part 49

1.8K 81 8
                                    

Dikamarku. Aku masih memikirkan tentang kakak arif yang memilih baju untuk ku kenakan nanti. Rasanya jika aku ada disana pasti senang banget, sekarang aja udah senang banget hehehe. yang aku sedih dari tadi belum ketemu dengan kak arif padahal udah lama banget ga ketemu sama dia. Aku langsung kepikiran anak santri putri tentang dramanya. Ku langsung mengambil handphone ku dan menghubungi ketua pondok santri putri selain umi ada juga namnya uma lia.

"Assalammualaikum" suara disebrang sana siapa lagi kalau bukan uma lia.
"Waalaikumsalam uma, ini azza alhamdulillah azza udah dipondok lagi uma" ucapku senang.
"Alhamdulillah kamu udah dipondok lagi, para santri putri selalu nanya kamu" ucap uma.
"Iya uma, uma azza boleh minta tolong ga?" tanya ku pada uma.
"Boleh azza" jawab uma.
"Uma setelah para santri selesai belajar nanti bada asar para santri putri kumpul diaula santri putri ya uma, untuk mematangkan lagi persiapan buat milad pondok dan jangan kasih tau kalau ada azza ya uma" ucap ku.
"Iya azza, tenang aja" jawab uma.
"Makasih uma" ucapku.
"Iya sama-sama azza, ya sudah uma harus pergi ngajar ada jadwal, assalammualaikum" ucap uma.
"Waalaikumsalam uma" jawabku. Ku akhiri sambungan telphonenya.
.
.
.
.
.
.
Selesai sholat asar semua kata uma semua santri putri sudah pergi ke aula, akupun bersiap-siap ingin keaula dan tak lupa membawa skrip drama yang akan dimainkan.

Sampainya diaula semua sibuk dengan skrip drama masing-masing, tiba dimana salah satu adengan yang dimana akupun main disana. Saat tengah giliran aku para santri putri.
"Siapa yang akan menggantikan peran kak azza dulu" ucap salah satu santri putri .
"Em.. kalau uma saja gimana?" Jawab yang lain. Segera aku keluar dari tempat persembunyianku.
"Perannya bisa digantikan sama kakak aja" ucapku. Dan semua santri lansung berbalik kearahku dan berhamburan lari kearah ku.
"Kakak azza" ucap semuanya dan langsung memelukku.
"Kakak tau ga, kakak pulangnya terkalu lama" ucap salah satu santri yang diangguki oleh santri putri yang lain.
"Oh, ceritanya kalian merajuk sama kakak, kalau gitu kakak minta maaf ya" ucapku.
"Kita maafin kakak" jawab semuanya.
"Ok, kalau gitu kita latihan lagi" ucapku.
"Ok kakak" jawab semuanya.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi pun tiba, aku segera langsung kerumah umi untuk membantu persiapan risma tentunya.

Dikamar risma
Risma sudah rapih dengan pakaiannya yang terlihat sangat cantik
"MasyaAllah cantik banget sih adik kakak ini" ucapku.
"Makasih kakak" jawabnya.
"Kakak kenapa belum bersiap?" Tanya risma.
"Kan kakak bantu kamu dulu baru sekarang kakak yang bersiap, ya sudah kakak ganti baju dulu" jawabku. Setelah diangguki oleh risma aku langsung perki kekamar mandi yang ada dikamar risma.

Selesai berganti pakaian aku segera menghampiri risma. Dan risma langsung menoleh kearah ku.
"MasyaAllah kakak azza cantik banget, dan bajunya juga pas serta cocok banget sama kakak" ucap risma. Aku oun hanya tersenyum dibalaik cadarku.
"Ris kita tunggu disini saja, kata umi nanti kalau tamunya sudah pada datang baru kita keluar" ucap ku.
"Iya kakak" jawab risma.

Keluarga calon risma sudah datang, aku dan risma langsung keluar kamar menuju tempat acara yang sudah disulap sedemikian rupa untuk acara khitbah.

Setelah acara khitbah berjalan dengan lancar, waktunya makan-makan, aku pun mengambil makannan yang telah disediakan saat ku ingin mengambil pindang ikan mas.

"Cantik" ucap seseorang yang sudah ku kenali suaranya. Dan ku menenggok kebelakang dan benar saja itu suara kakak arif, yang ku lihat dia pun sama memakai warna yang senada dengan semuanya.

"Sebelumya makasih atas pilihan gamisnya" ucapku.
"Iya sama-sama, lagian saya juga membantu memilih untuk mempercepat kerjaan umi" jawab kakak arif.
"Padahal sudah aku tinggalin hampir dua minggu, siakpnya masih aja kaya gini menyebalkan" gerutuku sendiri.
"Kamu bicara sesuatu?" Tanyanya.
"Hah en..enga bicara apa" jawabku.
"Ya sudah azza permisi, assalammualikum" ucapku.
"Waalaikumsalam" jawabnya.

Istiqomah ku bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang