6_ About Us

96 19 12
                                    


Happy Reading Guy's.....<3❤

"Gue pikir kalian nggak jadi datang tadi." ucap Melani ketika membukakan pintu untuk sahabat-sahabatnya.

"Jadi dong, kita kan konsisten." jawab Kiki sambil memberikan cengiran lebarnya.

"Ya udah ayok." ujar Melani sambil berjalan mendahului mereka.

"Kemana Mel?" tanya Ica polos.

"Kita ke kamar gue aja Ca," jawab Melani sambil menjejaki tangga menuju lantai kedua.

Walaupun sudah beberapa kali mendatangi rumah Melani, akan tetapi rasa takjub mereka masih saja belum berkurang.

"Kalian tunggu disini bentar ya, gue mau ke dapur dulu ambil cemilan buat kita makan nanti." ujar Melani kemudian berlalu ketika selesai mengantar teman-temannya masuk kedalam kamarnya.

"Dari dulu gue tuh selalu kagum sama kamarnya nih bocah deh," gumam Kiki sambil terus memandangi kamar Melani sampai kesudut-sudutnya yang bahkan luasnya tiga kali lipat dari kamarnya.

"Iya, besar banget nggak sih? Kayaknya kamar gue cuma seperempatnya doang, makannya gue nggak pernah ngajakin kalian ke kamar gue." kali ini Salsa yang berkomentar sambil cengengesan.

"Nggak usah lo Sal, kita-kita juga sama kali." balas Sandy menimpali yang disertai anggukan kepala dari Ica dan Kiki.

"Lagi ngomongin apa nih?" tanya Melani penasaran ketika baru saja kembali dari dapur rumahnya. Tangannya begitu banyak menjinjing snack dan air bersoda. 

"Biasa, kita cuma masih suka kagum aja ngeliat rumah lo." Salsa menjawab jujur.

"Ini kan bukan pertama kalinya kalian kerumah gue, lagian percuma aja sih rumah segede gaban, kalau nyatanya selalu sepi." Melani menghembuskan napas kasar.

Salsa, Ica, dan Sandy menggigit bibir bagian dalam mereka ketika menyadari perubahan ekspresi yang begitu kentara di wajah Melani. Ini memang bukan pertama kalinya Melani sedih ketika teman-temannya sudah membahas keluarga, hobi, juga hal-hal yang menurut orang lain biasa, namun sensitif untuk perasaan Melani.

"Mel, sorry." ujar Kiki mewakilkan rasa bersalah teman-temannya yang lain.

"Santai aja besti, gue nggak kenapa-napa kali." Melani berusaha menampilkan senyum terbaiknya walaupun yang terlihat justru sebaliknya.

"Nggak usah pura-pura tegar Mel, kalau lo lagi ada masalah yang menurut lo ngebebanin banget, lo nggak lupa kan masih ada kita yang bakalan cari solusinya sama-sama." ucap Sandy mencoba menghibur.

"Masalah apa sih? gue beneran nggak papa kali. Ya udah, daripada kita diem-dieman kayak gini mending kita ngapain ya?" Melani berusaha mengalihkan obrolan mereka.

"Oh iya, abang lo mana Mel? masih di jogja?" tanya Salsa mencoba mencairkan suasana.

"Iya tuh, lama banget baliknya. Padahal gue udah kangen banget sama abang gue yang tersomplak." jawab Melani lagi.

Akhirnya Salsa dan yang lainnya memilih menyerah untuk meminta Melani membagi masalahnya, karena gimanapun juga, mungkin sekarang belum saatnya. Mereka berusaha meyakinkan diri mereka sendiri bahwa ada saatnya Melani akan menceritakan apapun tanpa mereka minta.

"Kok malah bengong sih? perjuangan banget lo gue bawa-bawa cemilan ini kesini, malah dianggurin." Melani mengerucutkan bibirnya sebal.

"Santai Mel, kalau urusan ginian sih lo nggak usah khawatir. Palingan lima menit lagi kelar." Kiki nyengir lebar sambil mengambil alih bungkus besar snack keripik kentang dari tangan Melani.

About Us (Spin Off Ilusi Hati)✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang