Part 31

73 11 5
                                    

"Aku mencintaimu, Bataertus Zinua Gatarano"

Kring kring kringg...

"Ertus bodoh! shooting!" teriak Malik

"Bego emang Ertus" ejek Iqbal fokus ke layar tv

"Diem oy. Gol ntar. Santai aja napa"

Kring kring kring...

"Woy ada telpon" ucap Malik melihat layar ponsel Ertus

"Sapa?" tanya Ertus sibuk memainkan stik ps nya

"Entah. Gak ada nama"

"Yodah biarin aja" jawab Ertus

"Nah nah... nahh!! Gollllllllll!!!!!!" teriak Iqbal kegirangan

Ertus membanting stik nya kesal

"Sesuai perjanjian. Lo traktir gue besok" ucap Iqbal memegang pundak Ertus

"Iya iya" jawab Ertus

Kringg Kring kringg...

"Ertus! ponsel lu dari tadi gak bisa diem" teriak Malik

Ertus menyabet ponselnya, dilihatnya layar ponsel itu, nomor tak dikenal

Gara-gara nih orang gue kalah

"Halo?! siapa?" ketus Ertus

"Ini gue Zia, Er. Gue pake ponsel Marsel untuk nelpon lo" jawab Zia dari seberang sana

"Lu pacarnya Marsel?" tanya Ertus

Iqbal dan Malik mendekatkan telinganya ke ponsel Ertus. Ertus menatap sahabat-sahabatnya dan menghidupkan loudspeaker

"Serius dikit, Er. Sia masuk rumah sakit! Pas latian tiba-tiba dia meringis kesakitan di bagian kaki" ucap Zia tegas

Terjadi keheningan beberapa saat

"Lo dimana?" tanya Ertus dingin dan terkesan seram

"Rumah sakit Amanah"

Ertus langsung mematikan ponselnya dan mengambil tas menuju tempat gadisnya terbaring

"Er gue ikut" pinta Malik

"Gak. Gue mau bawa motor" balas Ertus

"Kenapa gak naik naik mobil aja" rengek Malik

"Jalanan macet"

"Elah..  paling Sia kakinya sakit doang, dia gak sekarat gak" ucap santai Iqbal

Ertus memicingkan matanya ke arah Iqbal, seketika ia berlari menarik kerah baju Iqbal

"Maksud lo apaan hah?! Jaga omongan lo!!" marah Ertus

"Lo sekarang yang lebay! Dikit-dikit Sia, dikit-dikit Sia. Capek gue liatnya"

"Emang gue pernah minta lo untuk ngeliatin?!" geram Ertus menjadi-jadi

Malik berupaya meleraikan keduanya. Ia tak ingin Ertus marah, semua akan tau akibatnya jika Ertus sudah naik pitam

"Udah sih. Kalian tuh sahabatan! masak berantem gara-gara hal sepele"

"Sepele? Sia di Rumah Sakit itu hal sepele?" tanya Ertus

"Bukan. Bukan gitu Er maksudku-" jelas Malik yang terpotong

Ertus langsung beranjak dari tempat itu dan menaiki motornya, dipakainya helm itu dan melaju dengan cepat

"Kita kejer Ertus. Lo tau kan kalok ada apa-apa sama orang yang disayang dia gak bisa berpikir jernih" ajak Malik

"Ogah. Orang egois kayak dia dipikirin" luap Iqbal

as White as CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang