35_ Halte Sekolah

42 12 26
                                    

Song: Jang jae in-Auditory Hallucination🎶

Sambil di play mulmed-nya ya guys❤

Happy Reading guys...❤❤❤
.
.
.
.

🍃🍥🍃

Sejak beberapa hari terakhir ini Faldi seakan dihantui perasaan gelisah. Tidak hanya sampai di sana saja, perasaannya juga terasa hampa. Bohong jika laki-laki itu tidak merasa kehilangan akan sosok Melani yang biasa terasa begitu dekat dengannya.

Apalagi rasa bersalah juga tak pernah pergi dari hidupnya sejak terakhir kalinya Melani menyatakan perasaan padanya. Wajah sendu gadis itu saat menatapnya seolah tak pernah mau pergi dari ingatannya.

Kevin yang duduk tepat di samping laki-laki itu jadi bergidik pelan saat dilihatnya teman sebangkunya itu bukannya fokus memperhatikan Pak Indra yang tengah menjelaskan, akan tetapi Faldi justru duduk seraya menyandarkan tubuhnya pada dinding seraya menatapnya dalam.

"Ngapain lo ngeliatin gue segitunya woi? Naksir lo sama gue? Dih, amit-amit." ujar Kevin sedikit berbisik, pasalnya di depan sana wali kelasnya itu tengah menjelaskan dengan serius.

"Berisik lo, makannya munduran dikit bego, ganggu pemandangan aja lo." Jawab Faldi yang jadi sedikit emosi dengan pemikiran teman sebangkunya yang sedikit tidak waras itu.

Kevin yang baru saja diomeli oleh Faldi akhirnya memundurkan kursinya pasrah.

"Ya bilang kek kalau lo mau ngeliat Melani biar gue nggak salah paham. Hahaha," Kekeh Kevin pelan.

"Gue nggak bisa gini terus, lari dari masalah sama sekali nggak nyelesaikan apapun." Faldi menggumam yakin dalam hatinya.

🍃🍥🍃

"Kita duluan ya Mel," Pamit Kiki, Salsa dan yang lainnya.

"Siip, tiati ya guys," Melani menjawab sumringah.

"Okaay, lo juga, kalau ada yang urgent, jangan lupa langsung hubungi kita ya." ujar Salsa sedikit ragu untuk meninggalkan sahabatnya itu seorang diri di halte depan sekolah.

Tak ingin membuat sahabatnya itu khawatir lebih jauh lagi, Melani mencoba memamerkan senyum lebarnya. Namun senyum gadis itu seketika memudar saat netranya menangkap sosok yang belakangan ini ia hindari sekuat tenaga.

Untuk pertama kalinya, Melani mengharapkan kehadiran Rizky untuk menemaninya saat ini. Sungguh, ia sama sekali belum siap untuk berada di dekat Faldi yang pastinya akan selalu mengingatkannya pada pengakuannya yang sedetikpun takkan pernah lari dari ingatannya.

Satu hari yang mengubah segalanya. Satu hari yang sebenarnya sangat ingin ia hapus dari ingatannya. Bagaimana tidak, persahabatannnya dengan laki-laki yang kini tengah berjalan mendekatinya harus berakhir hanya karena keegoisannya.

Melani berusaha untuk menundukkan wajahnya sedalam mungkin untuk menghindari tatapan Faldi yang kini sudah berdiri di dekatnya. Gadis itu merutuki bang Biar yang sampai saat ini belum juga sampai menjemputnya.

"Mel, please jangan menghindar," Faldi berujar lembut, namun yang Melani pedulikan saat ini hanyalah bagaimana nasibnya setelah ini akan berakhir. "Gue mau ngomong," lanjut Faldi lagi yang masih berusaha untuk mengajak Melani mengobrol.

"Mau bahas apa? Kalau cuma mau bahas soal yang waktu itu, please jangan." Melani membalas pelan. Namun yang membuat Faldi frustasi yaitu saat Melani tak sedetikpun mau menatapnya. Gadis itu bahkan seolah begitu enggan menatapnya lagi.

About Us (Spin Off Ilusi Hati)✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang