Kegagalan

70 17 1
                                    


***

Astaga bodoh banget gue ngomong gitu, padahal udah bagus-bagus gue nyatain perasaan gue tapi kenapa gue jadi ragu dan ngerasa dia bakalan nolak gue ya. Jadi nanti kan dia ga bakal percaya gue lagi, ampun ya Allah. Batin alvero

"Lo kenapa woi? Diem aja dari tadi, ga kaya biasanya" tanya jery

"Gak apa kok, gue lagi ga mood aja" ucap alvero

"Tumben banget lo gak mood bro" ucap anhar lagi

Tiba-tiba dari kejauhan sharen, disya, friska dan vera memasuki kantin. Mereka tampak sedang mencari bangku kosong, karena seperti biasanya suasana kantin selalu penuh.

"Woi vera, sini sini" teriak anhar

Mereka berempat langsung menoleh ke arah sumber suara dan saling memperhatikan satu sama lain. Mereka bingung kenapa tiba-tiba saja anhar manggil si vera.

"Apaan?" tanya vera.

"Kalian berempat duduk disini aja, kasian kan cewe cantik kaya kalian harus duduk dilantai kantin. Mending duduk sama kita-kita disini" tawar anhar

" ....."

Mereka langsung duduk bersama anhar, alvero, jery dan roy.

"Kalian semua pesen makanan deh ntar gue bayar" tawar anhar.

"Asyiqu bro, akhirnya setelah sekian lama aku menunggu dirimu membayarkan makanan ku" ucap roy sambil berjoget entah ala apakah itu.

Mereka semua kemudian memesan makanan masing-masing tapi vera masih menetap dan tak beranjak dari kursi. Anhar pun tetap menunggu vera, sebenarnya niat anhar mengajak keempat cewe cantik itu duduk bareng karena anhar menyukai vera pada pertemuan pertama mereka di cafe itu. Vera orang yang membuat anhar tertarik untuk semakin mengenal vera lebih dalam.

"Lo gak pesen ver?"

"Eh ngga aja deh,gue kenyang"

"Oh gitu yaa"

Hening

"Ver? "

"Gue boleh nanya?"

"Yaelah tanya aja kali, lo kaya minta izin sama guru aja haha"

"Lo suka tipe cowo yang gimana? "

"Gue? gue suka tipe cowo yang kaya bebeb roy lah, iyaa ga?" tanya vera sambil menaik turunkan alisnya

Padahal roy baru saja datang memesan makanan tetapi sudah digoda seperti itu oleh vera, roy tau vera berusaha untuk menjadikan roy dan dirinya lebih dekat tetapi roy berusaha terlihat acuh

Roy memiliki rasa tersendiri pada salah seorang diantara teman - teman vera. Tapi dia terlalu takut untuk mendekati perempuan itu karna dia tidak mengetahui akan jadi seperti apa nanti jika perempuan itu tau perasaan roy.

Anhar berusaha mencerna kata-kata yang diucapkan oleh vera mungkin terdengar candaan bagi siapa saja yang mendengarnya tapi tidak bagi anhar, anhar justru merasakan ada nada serius dibalik semua itu. Ia merasa bahwa vera jatuh cinta pada roy, seorang teman yang sangat dipercaya oleh anhar.

Anhar tidak ingin terlalu terlihat menunjukkan perasaannya pada vera, dengan sikapnya yang selalu menjahili vera itu adalah cara tersendiri baginya untuk selalu dekat pada vera. Dia takut bila vera jauh darinya karena sejak pertemuannya dengan vera saat itu, ia selalu memikirkan gadis itu.

Telah dicoba nya berkali-kali menghilangkan bayangan gadis itu dipikirankan tapi tidak, semua itu tidak bisa dilakukannya. Seolah ada tempat yang mengunci gadis itu untuk tetap berada dipikirannya menjadi sosok yang nanti akan temani hari-harinya.

"Haha jijik kali roy dengar lo ngomong gitu ver" saut anhar.

"Ya biarin, lagian kan emang tipe gue si bebep roy"

"Hahaha lucu ver lucu, gue pergi dulu bye"

Setelah itu anhar pergi meninggalkan mereka semua, padahal makanan yang telah dipesankan oleh temannya itu belum habis sama sekali. Dia pergi karna tidak ingin rasa sakit itu semakin menjadi dan dilihat oleh teman-temannya sehingga membuat mereka khawatir dan justru akan mejuruskan beberapa pertanyaan yang belum siap untuk diberikan sebuah jawaban.

🐣🐣🐣

"Sayang mau pesen apa?" tanya jery

"Berhenti manggil gue sayang, lo bukan siapa-siapa gue jer" ucap sharen ketus

"Gue emang bukan siapa-siapa lo, tapi gue bentar lagi jadi orang yang berarti buat lo. Gue manggil lo sayang, biar gue bisa buktiin kalau lo orang yang gue sayang. Bukan orang lain"

Blush.... Lagi lagi sharen dibuat tersipu dengan semua perkataan jery, laki-laki itu selalu saja penuh kejutan tak terduga

"Banyak ngemeng lo jer, yaudah gue duluan yaa, bye"

Ketika sharen hendak melangkah pergi, jery memegang tangan sharen supaya ia tidak pergi.

"Gue mohon lo jangan pergi, lo tetap aja disamping gue, gue ga bisa jauh dari lo"

"..."

"Kenapa diam?"

"Omongan gue salah yaa?"

"Kenapa lo diam aja? Setidaknya lo jawab gue walaupun itu sedikit aja"

"hm, jer. Gue bukan ga mau ngomong atau apa, tapi gue ragu aja sama lo. Gue bingung, awalnya pertemuan kita adalah pertemuan yang buruk dan juga gue orang yang udah pernah nabrak lo, terus lo tiba-tiba jatuh cinta sama gue. Lo nembak gue dan juga lo makin deketin gue. Jangan jadi cowo yang banyak-banyak modusin cewe jer, gue tau tampang lo tu gak ngeyakinin banget" jelas sharen

"Gue kan udah bilang, gue bakal buktiin rasa cinta gue ke elo. Tapi lo sama sekali ga pernah hargain gue. Gue bukan kaya cowo lain yang mungkin jadi tipe lo dan lo harepin banget. Tapi gue bisa jadi orang yang jaga lo dan selalu ada buat lo, gue sayang lo sharena"

Sharena pergi meninggalkan jery, ia tidak tahan berlama-lama dengan jery karena ia tidak mau semakin terhanyut dalam suasana yang membuat dirinya sendiri pun bingung. Dia juga menyukai jery, tapi hati dan logika nya berbeda pendapat

🐣🐣🐣

"Lo mungkin gak pernah nganggep gue lebih dari temen, tapi tunggu waktu nya nanti gue akan buktiin kalo gue akan jadi orang paling istimewa dikehidupan lo Vera"
~Hamizan Anhar Arnanda

"Apapun yang terjadi gue selalu sayang dan cinta lo Sharen, walaupun lo selalu ngejauh dari gue, gue gak akan nyerah sampai lo dan gue bener - bener berubah jadi kita"
~Jery Alvino Pradipta

"Tunggu sebentar dan percayalah, takdir akan menyatukan dua orang yang saling cinta, bersabarlah :)"
~Sharena Lusisca Bramsta

🐣🐣🐣

Holaaa
Kembali lagi 😄

Terimakasi buat pemabaca setia SHARENA

Vote and comment nya dong 😉

~SR7

SHARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang