***
"Friska itu si alvero datang, dia tadi merhatiin lo dari jauh. Dia sampe nabrak orang gara-gara liatin lo tanpa ngalihin pandangannya. Hahaha sumpah gue ngakak banget" Vera tertawa sambil memegang perutnya
"Ha? Masa sih? Mana mana?" tanya friska panik
"Cieeee" ucap sharen, disya dan vera serentak
Blush... Pipi friska seketika merona karena di ejek teman-temannya
Ntah mengapa perasaan dia berbeda kali ini, friska sama sekali tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Dia sangat membenci alvero dan bahkan acuh jika ada hal yang berhubungan dengan dia. Tapi tidak untuk kali ini, keadaan seolah mempermainkan perasaannya. Dia saja bingung dengan keadaannya yang seperti ini.
"Woi friska, lo bisa blushing juga ya hahah" ucap sharen
"Aelah lu pada, gue mah biasa-biasa aja, lagian gue juga ga peduli mau alvero nabrak orang kek, mau dia mati kek, bukan urusan gue, bye" jelas friska pada teman-temannya
Dia pergi meninggalkan teman-temannya, dan hanya satu tempat tujuannya kali ini yaitu taman sekolah. Taman legend yang sudah tak pernah disapa siswa/i disekolah itu. Dia duduk di salah satu kursi di taman itu sambil merenung memikirkan perasaan yang tiba-tiba bergejolak tak karuan yang menghantui pikiran friska saat ini
Suara hembusan angin dan hiruk pikuk suasana taman menemani friska yang kini duduk sendirian, dirinya hanyut pada suasana yang tenang itu
Suara derap langkah tiba-tiba terdengar dari arah belakang, berusaha tuk menghampiri friska yang sedang seorang diri di taman itu. Semakin dekat, dekat dan makin mendekat
"Ehem..."
Friska menoleh ke belakang dan mendapati orang yang sedari tadi ia pikirkan dan memenuhi pikirannya yang membuat hatinya mengalami siklus aneh
"Ngapain lo disini kutil kuda?" tanya friska
"Seharusnya gue yang nanya ngapain lo disini nenek sihir, lo mau ritual?" sindir alvero
"Iya gue mau ritual buat ngilangin lo dari muka bumi ini. Ngapain sih lo ngikutin gue ke sini? Jangan-jangan lo mau nyulik gue yaa. Oh tidak, tidak bisa, TOLONG TOLONG TOLONGIN GUE, ADA YANG MAU NYULIK GUE" teriak friska dengan suara yang menggelegar
Alvero menutup mulut friska dengan tanggannya, jarak mereka kini dekat bahkan hampir dikatakan tak ada jarak. Masing-masing dari mereka hanyut dalam suasana dan tatapan mereka bertemu satu sama lain. Tak ada pembicaraan tak ada pergerakan, keduanya saling diam hingga salah satu dari mereka mulai memecah suasana
Friska mengigit tangan alvero, dan alvero mengaduh kesakitan
"Woi nenek lampir, sakit tau. Ngapain lo gigit tangan gue, kalau kena rabies gimana" Ucap alvero
"Idih lo kira gue apaan bisa buat lo sampe rabies" ucap friska sambil berusaha pergi dari alvero
"Bacot lu nenek lampir" ucap alvero
Friska melenggang pergi meninggalkan alvero tetapi setelah beberapa langkah ditempuhnya, alvero memanggil friska
"Fris.."
"..."
"Gue mau ngomong"
"Tu lo aja udah ngomong, yaudah gue pergi bye"
"Fris.. "
"Apaan lagi sih lo kutil kuda"
Hening, tak ada pembicaraan yang terucap tidak ada dialog yang beradu dan kemudian..
"Gue suka sama lo pada pandangan pertama fris, gue ga pernah ngerasain ini sebelumnya, tapi ntah kenapa sama lo gue ngerasain hal yang beda. Will you be mine?" alvero sambil bertekuk lutut dan mengeluarkan sebuah cincin berlian
Deg.... Perut friska seperti dihuni berbagai macam kupu-kupu, hatinya serasa berbunga-bunga dan jantungnya sebentar lagi ingin keluar
"Ha? Lo bi..la..ng a..pa?" friska berbicara dengan gugup
"Gimana? Bagus gak? Kalau gue nembak cewe yang gue suka kaya gitu dia kira-kira bakal nerima gue ga ya"
Gila sakit bro, rasanya ketika lo terbang ke langit ke tujuh terus lo dijatuhin lagi saat lo lagi seneng-senengnya, disaat lo berharap pada satu kalimat penenang. Disaat lo berharap perasaan yang sama pada seorang pria yang membuat hari mu berbeda. Batin friska
"Bagus kok, yaudah gue pergi, bye"
Friska berlari sekencang-kencangnya, ingin rasanya dia berteriak meluapkan semua kekesalannya pada dunia. Mengapa seolah dunia sedang mempermainkannya, seolah tempat yang dia lewati sedang menertawakannya akan setiap hal yang ia hadapi. Tetes demi tetes air mata mengalir dipipi mulusnya, menciptakan sebuah benteng besar menjadi runtuh hanya karna satu orang pria.
Hidup ini kadang begitu lucu, seolah semua yang kita inginkan menjadi sebuah games yang perlu untuk kita mainkan untuk menuju kemenangan tapi ada saatnya perlu untuk kita pecahkan seperti misteri yang ada. Tapi bagaimana dengan harapan cinta dalam kehidupan? Apakah bisa diibaratkan sebuah games? Cinta yang diharapkan friska ternyata berbanding terbalik dengan apa yang menimpanya saat ini
Kau tak tau bagaimana perasaanku ketika kau ucapkan kata cinta padaku, kau tak tau bagaimana rasanya sebuah perasaan ini kau mainkan. Awalnya ku tak mengerti soal cinta, aku tak mengerti soal pria. Aku tak mengerti segalanya yang berhubungan dengan perasaan. Tapi ketika ku ingin coba tuk memahami, kau buat ku jatuh sebelum ku mencoba-Friska
🐣🐣🐣
Hulaa gaes
Gimana sama part ini?Jangan lupa kasi kritik dan saran kalian yaa, eh jangan lupa vote dan commen juga
~SR7
KAMU SEDANG MEMBACA
SHARENA
Dla nastolatkówSharena gadis cantik yang selalu mendapat masalah tentang percintaan nya, semua sungguh membuatnya frustasi namun apa daya Sharena hanya manusia biasa yang tidak bisa melawan takdir, ia percaya suatu saat ia dapat menemukan cinta sejatinya... SR7