Pertemuan

144 36 3
                                    


***

"Lo lagi jatuh cinta ya?" tebak Vera dan membuat Sharen refleks menimpuk kepala Vera.

Vera meringis kesakitan "Kok ditimpuk si gue tu ngomong bener kali, menurut buku yang gue baca kalo seseorang merasakan hal seperti itu tandanya dia sedang jatuh cinta, dan lo pasti lagi jatuh cinta kan sama cowok yang lo tabrak tadi?".

Penjelasan Vera cukup membuat Sharen bertanya - tanya.

'Apa bener gue jatuh cinta sama tu cowok?, tapi gue kan belum pernah liat muka dia, bisa - bisa nya gue jatuh cinta?, ah mungkin cuma perasaan gue aja kali ya, tapi yang dibilang Vera itu ada bener nya juga, secara dia kan rajin banget baca buku - buku novel dan sebagainya'.

Sharen melamun cukup lama sehingga membuat sahabat - sahabat nya khawatir dan mengira kalau Sharen kesambet.

Tanpa mereka sadari bel masuk berbunyi, sontak membuat Sharen tersadar dari lamunan nya tersebut dan berlari menyusul Disya, Vera dan Friska menuju kelas mereka.

🐣🐣🐣

Diparkiran yang cukup ramai kini Jery beserta 3 sahabatnya yaitu, Alvero, Anhar, dan Roy sedang duduk di motor nya masing - masing, seperti biasa mereka akan pergi ke cafe untuk main game bersama karena wi-fi di cafe gratis, yah mereka adalah penikmat wi-fi gratiss.

Sesampai nya di cafe mereka hanya memesan minuman, dan beralih ke tujuan mereka datang ke cafe yaitu untuk menikmati wi-fi gratis.

Roy yang biasanya mentraktir sahabat - sahabatnya kini mulai memanggil pelayan cafe untuk memesan minuman

"Mba.." panggil Roy kepada salah satu pelayan cafe.

"Iya mas, mau pesan apa?" tanya pelayan kepada Anhar, Alvero, Jery dan Roy.

"Gue es teh manis gak pake gula" celetuk Alvero

"Coklat panas pake es" sahut Anhar

"Gue pesenin kopi susu gak pake susu" ujar Jery

"Aelahh.. gue kopi panas pake es aja dah".

🐣🐣🐣

"Eh ren gue masih penasaran nih sama cowok yang lo tabrak tadi pagi, kira - kira siapa sih yang udah buat sahabat gue ini jatuh cinta" celetuk Friska hingga membuat Sharen tersedak minumannya sendiri.

Yah mereka sekarang sedang berada di cafe milik keluarga Bramsta dan kebetulan saat ini juga Jery, Anhar, Roy dan Alvero sedang berada disana.

"Yeeahhh gw menang lagi, yuhuu sik asik yess" teriak Anhar sambil goyang dumang sontak membuat semua pengunjung cafe mememperhatikan tingkah konyol nya tersebut.

Begitu pula dengan Sharen, Disya, Vera dan Friska yang kini sedang asyik makan langsung menghentikan kegiatan nya, kemudian mata mereka beralih ke arah Anhar yang kini masih goyang dumang tanpa memperdulikan orang - orang di sekitarnya.

Sharen langsung menghampiri meja Jery diikuti oleh Disya, Vera, dan Friska.

"Maaf ya ini tempat umum jadi bertingkahlah yang sopan, lo gak malu apa tuh diliatin banyak orang?" ucap Sharen kepada Anhar sehingga membuat Anhar menghentikan kegiatan joget nya tersebut, dan menatap lekat kearah Sharen.

"Enggak".

"Tapi ini tempat umum, dan gak sepantes nya lo melakukan kegiatan yang bisa merusak suasana di cafe ini dan mengganggu pengunjung yang ada di sini".

"Emang lo siapa berani - berani nya ngelarang sahabat gue joget? hah?!!" bentak Alvero kepada Sharen.

"Woy lo kenapa bentak - bentak sahabat gue hah?! dia cuma memperingati sahabat lo doang, kalo lo gak suka mending lo pergi aja dari sini" balas Friska yang kini geram tidak terima jika Sharen di bentak - bentak oleh Alvero.

Yah semua tatapan tajam pengunjung cafe kini mengarah ke mereka.

"Bro, dia sepupu gue Sharen, dia anak dari pemilik cafe ini" kata - kata Roy sontak membuat Alvero diam seketika dan langsung pergi meninggalkan semua pengunjung cafe termasuk sahabat - sahabat nya.

Jery melirik ke arah Sharen yang kini sedang menatap punggung Alvero sambil menahan emosinya.

'Cewek ini kayak yang nabrak gue didepan kelas XI IPA 3' batin jery.

"Lo kan yang nabrak gue tadi pagi didepan kelas XI IPA 3?"

'Duaarr'

Seperti ada petir yang baru saja mengenai hati Sharen.

'Jadi dia yang gue tabrak tadi pagi?, yang udah buat jantung gue berasa copot, gimana dia bisa tau kalo itu gue?, gue kan belum sempet nampakin muka gue saat itu?, jangan - jangan dia dukun lagi?, haduh mati gue harus bilang apa sekarang?, oh tuhan cabut nyawa gue detik ini..'

Jery yang melihat Sharen yang sedari tadi melamun kemudian melirik ke arah Disya, Vera dan Friska. Dan dia mulai mengambil tas nya dan mengajak Anhar dan Roy untuk pulang.

"Lo gak papa kan ren?" tanya Disya sambil menepuk bahu Sharen.

Tanpa menjawab pertanyaan Disya, Sharen berlari meninggalkan ketiga sahabatnya yang kini menatap kepergian Sharen sambil bertanya - tanya dalam hati.

🐣🐣🐣


Yuhuu makasi yang udah sempetin waktu nya buat baca cerita abstrak ini, belum terlalu perfect yaa? butuh kritik dan saran nya dong, comment please 😙

~SR7

SHARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang