19. Berkata Baik atau Diam

158 17 1
                                    

Di suatu tempat, terdapat seorang anak yang suka marah dan berbicara kasar. Lalu ayah si anak itu memberinya sekantung paku seraya berkata, “Nak, tancapkan paku di pagar ini setiap kali engkau marah.”

Pada hari pertama, ia begitu banyak menancapkan paku di pagar itu. Namun, pada hari berikutnya, jumlah paku yang ia tancapkan ke pagar itu kian berkurang. “Ternyata aku lebih mudah menahan marah dan tidak berbicara kasar, daripada harus menancapkan paku di pagar itu,” pikir si anak.

Setelah sekian lama, si anak pun sudah tidak lagi menancapkan pakunya di pagat kayu itu. Saat ini, ia sudah bisa mengendalikan amatahnya. Ia pun segera menemui ayahnya. Kemudian si anak mengusulkan kepada ayahnya, “Ayah, bagaiman kalau paku itu aku cabuti satu per satu setiap kali aku bisa menahan amarah?” Ayahnya setuju dengan usulan anaknya tersebut. Maka pada hari-hari berikutnya, si anak pun mencabuti paku itu per satu, setiap kali ia bisa menahan amarahnya dan tidak berbicara kasar. Lama kelamaan paku itu pun tidak bersisa lagi di kayu tersebut.

“Nah sekarang engkau lihat pagar katu kayu itu, Nak. Meskipun paku-paku itu sudah engkau cabuti, tapi bekas lubangnya masih ada dan lubang itu sulit dihilangkan. Hal ini sama saat kamu marah. Kemarahan dan kata-kata kasarmu akan meninggalkan luka di hati orang yang engkau marahi. Dan luka hati orang itu, bahkan lebih sulit dihilangkan.”

Sumber
Judul : 30 Nasihat Nabi Sehari-hari.

Penting Diajarkan, Mudah Diamalkan (^‿^✿)

Islamic StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang