Chapter 24

5.8K 632 90
                                    

Vote & comment

Happy reading

'Kau lihat! Mereka bukannya si gadis culun yang biasa di bully?'

'Ku pikir aku tidak salah lihat. Benar! Mereka si gadis itu'

'Wah ada bidadari jatuh dari kayangan'

Kalimat terakhir Jimin membuat Jira yang sedang di sampingnya merasa geram. Apa - apaan satu sekolah jadi gempar hanya karena seseorang merubah penampilannya?

 Apa - apaan satu sekolah jadi gempar hanya karena seseorang merubah penampilannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rambutnya kaya gini, tapi bajunya bukan ya wkwk)

Awalnya Jira cukup terkejut dengan perubahan dua nerd yang selalu ia gadang - gadang. Percaya atau tidak? Jira merasa dirinya tersingkir dengan perubahan dua nerd itu.

Dengan raut kesal, Jira meninggalkan koridor awal menyisakan Jimin yang masih melongo tak percaya. Jika kalian bertanya mengapa Jimin bersama Jira, mereka bertemu di depan gerbang. Lalu, Jimin mengikuti Jira sambil menjahili gadis itu.

Sampai langkah mereka terhenti di koridor awal gedung dan di suguhkan pemandangan yang tak biasa. Bukan hanya mereka berdua saja yang terkejut. Namun, sebagian murid yang sudah datang sejak pagi tak luput dari perhatian dua nerd itu.

Yang tetap sama disini hanyalah seragam mereka yang masih di bawah lutut dengan kaus kaki sebetis. Tapi bukan itu yang menarik perhatian. Wajah mereka lah seketika berubah drastis yang biasanya benar - benar tidak menarik perhatian hingga berubah seperti ini.

Jimin yang masih melongo sambil menggelengkan kepalanya di kejutkan dengan kehadiran Taehyung yang menepuk bahu kirinya.

"Yak! Ada apa dengan wajahmu? Kau terlihat jelek sekali." Pagi - pagi saja Taehyung sudah memancing emosi Jimin seketika.

"Jangan urusi wajahku! Aku sudah tampan sejak lahir!" Dengan percaya dirinya Jimin berucap seperti itu. Tak lama kemudian ia kembali bersuara, "Kau lihat! Mereka gadis nerd yang sering kita bully kan?" Tunjuknya ke arah dua nerd yang ia sebut.

Taehyung hanya menatap datar tanpa minat. Sebenarnya ia tidak terlalu terkejut dengan perkataan Jimin. Namun, saat Jimin mengatakan bahwa mereka termasuk dirinya sering membully dua gadis itu membuat mood nya menjadi buruk. Mulai sekarang tidak ada lagi yang namanya pembully an. Taehyung berjanji akan itu.

Tidak tau sejak kapan, Taehyung mulai menaruh hati pada Yerin. Ia sempat menyangkal perasaan tak jelas dalam dirinya. Namun, semakin ia cegah perasaan itu semakin kuat bahwa ia ingin sekali melindungi Yerin seterusnya.

Taehyung juga mengakui perubahan Yerin yang sempat ia lihat pagi ini. Gadis itu terlihat lebih anggun dan percaya diri. Sedikit berubah memang, tapi tidak membuat pesona gadis itu hilang. Bahkan Yerin semakin cantik dengan perubahan hari ini.

"Sudah lah. Aku ingin ke kelas. Kau mau ikut tidak?" Masih datar, Taehyung berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"Tunggu dulu! Bukannya aku masih marah pada mu? Aishh! Kau duluan saja sana, pokoknya aku masih marah padamu." Jimin memunggungi Taehyung dengan kedua tangan ia lipat di depan dada. Ia hanya berakting-ingin tau reaksi temannya itu. Namun tak di sangka - sangka, Taehyung malah meninggalkan dirinya masa bodo.

Fake Love ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang