part 22

2.8K 108 0
                                    

Azzahra.

Aku lagi dikamar, tak lama mama memanggil ku, katanya ada yang cari aku, aku segera bilang kemama kalau aku memakai jilbab dulu.

Tak lama aku pun keluar, dan ternyata tamunya adalah risma, dan yang paling aku kaget adalah kakaknya risma orang yang pernah nabrak aku dulu saat di mall.
Yang paling penasaran risma mengajak aku main kerumahnya.

Disana aku binggung, dan segera aku izin ke mamah dan ternyata boleh main.

Sekarang aku sedang berada di mobil, aku duduk dibelakang, tadinya risma mau ikut duduk di belakang, tapi aku yang melarangnya karena ga enak sama kakaknya.

Akhirnya samapi di rumanya risma, aku pun segera di ajak masuk sama uminya meraka, diruang tamu disana juga ada abi mereka.

Diruang tamu.
"Silahkan duduk azzahra" ucap uminya risma.
Dan di sana aku penasaran kok uminya risma tau nama aku.
"Iya tante" ucap ku, aku pun langsung duduk.
"Jangan panggil tante, panggil umi aja biar sama kaya risma dan arif" ucap umi.
Aku sedikit ragu sih.
"Em..iya tan..eh umi" ucap ku.
"Kegiatannya apa sekarang" tanya umi.
"Lagi mau sidang sekripsi umi, insaallah hari selasa sidangnya" ucap ku.
"Semogga lancar ya sidangnya, dan sana kaya arif dia tapi sudah sidang kemarin, lagi nunggu hasil lulusnya iyakan rif" ucap umi.
"Iya umi" ucap kakak arif.

Jam sudah menunjukan pukul 11.30 kakak arif, abi dan kedua adik yang imut pun pamit inggin pergi ke masjid untuk sholat zuhur.

Aku, risma dan umi pun sholat zuhur di rumah dan yang menjadi imam adalah umi.

Sholat pun selesai.
"Umi, azza pamit pulang aja ya umi, ga enak lama-lama main" ucap ku pada umi.
" enga kok sayang, anggap aja rumah sendiri, kita makan siang bersama aja" ucap umi.
"Iya kakak nanti aja pulanggnya"  ucap risma.
"Em iya" ucap ku.
"Ayo sekarang kita mau masak siang apa" ucap umi.
"Em kayanya enak, bikin nasi liwet umi" ucap risma.
"Iya kayanya enak" jawab umi.
"Em, umi gimana kalau azza aja yang masak, boleh ya umi?" ucap ku ragu.
"Boleh banget dong sayang" jawab umi tersenyum kepada ku.
"Berarti umi tinggal tunggu beres aja" ucap umi.
"Iya umi" ucap ku.

Aku pun kedapur bersama risma, risma membantu ku, aku mencuci beras dan bahan liwet lainnya dan memaksaknya. Kalau risma menghoreng ikan dan membuat sambal. Kurang lebih 30 menit nasi liwet pun siap. Dan yang pasti aku sudah membereskan peralatan yang aku pakai tadi.

"Tadi umi liat kalian masak, ternyata kamu cekatan banget ya pas di dapur" ucap umi.
"Maaf ya umi, tapi kalau sudah di dapur emang kaya gitu umi, sekali lagi maaf karena sudah kotorin dapur umi" ucap ku.
"Ga apa-apa sayang, ga ngerepotin" ucap umi.
"Ya sudah, kita nunggu arif, abi dan adik-adik aja" ajak umi.

Kami pun keruang keluarga dan mengobrol tingan.
"Gimana kita foto dulu" aja risma.
"Iya" ucap umi.
Kita pun berfoto pakai handphone risma.
"Nanti aku kirim fotonya kakak di whatsapp" ucap risma dan aku pun menggangguk.

Tak lama kakak arif, abi dan adik-dik pulang dari masjid. Umi menyalami abi, dan abi mencium kening umi dan aku merasa itu sepeti dirumah ku katena ayah dan mamah melakukan hal yang sama. Kakak arif mencim tanggan umi.

"Umi, ayo makan abi sudah laper" aja abi kepada umi.
"Ayo kita makan" ucap umi.

Kita pun makan, kita makan bukan di meja makan, tetepai makan di lantai yang sudah dialasi karpet.
"Makan nasi liwet hari ini" ucap abi.
"Iya abi" ucap umi.

Umi menggambilkan untuk abi. Kakak arif, risma menggambil sendiri, adik-adik nya kakak arif diambilkan oleh uminya, dan yang terakhir aku yang menggambil. Kami pun makan dalam keheninggan.

Makan pun selesai, aku yang membereskanya bersama risam. Selesai mencuci piring risma mengajak ku keruang keluarga.

"Tadi nasi liwetnya enak umi" ucap abi.
"Iya enak abi, orang yang masak azzahra" ucap umi.
"Kamu yang masak nak" ucap abi pada ku. Aku hanya mengangguk.
"Kan di bantu sama risama juga abi, itu juga diinstruksi kan oleh kakak azza" ucap risma.
"Iya sayang" ucap abi.

Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 aku pun inggin segera pamit pulang karena tidak enak main kelamaan.
"Umi, abi, azza pamit pulang ya, ini sudah mau sore" ucap ku.
"Yah kakak, padahal mau bicara banyak sama kakak" ucap risma.
"Kan bisa whatsapp kakak" jawab ku.
"Ya sudah mau pulang mah, sayang pulangnya naik apa?" Tanya umi.
"Naik taksi online umi" jawab ku.
"Jangan naik taksi online, ga aman, gimana di antar aja sama arif" ucap abi.
"Tenang ajak risma" ucap abi lagi.
"Iya abi" ucap kakak arif.
"Umi, abi maaf ya sudah ngerepotin" ucap ku.
"Engga kok sayang, nanti kalau aada waktu main lagi ya" ucap umi sambil memeluk ku.
"Insaallah umi" ucap ku.
"Assalam'mualaikum" ucap ku, kakak arif dan risma.
"Waalaikum salam" jawab umi dan abi.

Kami pun sekarang ada di dalam mobil, aku duduk di belakang.
"Kakak azzahra" ucap risma.
"Iya ada apa risma, pangilnya azza aja, jangan azcahra" jawab ku.
"Iya kakak azza" ucap risma.
"Kakak berarti sebentar lagi lulus dong, kakak ngambil jurusan apa?" ucap risma.
"Iya insallah sebentar lagi lulus, Kalau kakak ambil jurusan prawisata" jawab ku.
"Kalau kakak arif juga sebentar lagi lulus, dia ambil jurusan agama islam" ucap risama. Aku hanya tersenyum saja pada risama yang menenghok ke belakang.

Setelah menggobrol bayak akhirnya samapai di rumah ku.
"Mau mampir dulu ga risam kakak arif" ucap ku.
"Ga usah makasih, lain waktu aja ya assalam'mualaikum" ucap kakak arif.
"Makasih buat semuanya ya, waalaikum salam" ucap ku.
Dan aku menunggu mobil meraka pergi baru aku masuk kedalam rumah ku.

Saat di dalam rumah.
"Assalam'mualaikum mah" ucap ku.
"Waalaikum salam sayang sudah pulang" jawab mamah.
"Iya mah, ga enak main lama-lama" jawab ku.
"Iya juga, gimana sama keluarganya" tanya mamah.
"Keluarganya baik banget mah" ucap ku.
"Ya sudah sana siapa-siap sebentar lagi mau asar" ucap mamah.
"Siap mamah" ucap ku.

Saat di dalam kamar aku, selalu memikirkan kabaikan keluarga kakak arif, dan kenapa saat ada kakak arif jantung ini berdegup dengan kencang. Aduh azza ga boleh memikirkan ikhwat yang bukan muhrim, aku langsung menepisnya dan memperbanyak istigfar.

Istiqomah ku bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang