8_ About Us

90 15 24
                                    

"Kenapa senyum lo kayak candu? membuat gue selalu tertarik kedalam dunia lo."

~Andika Pramuja Rifaldi

Tidak banyak yang berubah sejak Melani dan Faldi mengobrol di cafe sederhana dua hari yang lalu. Bukannya makin berdamai, mereka justru terlihat seperti tikus dan kucing yang tidak pernah akur karena Faldi semakin gencar mengusili Melani hingga gadis itu sering mengomel-ngomel padanya. Bahkan waktu itu saja Faldi memaksa Melani agar memberikan nomor ponselnya dengan alasan yang sangat-sangatlah klise.

"Siniin handphone lo dong." ujar Faldi waktu itu, terus memaksa walaupun Melani sudah berkali-kali menolaknya.

"Lo mau apa sih? nggak, enak aja. Privasi gue ini." Melani tetap kekeuh sambil menjauhkan ponselnya dari jangkauan Faldi.

"Kita anak sekelas woi, nggak usah nethink mulu sama gue, seenggaknya sesama anak satu kelas itu harus punya kontak masing-masing, nggak masalah kan? jadi kan kalau ada perlu apa-apa jadi gampang hubunginnya." ujar Faldi masih tetap kekeuh.

Ya, kira-kira seperti itulah alasan yang Faldi lontarkan hingga ia bisa menyimpan nomor Melani sampai saat ini.

"Awas aja kalau lo berani ganggu-ganggu gue, siap-siap aja gue blokir nomor lo. Apalagi kalau lo sampai spam-spam nggak jelas." ujar Melani pada saat itu mengancam membuat Faldi meneguk ludahnya susah payah.

Tapi kenyataannya, Faldi tetaplah Faldi yang akan terus mengganggu Melani. Seperti hari ini, ketika waktu baru menunjukkan pukul tujuh sore kurang lima belas menit, Faldi tengah membuka room chat-nya dengan Melani. Hatinya tergerak ingin mengirimkan pesan-pesan yang mungkin bisa membuat Melani uring-uringan pastinya. Hanya membayangkannya saja, Faldi sudah mengulas senyumnya.

Faldi :
Hoi,
cewek aneh

Melani:
read

Faldi:
Gila, cuma di read doang
Untung gue sabar, woi cewek aneh, lo lagi ngapain sih??
Nggak usah sok sibuk, nggak usah sok cuek juga, gue udah tau lo luar dalam kali, hahaha

Melani:
Apa sih? kepo ae lo.
Sebenarnya lo chat gue mau ngomong apa sih? kalau nggak ada yang mau lo omongin dan cuma mau ngajak ribut, sorry gue nggak ada waktu ngeladenin, bye!!

Faldi terkekeh membaca balasan dari Melani yang sebenarnya jauh dari kata halus. Ia bisa membayangkan dengan pasti ekspresi Melani yang pastinya sangat dongkol ketika membalas pesan-pesannya yang super tidak penting itu.

~_¤_~

Melani mencoba fokus pada catatan MTK-nya, otaknya ia paksa bekerja keras untuk mencerna rumus-rumus logaritma yang menurutnya apabila dilihat saja bisa menyebabkan gejala sakit mata. Sementara tangannya sibuk mencoret-coret kertas buram yang sudah hampir penuh. Sudah susah payah dipelajari, ternyata yang berhasil menyangkut dikepalanya hanya seperempatnya saja.

Bukan tanpa sebab ia melakukan hal ini, tapi kuis MTK yang bakalan kelas mereka hadapi pada pelajaran pertama inilah yang membuat Melani dan hampir sebagian siswa di kelasnya turut melakukan hal yang sama. Beruntunglah Kiki, sahabatnya yang memang jagonya pada pelajaran ini.

About Us (Spin Off Ilusi Hati)✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang