"Terima kasih. Selamat berkunjung lagi lain waktu."
Eunha membungkukan sedikit badannya kepada pelanggan terakhir sebelum Cafe–tempat ia bekerja sebentar lagi akan di sewa oleh orang lain. Yang Eunha dengar dari pelayan lain, katanya untuk mengadakan party besar yang Eunha sendiri tidak tau party apa yang dimaksud.
Ia menghela nafasnya dan merenggangkan sedikit ototnya. Hari ini cukup lelah, badannya menjadi pegal – pegal karena banyaknya pelanggan yang datang. Belum lagi sepulang ini, ia ada janji dengan Mingyu untuk belajar bersama di rumahnya. Pasti memakan waktu istirahat Eunha malam ini.
Sebenarnya Eunha menolak ajakan Mingyu karena dirasa dirinya sudah belajar sepulang sekolah tadi. Namun Mingyu bersikeras membujuk supaya Eunha menerima ajakannya untuk belajar materi olimpiade yang sebentar lagi akan datang. Alhasil ia menerimanya dan janjian pada pukul 8 malam ini.
Eunha melirik jam dinding yang tergantung di sisi tembok. Jam menunjukkan pukul 19.45 KST. Itu berarti, Mingyu akan datang ke rumahnya 15 menit lagi. Yah, benar. Mingyu sudah tau alamat rumah Eunha karena pernah beberapa kali di ajak oleh Eunha membuat kue bersama ibunya.
Sebelum pulang, Eunha mengganti pakaian kerja nya dulu dengan pakaian biasa. Tak butuh waktu lama Eunha sudah kembali pada meja kasir nya sambil membawa tas selempang miliknya. Kemudian, ia tersenyum pada temannya yang lain dan bergegas keluar dari Cafe.
Selama di perjalan, semilir angin berhembus cukup kencang membuat sebagian rambutnya terbang kemana – mana. Eunha memejamkan matanya lalu menatap langit hitam yang berhias bintang dimana – mana. Kebiasaan aneh Eunha mulai terlihat sejak duduk di bangku Junior. Ia senang menghirup aroma khas udara saat malam hari.
Karena jarak tidak terlalu jauh untuk sampai ke rumah, sekarang Eunha sudah berada di depan pagar dan menaikkan alis nya heran. Ia melihat dua motor sekaligus yang berbeda warna. Yang warna hitam, Eunha tau itu milik Jungkook. Tunggu.. Jungkook? Jadi yang warna merah motor siapa?
Secepat kilat ia masuk ke dalam rumah untuk memastikan otaknya tidak salah cerna. Saat memasuki pintu, ia kaget melihat... astaga! Mingyu dan Jungkook sedang berbicara pada ibunya. Eunha lebih kaget lagi saat mereka menoleh mendapati dirinya yang melongo meminta penjelasan. Perasaan Eunha hanya janjian pada Mingyu saja. Tapi mengapa Jungkook ada disini?
"Kau sudah pulang Eun?"
Eunha hanya mengangguk membalas pertanyaan ibunya. Lalu ia mengeluarkan suaranya untuk bertanya.
"Mengapa mereka ada disini bu?" Tanya Eunha menatap lurus ibunya.
Tiba – tiba Mingyu menyahuti dengan nada menyebalkan.
"Hei! Bukankah kita ada janji untuk belajar bersama? Aku sih tidak tau Jungkook datang untuk apa." Balasnya acuh.
"Yak! Aku ini pacarnya! Terserah diriku berkunjung kesini!" Suasana berubah menjadi hening.
Tak di sangka – sangka Jungkook mengucapkan kalimat yang membuat ibu Eunha terpaku. Yang di maksud Jungkook pun sama–Eunha, ia membeo lalu berusaha untuk menjelaskan perkataan Jungkook barusan.
"Ti-tidak bu, mereka datang untuk belajar bersama. Hmm... yah belajar bersama!" Eunha gugup sambil mencari alasan yang logis untuk mengalihkan pembicaraan mereka.
Namun ibu Eunha belum sepenuhnya percaya. Dari awal dua teman Eunha datang, Sora menelisik pakaian keduanya. Sama – sama menggunakan motor seperti pembalap. Memakai jaket licin seperti warna motornya masing – masing. Dan Sora tidak bodoh untuk mengetahui rambut mereka masing – masing tampak rapih dan klimis. Jangan lupakan wangi maskulin dari keduanya menyeruak begitu saja. Sora juga tidak melihat mereka membawa tas atau buku apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love ✓ [TERBIT]
Hayran KurguKetika Jung Eunha si anak baru mendapat masalah dari sekolah barunya karena pemuda yang notabenenya seorang 'BAD BOY' bernama Jeon Jungkook si penguasa sekolah. Mungkin kalian sudah tidak percaya tentang pembulian di sekolah yang berujung pada tinda...