Part 27

67 7 0
                                    

"Aku akan tetap mencintaimu. Kapanpun itu dan dimanapun itu"

Istirahat pertama...
"Ertus..." panggil Sia pelan

"Ya?"

"Aku mau ngomong"

"Silahkan" suruh Ertus

"Ish dingin bener"

"Masukin oven ntar kan panas" jawab Ertus

"Tetep aja Ertus dingin" kesal Sia

"Yaudah sini peluk. Ntar kan anget"

"Gak bisa. Lagi disekolah"

"Hmm" jawab Ertus singkat

Terjadi keheningan diantara mereka

"Ertus ntar kuliahnya dimana?" tanya Sia membuka suara

"Gak tau"

"Aku pengen kuliah di Jogja" ucap Sia

"Gak tanya"

"Ish Ertus nih. Aku ngasih tau. Yaudah aku gak bakal ngomong apa-apa lagi ke Ertus"

"Jangan gitu sayang. Maaf ya" ucap Ertus melembut

Wajah Sia bersemu merah. Sia menunduk malu

"Ertus gak pengen kuliah di Jogja juga?" tanya Sia

"Disuruh papa sih di luar negeri" jawab Ertus

"Hah?! Berarti gak bisa ketemu Ertus lagi dong" sedih Sia menundukkan kepalanya

Ertus menatapnya sedih. Lalu diacaknya rambut Sia pelan dan tersenyum

"Jangan sedih sayang. Aku udah mikir tentang itu kok"

"Emang Ertus mau ngapain?" tanya Sia

"Pengen ke Jogja sama kamu" jawab Ertus

"Beneran?! Aku juga pengen ke Jogja sama Ertus. Pengen keliling Indonesia sama Ertus. Pengen keliling dunia sama Ertus" jawab Sia senang

Ertus menatap Sia kaget membayangkan ucapan Sia
Siap-siap bangkrut gue

"Banyak amat" ucap Ertus

"Iya lah. Pokoknya 3 tahun yang akan datang nanti. Kita harus ke Jogja ya, Ertus. Aku pengen ke Parangtritis, nulis nama kita di pasir. Trus pengen naik delman keliling Jogja. Pengen ke Malioboro jalan-jalan sama Ertus. Pengen ke Taman Bunga Matahari Bantul, biar bisa puas liat bunga matahari. Aku suka bunga matahari. Abis itu kita beli sate disana, beli baju couple, trus juga kita jalan-jalan keliling Jogja jalan kaki. Kan romantis" ucap Sia tersenyum membayangkannya

Ertus tersenyum melihat tingkah Sia
Senyum terus kayak gini Si. Gue bahagia ngeliatnya

Sia menatap Ertus yang sedari tadi melihatnya

"Kenapa Ertus ngeliatin aku?" tanya Sia

"Enggak. Cuman lagi mikir cara ngumpulin duit untuk 3 tahun yang akan datang"

"Ertus gak punya duit? Nanti aku bantuin kok. Aku bakal nabung untuk masa depan kita" jawab Sia polos

Ertus tertawa sekeras-kerasnya mendengar jawaban Sia

"Kok Ertus ketawa sih?!"

"Ya lucu kok. Masak suruh nangis" jawab Ertus

"Tapi Ertus janji ya kita bakal kesana"

"Hmm"

"Ish Ertus janji loh" kesal Sia

Sia menunjukkan jari kelingkingnya. Ertus mengkaetkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Sia

as White as CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang