Chapter 22

5.4K 689 42
                                    

Flashback On

"Jangan menyalahkannya! Kau tidak berhak mengatur hidupku! Perempuan itu sama saja! Mereka menyebalkan dan perusak!"

Kala mendengar seruan itu, Eunha yang bingung mencari arah sumber suara yang tidak asing baginya. Ia semakin mendekat memasuki parkiran belakang saat dirasa Jungkook sudah menunggunya lama mungkin. Tak sadar juga siapa yang berbicara saat itu, Eunha melanjutkan langkahnya untuk mencari Jungkook.

"Tapi, mengapa kau lebih memilih si kuno itu dari pada aku?! Sampai - sampai satu sekolah ramai membicarakan kalian yang sama sekali tidak ku mengerti."

Itu suara lagi, Eunha yakin sedang ada perdebatan antara laki - laki dan perempuan. Karena yang ia dengar barusan adalah suara perempuan dengan nada membentak. Dan sudah, Eunha sudah sampai pada parkiran. Namun, niat nya ia urungkan saat menemukan Jungkook yang sedang adu mulut dengan gadis di depannya. Sekarang ia tau suara itu berasal dari mana.

"Asal kau tau! Aku sama sekali tidak menyanyangi Eunha, si kuno yang kau sebut itu! Bagiku, semua perempuan sama saja, menyusahkan! Selama ini aku hanya memanfaatkannya agar nilai - nilai ku dapat terkejar tanpa harus susah payah lagi! Kau puas? Maka pergi lah dan kembalikan ponselku!"

Bagai petir di siang bolong, Eunha mendengar kala dirinya disebut oleh Jungkook dengan nada yang menyakitkan. Berusaha ia cerna kembali apa yang barusan Jungkook lontarkan, namun yang ada di pikirannya hanya kecewa luar biasa mendalam. Masih belum percaya sepenuhnya, Eunha kembali mendengarkan perdebatan mereka yang membuat hatinya sesak tiba - tiba.

Tak kunjung bersuara lagi, kini Eunha hanya melihat gadis yang ia tidak tau namanya siapa namun pernah berpapasan sebelumnya dengannya. Ia ingat-dan gadis itu memajukan langkahnya mempertemukan bibir mereka berdua dengan si gadis yang menangis tersendu - sendu. Eunha tidak tau itu tangisan sungguhan atau hanya rekayasa belaka.

Awalnya Jungkook diam saja tak berkutik, namun setelahnya Eunha bisa melihat dengan jelas bagaimana tangan nya yang semula diam, kini memegang pinggangnya erat dan sedikit meremas bokong gadis itu. Oh, tentu nya Eunha tidak bodoh dengan itu bahwa Jungkook sedang menikmati dengan lamat.

Kaki Eunha melemas seperti jelly. Jantungnya bergemuruh hebat, dan bodohnya lagi, ia berharap ini hanya mimpi belaka. Beberapa kali ia menampar wajahnya ulang, dengan nyata kejadian itu terpampang jelas di matanya. Tiba - tiba saja air mata Eunha menetes dengan sendirinya.

Merasa tak kuat melihat dan kecewa besar, Eunha meninggalkan dua insan yang sedang bercumbu itu lalu berlari dengan sekuat tenaga tanpa arah. Saking kalut nya, ia tidak sadar bahwa telah menabrak seseorang. Wajahnya ia dongakan ke atas dan tiba - tiba saja suara Mingyu memanggil namanya dengan khawatir.

"Yak! Eunha-ya kau kenapa?" Sambil membantu gadis itu berdiri, Mingyu melihat dengan jelas air mata Eunha yang tercetak jelas di pipinya. "Bilang padaku, kau kenapa hm?" Tanya nya lagi.

Sementara Eunha menggeleng dan semakin meledakkan tangisnya. Tidak, ia tidak sedih karena melihat Jungkook mencium gadis tadi. Ia hanya sedih karena telah di bohongi seperti ini. Faktanya, sekarang ia benar - benar kecewa dengan manusia bernama Jungkook itu.

"Jangan seperti ini, katakan padaku ada apa?" Satu tangan Mingyu memegang tangan Eunha dan satu tangannya lagi mengusap pipi Eunha dengan lembut.

Walaupun Eunha bersikeras menolak memberitahu, tapi pada akhirnya ia luluh dan menceritakan kesedihannya pada Mingyu. Mungkin menurutnya, dengan mengatakan hal ini pada Mingyu-bisa membuatnya sedikit lega. Ia percaya bahwa Mingyu-temannya bisa memberi solusi bagaimana untuk kedepannya.

Fake Love ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang