Flashback On
"Aishh lepaksan tangan ku! Kau ingin membawa ku kemana!" Seruan Jungkook tidak di hiraukan sang pelaku yang menyeret tangan nya hingga memerah. Kali ini Jungkook berhasil melepaskan tangannya paksa dari orang yang menariknya-Jira.
"Kalau bisa aku ingin membawa mu jauh dari sini!" Balasnya tak kalah dingin.
Jungkook menghela nafas sejenak lalu mengeluarkannya kasar. Padahal waktu lalu ia sudah memperingati Jira untuk tidak lagi menganggunya. Namun sepertinya Jira keras kepala dan masih tetap mengganggunya. Sudah cukup hubungannya dengan Eunha merenggang gara - gara gadis di depannya ini. Jungkook tidak mau lagi membuat semuanya menjadi lebih rumit.
"Sudah lah, urusi saja urusan mu sekarang. Aku tidak ingin berurusan dengan mu lagi bagaimana pun juga." Datar namun mampu membuat Jira diam tak berkutik.
Belum sempat dibalas, Jungkook sudah meninggalkan Jira yang menganga hebat. Gadis itu meratapi punggung tegap Jungkook yang mulai menjauh. Entah mengapa tidak ada sedikit pun rasa sedih yang melanda hatinya. Mungkin kah selama ini Jira hanya terobsesi pada Jungkook? Tidak ada yang tau selain tuhan dan sang pelaku.
Flashback Off
"Eunha-ya berhenti!"
Jungkook mengejar Eunha yang sudah keluar gerbang sekolah hendak menyebrang. Adegan kejar - kejar an pun terlihat bak drama yang sedang di putarkan. Sebagian murid yang sedang keluar pun hanya melirik tanpa minat. Namun ada juga yang memperhatikan dengan seksama adegan itu.
Yang di panggil sama sekali tidak menoleh. Eunha terlalu malas meladeni orang seperti Jungkook. Baginya, jika sudah berakhir ya sudah berakhir saja. Walaupun di lubuk hatinya yang terdalam Eunha merasa sedih, namun ia dapat menepis nya dengan baik. Salah satu sifat Eunha yang tidak pernah hilang dari dulu, ia adalah gadis yang cuek.
"Ku bilang berhenti! Kau tuli atau apa?!" Kini Jungkook berhasil menyebrang dan meraih pergelangan Eunha. Ia cukup sabar setelah berhari - hari di diami oleh gadis itu. Kali ini Jungkook tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi! "Dengarkan penjelasan ku dulu!" Sambil mengatur nafasnya yang memburu.
Sementara Eunha sama sekali tidak menatapnya. Ia hanya mengarahkan kedua matanya ke bawah-tepat di pergelangan kakinya. Ia berusaha melepaskan tangannya dari Jungkook walau ia tau kekuatan Jungkook lebih besar darinya, alhasil ia hanya pasrah.
"Kenapa kau mengabaikan ku?!" Kali ini bukan pertanyaan dengan nada lembut yang biasa Jungkook tuturkan. Namun ada amarah jelas yang terlihat dari nada suaranya.
Mengapa dia seperti ini? Memang yang salah siapa? Batin Eunha.
"Jawab!" Teriakan Jungkook mengalihkan perhatian murid yang hendak menyebrang. Sebagian mereka ada yang tidak jadi menyebrang karena merasa takut.
"Lepaskan tangan ku! Apa untungnya aku menjawab pertanyaan dari mulut bodoh mu itu?!" Sinis Eunha membalas bentakan Jungkook.
Jungkook menyatukan alisnya tanda tak suka. Baru pertama kali ia di bentak perempuan dengan umpatan seperti itu. Dalam dirinya ia bertanya, apa pedulinya jika ia menerima umpatan begitu? Toh sudah biasa dalam kamus Jungkook mendengar umpatan - umpatan kecil seperti yang di katakan Eunha. Seharusnya ia biasa saja. Namun kali ini ia tidak terima dan merasa sakit hati. Gengsinya masih besar terhadap gadis di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love ✓ [TERBIT]
FanficKetika Jung Eunha si anak baru mendapat masalah dari sekolah barunya karena pemuda yang notabenenya seorang 'BAD BOY' bernama Jeon Jungkook si penguasa sekolah. Mungkin kalian sudah tidak percaya tentang pembulian di sekolah yang berujung pada tinda...