku langsung ketempat yang aku rindu dengan pemandangan yang MasyaAllah indahnya, yaps aku berada ditaman ditempat duduk favorit setiap ku datang kesini, menghadap pemandangan yang luar biasa, sambil mengucap syukur atas ciptaan Allah, dan dengan di iringi murottal Al-Qur'an yang sangat indah, Sambil menunggu senja.

Istiqomah ku bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang