"Kadang cara Cinta membuatmu menangis pun terdengar konyol"
AlsiaDipungkoro : Ertus, besok aku lomba cipta puisiBataErtus18 : Wihh... Keren... Pantesan selama ini jago ngegombal
AlsiaDipungkoro : Suka kan aku gombalin?
BataErtus18 : Suka. Kpan kamu latian kok udah lomba aja
AlsiaDipungkoro : Kamu nya aja yang gk tau. Aku latian terus kok
BataErtus18 : Bagus deh.. Lombanya tuh yang di adakan di sekolah itu ya?
AlsiaDipungkoro : Iya
BataErtus18 : Semangat ya sayang... Semoga menang
AlsiaDipungkoro : Mkasih Ertus
BataErtus18 : Kok gak sayang? :'(
AlsiaDipungkoro : Iya makasih sayang :)
***
Di pagi yang ramai dengan ribuan orang berhamburan tak seperti biasanya namun dengan sejuk angin yang masih sama
Aku berjalan memperhatikan langkahku dengan hati yang ragu. Rasanya ingin aku menang lalu memberikan kemenanganku pada keluargaku.
Ingin rasanya melihat Ertus bangga melihatku
Aku akan memenangkannya. Itu harus!!
Ku tulis berulang kali puisi dengan tema yang ditentukan acara. Ku baca lagi puisi yang kutulis lalu ku robek kembali. Seperti itu berulang kali
Hingga guru memintaku untuk ke ruang lomba. Jantungku berdetak kencang. Wajahku putih pucat. Badanku seakan dingin seketika. Ragaku lemas tak bertenanga.
Kumasuki ruang lomba yang sudah ramai peserta. Juri memberikan kata pengantar lalu memberi waktu kita untuk memulai lomba2 jam waktu yang lama. Aku duduk di dekat jendela. Melihat keluar untuk mencari inspirasi. Terus berdatangan teman-teman menyemangatiku
"Sia... wah semangat ya" ucap Jaka yang muncul dari jendela
"Menangin Sia. Jangan kalah" timpal Reza
Aku hanya mengangguk tersenyum.
Dimana Ertus? Teman-teman datang menyemangatiku. Kenapa dia tidak?
Aku menggeleng kepalaku cepat. Aku berusaha fokus pada lomba ini. Walaupun bayang Ertus selalu menghantui pikiranku
2 jam berlalu...
Aku berjalan keluar dari ruang lomba.
Kumasuki sebuah ruang yang kosong dan cukup gelap. Kutangkupkan tanganku dan berdoa disana untuk mencari sebuah ketenangan. Ku buka mataku ketika semua doa ku telah kupanjatkan. Namun kutemukan Dito disana
"Ciee doa... Rajinnya" ejek Dito
"Diem lah. Jangan kasih tau siapa-siapa"
"Ertus mana? Kok aku gak liat dia"
"Gak tau!"
"Judes bener sih"
"Ya aku jengkel. Dia kemana sih? Orang-orang datang ke ruang lomba untuk nyemangatin aku. Dia? Dia kemana? Bukannya nyemangatin pacarnya juga" ucapku meluapkan segalanya
"Udah jangan dipikir. Mungkin dia ada keperluan"
Aku meninggalkannya pergi lalu berjalan keluar. Kutemukan sosok Ertus duduk didekat siswa-siswa yang sibuk berjualan
KAMU SEDANG MEMBACA
as White as Clouds
Teen FictionAku baru mengenal cinta. Dan aku langsung terpukau dengan keajaibannya -Alsia Santana Dipungkoro Aku berteman dengan banyak cinta. Namun cinta sejati yang mengajarkanku sebuah arti kehidupan -Bataertus Zinua Gatarano Mohon dibaca :v Akan kubuat te...