part 42

1.8K 94 12
                                    

"Em sebenarnya.... muai dari mana ya" ucap azzahra.
"Kak tau cincin yang kak pakai itu" ucapnya. Aku baru sadar masih pakai cincin itu.
"Enga?" Ucap ku.
"Kak pernah nanya kan cincin yang kak pakai itu ada keukir nama azzahra" ucapnya.
"Iya tau" jawab ku.9
Sebelum azza menjawab kita sudah sampai dipondok. Risma pun sudah bangun dan keluar dari mobil sebelum azza dlturun
"Azzahra, habis asar saya tunggu ditaman buat lanjutin ceritanya" ucap ku azzahra hanya mengangguk. Keluar dari mobil dan pergi kekamarnya.
.
Didalam tumah risma sedang membuka hadiah dari bibi. Dan hadiahnya baju gamis syar'i berwarna pich.
"Ini punya siapa ris?" tanya umi
"Punya kak azzahra umi, tapi risma penasaran apahadiahnya" ucap risma.
"Ga boleh buka itu hak orang risma sayang" ucap umi.
"Iya umi risma tau ko, makanya ini risma mau telphone kak azzahra minta izin buat buka hadiahnya" ucap risma. Aku hanya mendengarkan saja.
Setalah risma menelphone azzahra, mata risma azza sudah izinin dia buat buka hadiahnya. Saat dibuka hadiahnya adalah gamis syar'i warna hitam dan sedikit aksen putih yang menurut ku sangt indah.
"Eh umi, ada baju gamis laki-lakinya warnanya sama kaya gamisnya kak azzahra berarti ini baju cople" ucap risma.
"Iya risma" jawab umi. Aku ga tau kenpa bibi ngasih baju cople gitu.
"Ya udah ini gamis laki-lakinya buat kak arif" ucap risma.
"Loh ko buat kak?" Tanya ku.
"Iya kan nih didepan kotaknya ada tulisannya buat azzahra dan arif, berarti ini buat kak" ucap risma. Yang aku penasaran kenapa harus sama dengan azzahra ya. Tapi nanti azzahra bakal ngejelasin semuanya.
.
.
Setelah sholat asar dari masjid aku segera ketaman untuk mendengar penjelasan azzahra. Sampai taman ku duduk dikursi taman dan tak lama azzahra datang.
"Assalammulaikum afwan kak, azza datangnya telat pasti nunggunya lama" ucapnya.
"Waalaikumsalam, enga tenang aja" ucap ku. Ku menyuruh azzahra duduk disamping ku tapi dengan menjaga jarak.
"Jadi gimana lanjutannya?" Tanya ku. Dia langsung menengok kearah ku dan kembali menghadap kedepan.
"Em, kak pasti nemuin cincin itu dikotak bludru biru dilaci lemari kak arif kan, dikotak cincin itu aturan untuk dua cincin" ucap azzahra.
"Iya benar ko kamu tau azzahra?" Tanya ku mulai penasaran.
"Kak liat cincin yang azza pakai" ucapnya aku mengangguk.
"Cincinnya sama dengan cincin yang dipakai kak arif sekarang, dan kak bisa lihat ada ukiran namanya juga didalam cincin azza" ucap azzahra melepaskan cincin itu dan memberinya kepada ku. Kulihat cincin itu dan didalamnya ada ukiran nama ku "ARIF.M". Langsung aku melihat kearah azzahra.
"Jadi maksudnya ini apa?" Tanya ku. Azza menatap ku.
"Hiks...kak tau kenapa azza ada dirumah sakit saat kak dirawat, azza tinggal dirumah umi, akrab dengan keluarga kak yang lain dan semua berhubungan dengan azza... sebenarnya azza itu... bismillah is...istri kak arif" ucap azza sambil menatap kearah ku dan aku pasti kaget mendengar itu.
"Tapi kalau kamu benar istri saya, saya tidak ingat siapa kamu?" Tanya ku.
"Kak tau kak dirawat dirumah sakit kenapa?" Tanya-nya. Aku hanya menggeleng.
"Karena kita itu mengalami kecelakaan, azza dirawat hanya sebentar karena luka yang azza alami tidak terlalu parah, sedangkan luka kak itu cukup parah dan sampai-samapi kak kehilang ingatan separuh dan yang pasnya kak lupa sama azza" ucap azza yang membuat aku sedikit yakin jika azza istriku.
"Bukti yang membuat aku yakin" tanya ku.
"Handphone kak mana?" Tanya azza.
"Ada" ucap ku.
"Boleh minjam sebentar?" Ucapnya. Aku pun langsung memberikannya kepada azzahra.
"Kak tau kata sandi handphone kak adalah nama ku (azzahra), nama whatsapp azza dihp kak adalah ISTRIKU, dan kak lihat aja galeri hp kak pasti disana ada foto-foto azza" jelasnya sambil menunjukan foto-foto ku bersama azzahra dan menurut ku sweet sekali. Aku pun hanya bisa diam saja.
"Kak tau? Hp azza juga kata sandinya nama kak ARIF, itu kak sendiri yang mengubahnya, kata kak dulu biar selalu ingat sama kak." Jelas azzahra sambil menangis.
"Lalu kenapa kamu ga bilang dari awal dan ga tinggal dirumah?" Tanya ku.
"Hiks...hiks... kak sebenarnya azza ingin sekali bilang kalau kak adalah suami azza karena azza kangen banget sama kak, tapi azza tahan karena azza ga mau paksa kak berfikir keras takut kepala kak sakit makanya azza ga bilang sama kak. Kenapa azza ga tinggal dirumah karena azza ga mau kak bersangka enga-enga mungkin nanti kak mikirnya azza bukan siapa-siap di keluarga kak, tapi umi, abi, risma, nenek, kakek maksa azza tinggal dirumah tapi azza takut kak nanti kenapa-kenapa" ucapnya panjang lebar sambil menagis, aku pun ikutan sedih.
"Pengorbanan mu begitu luar biasa" ucap ku dalam hati.
"Sekarang kamu mau tinggal dirumah sama kak" tanya ku kulihat dia menatap ku.
"Sebenarnya azza mau kak, tapi azza ga mau membuat kak ga nyaman sama azza karena ingatan kak belum pulih, lebih baik azza tinggal dulu dipondok, ketika kesembuhan kak sudah membaik maka azza akan tinggal disana lagi" ucapnya yang semakin membuat aku kagum denganya.
.
Kedengar dia menagis sesegukan kuberanikan diri untuk memeluknya. Dan akhirnya alu memeluknya dia pun membals pelukak ku sangat erat
"Kak apa kak tau? Azza sangat kangen dipeluk kaya gini sama kak hiks...hiks..hiks" ucapnya dipelukan ku.
"Azza kak akan berusaha buat mengingat kembali kamu, agar kamu bisa tinggal lagi sama kak" ucap ku yakin. Azza hanya terus menagis. Aku pun nyaman berada dipelukanya. Kita berpelukan begitu lama. Dan azzahra yang melepaskan pelukannya.
.
"Azzahra cincin kamu" ucap ku dan dipinta oleh azza cincinnya.
"Biar saya yang pakaikan?" Pinta ku dia hanya mengangguk segera ku ambil tangan kirinya kupasangkan cincin dijari manisnya.
"Kak ini sudah jam 5 ayo persiapan untuk magrib" ucapnya.
"Ya udah ayo" ucap ku. Kita pun pergi dari taman dan berpisah diarea santri wati dan aku pulang kerumah. Disepanjang jalan hati ini merasa sangat bahagia luar biasa. Tak terasa samapi depan rumah, dan masuk kedalam.
"Hm, kayanya ada yang lagi seneng nih" ucap risma.
"Apa sih ris?" Tanya ku sambil duduk dikursi.
"Orang kelihatan senyum-senyum sendiri" ucapanya.
"Ga apa-apa ko ris, ya udah ah kak mau kekamar persiapan buat sholat magrib" ucap ku langsung pergi kekamar.
.
Didalam kamar aku hanya duduk dan sambil memitar cincin yang ada dijari ku,
Azza adalah istri ku pantas saja aku tidak asiang denganya. Dan keluarga ku pun akrab sekali dengan azzahra.
.
.
.

Assalammualikum, maksih yang masih mau baca cerita yang biasa aja ini. Maaf ya kalau ga nyambung🙏🙏🙏.

Istiqomah ku bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang