Pertemuan tak terduga

76 23 2
                                    


***

Hari ini Deva berhalangan hadir ke sekolah karena kondisi badan nya yang tidak sehat, jadi terpaksa kini Sharen harus berangkat sekolah sendirian dan diantar oleh pak supir, tepat di pertengahan jalan menuju sekolah Sharen tiba - tiba mobil yang dikendarai Sharen berhenti dan ternyata ban mobil tersebut bocor, entah nasib sial apa yang menimpah Sharen pagi - pagi begini.

"Aduhh pak, gimana Sharen berangkat sekolahnya kalo ban bocor gini?"

"Maaf ya non Sharen, begini saja bapak pesankan taksi online ya?"

"Engga bisa pak, Sharen kan gak pernah kemana - mana sendirian, nanti kalo supir taksinya nyulik Sharen gimana coba?, kan Sharen takut"

Mereka tampak bingung apa yang harus mereka lakukan, tiba - tiba ada sebuah motor yang dikendarai cowok berjaket hitam mendatangi mereka, entahlah Sharen tidak mengenalinya karena wajahnya yang tertutup oleh helm.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya cowok tersebut sambil membuka helmnya, yaa ternyata dia adalah Jery.

Sharen menatap lekat kearah Jery, ia bergeming dalam hati 'kenapa dia ada disini? disaat gue butuh bantuan?, jangan - jangan gue bener lagi dia itu dukun yang tau segala hal.'

"Eh non Sharen gimana kalau non berangkat kesekolah bareng dia aja kayaknya seragam kalian sama pasti satu sekolah kan?" suara pak supir memecah lamunan Sharen.

"Ban mobilnya bocor ya pak?, yaudah kalau begitu Sharen biar berangkat bareng saya saja pak kebetulan kita juga udah saling kenal, iya kan Sharen?" ucap Jery.

"Ih apaan si gue gak mau ya berangkat sama lo lagian gue juga gak kenal lo siapa" jawab Sharen

"Bener nih gak mau gue bantu?, yaudah siap - siap aja dihukum karena telat ini udah mau jam 7 loh dan perjalanan dari sini kesekolah masih jauh, kalo naik motor sama gue mah yakin aja gak bakal telat gue jamin, jadi beneran nolak nih?."

Sungguh ini hari menyebalkan bagi Sharen, karena tidak ada pilihan lagi jadi terpaksa ia harus berangkat ? Akhirnya ia harus berangkat dengan orang yang paling menyebalkan di muka bumi ini

🐣🐣🐣

"Udah sampai sayang" ucap jery pada sharen, karena dari tadi ia hanya menatap jery tanpa bergeming

"e..eh, udah sampai ya" sharen tersentak mendengar ucapan jery

Kemudian ia pergi tanpa mengucapkan terimakasih, dasar sharen udah ditolongin ga tau terimakasih hm. Tapi setelah beberapa langkah ia berhenti dan seketika ia sadar pada saat ia berada di langit ketujuh diantara beribu bintang hanya kau lah yang aku sayang *hehe kok jadi nyanyi

"waitt stoppp" teriak sharen dengan suaranya yang merdu 10% dari suara miper

"hm?" gumam jery

"hm hm hm, lo ni ga tau malu yaa, lo tadi manggil gue apa? Sayang?, lo kira gue anak lu apa pake sayang sayang segala"

"Lo ga mau gue panggil sayang? Bilang aja lo senang gue panggil sayang, kan lo sayang sama gue? Iya ga?" ucap jery tanpa malu sambil nengedipkan sebelah matanya pada sharen

Deg... Jantung sharen serasa berhenti berdetak mendengar semua itu, ia seperti patung di lingkungan sekolah

"Eh sembarangan lo ya, yakali masa gue sayang sama lu. Jangan ngimpi lo, masa iya gue sayang sama seorang JERY ALVINO PRADIPTA " dia lalu pergi dan berlari ke kelasnya meninggalkan jery di tempat

🐣🐣🐣

"Yuhuuu selena gomez datang nih gaess" seru friska pada teman-temannya

" Yaelah lo lagi lo lagi, bosen gue liat muka lo. Berasa liat selena gosong daripada selena gomez hahaha" kata disya pada friska

"Hahhahhaahha" disya dan vera tertawa keras hingga membuat seluruh kelas pun ikut tertawa

Tapi sharen hanya diam merenung memikirkan semua kejadian yang dialaminya tadi pagi, dia merasa bukan suatu hal yang kebetulan jika jery datang pada saat mobil sharen mogok. Apakah ini sudah direncanakan oleh jery? Apakah jery mengikutinya pada saat ia dan supirnya pergi ke sekolah?

Pertanyaan itu selalu berputar didalam otaknya, pikiran dan hatinya sedang kacau. Ntah mengapa hatinya pula ikut kacau karna dia belum sama sekali menjawab pertanyaan jery saat itu.

Ia bingung dan ia juga takut, tapi sharen juga menyukai pria itu. Pria yang ia tabrak pada saat itu, ia menyukai matanya, ia menyukai cara bicaranya, ia menyukai semua yang ada pada diri jery tapi ia belum yakin dengan perasaannya

Hidup memanglah suatu pilihan tapi cinta? Cinta bukan suatu hal yang main-main, cinta harus punya suatu komitmen. Tapi bagaimana dengan hubungannya dan jery, ia merasa tak ada yang spesial, ia merasa hal ini hanya kebetulan belaka. Hanya modus dari seorang lelaki manis yang berucap manis pada gadis nan lugu

 🐣🐣🐣

Halo gaes? Apa kabar? Maaf ya baru muncul lagi setelah sekian lama, karna lagi masa-masa sekolah jadi banyak tugas. Hikss..
Gimana sama part ini? Jangan lupa vote yaa, jangan lupa kritik sama saran jugaa

 
                                                                    ~SR7

SHARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang