***Surya membuka hari dengan sinarnya pertanda bahwa pagi pun sudah datang, semua makhluk bumi mulai melakukan kegitan mereka masing-masing.
Tapi tak terkecuali dengan Sharen.
"Sharen bangun sayang, sudah pagi, memang kamu tidak sekolah?!" teriak Selin-mama sharen- dengan mengetuk - ngetuk pintu kamar putri nya.
Dengan mata yang masih mengantuk, rambut yang sangat berantakan dan pakaian yang acak - acakan Sharen membuka pintu kamarnya.
Dilihatnya Selin yang kelihatan sangat kesal melihat kelakuan putri nya tersebut.
"Hai mama sayang, selamat pagi sharen mandi dulu ya ma, bye mama" dengan wajah polos nya sharen berbicara seakan - akan dia tidak bersalah.
Setelah siap Sharen menuruni anak tangga dan dilihatnya meja makan yang sudah dipenuhi beberapa anggota keluarga Bramsta yang sedang menikmati sarapan pagi.
"Sharen, lo gak liat ini tuh jam berapa?, lama banget si lo, gue udah nunggu dari tadi, emang lo mau kita telat, hah?!" teriak Deva.
Yah Sharen sudah terbiasa dengan ucapan kakak nya itu.
Sharen hanya bisa mendumel dalam hati 'Dosa apa gue punya kakak kayak dia'.
Diperjalanan menuju sekolah Sharen dan Deva hanya ribut dan terbilang sangat kekanak - kanakan.
*Sharen pov
Hai, gue Sharena Lusisca Bramsta, gue anak kedua sekaligus anak bungsu dari keluarga Bramsta, yang terkenal sebagai salah satu orang paling kaya dijakarta.
Papa gue mendirikan perusahan di jakarta, dan mama mengurus cafe yang tentu saja milik keluarga Bramsta.
By the way, gue punya kakak dia adalah Devano Arya Bramsta, yang ngeselin nya pake banget, playboy dan gue heran kenapa cewek - cewek pada ngerebutin dia seakan cuma dia cowok yang ada dimuka bumi ini.
Gue sekolah di SMA BAKTI MULYA, tentunya bersama dengan kakak gue karena umur kita hanya beda satu tahun saja.
Kak Deva merupakan salah satu murid berprestasi, serta most wanted di sekolah.
Gue gak kayak kak Deva yang setiap hari mendapat sanjungan dari guru dan teman - teman karena kepintarannya.
Gue pintar tapi hanya dibidang 'Matematika' aja, bisa dibilang gue ratu matematika di sekolah.
Gue jago nya dalam menghitung tapi tidak dengan menghafal atau mengingat, apalagi mengingat masalalu yang sering dilakukan anak ips, tidak tidak tidak untung aja gue anak ipa.
🐣🐣🐣
*Author pov
Sesampainya Sharen dan Deva di gerbang sekolah yang disambut oleh fans - fans Deva yang berteriak - teriak alay.
"Deva sayang"
"Uh pangeranku sudah datang"
"Kak Deva, i love youu"
"Makin ganteng deh bebeb Deva"
"Kak Deva mau ya jadi pacar gue"
Dan masih banyak lagi pujian - pujian manis yang keluar dari mulut fans - fans Deva.
Sungguh Sharen ingin sekali menyumpal mulut cewek - cewek kegatelan itu.
Sharen dan Deva berjalan dikoridor sekolah, tanpa memperdulikan para fans Deva yang berteriak menggunakan bahasa - bahasa yang menjijikan menurut Sharen.
"Sharen" panggil Disya-sahabat Sharen-, sambil melambaikan tangan ke arah Sharen.
Tanpa basa - basi Sharen langsung berlari kearah Disya dan meninggalkan Deva yang berjalan sendirian.
'Dasar adik gak tau diri' umpat Deva dalam hati.
🐣🐣🐣
Jeng jeng jeng..
Hai..😊
Gimana ceritanya? menarik or biasa aja?
Belum terlalu perfect si jadi butuh saran dan kritik nya nih 😂😂Thanks ya untuk para readers yang udah baca cerita SHARENA 😙
Semoga para readers SHARENA always setia baca kelanjutan cerita SHARENA ya 😆
~SR7
KAMU SEDANG MEMBACA
SHARENA
Novela JuvenilSharena gadis cantik yang selalu mendapat masalah tentang percintaan nya, semua sungguh membuatnya frustasi namun apa daya Sharena hanya manusia biasa yang tidak bisa melawan takdir, ia percaya suatu saat ia dapat menemukan cinta sejatinya... SR7