Part 35

61 9 0
                                    

Sejauh apapun jarak, selama apapun waktu. Aku tetap mencintaimu

"Ertus.." panggil Sia pelan menatap langit malam

"Iya Si"

"Kita disini sampai jam 12 ya"

"Nanti kena marah papamu" bingung Ertus

"Enggak kok Er, aku udah ijin papa"

"Emang dibolehin?" tanya Ertus

"Awalnya kena marah abis-abisan, tapi akhirnya papa ngalah" senyum Sia mengembang lebar dibibirnya

Ertus menatap Sia yang sibuk melihat langit

"Kamu suka langit?" tanya Ertus

"Iya, kalok aku lagi kesepian aku curhat ke langit, rasanya tenang"

"Sering-sering kesini aja biar hatimu tenang" ucap Ertus

"Gak mau, ntar kangen Ertus"

Ertus berdiri dari tempatnya
"Bangun" pinta Ertus

"Udah mager lho Er"

"Berdiri Sia sayang" pinta Ertus lembut

Sia tersenyum mendengarnya, dengan sigap ia berdiri

"Ada apa?" tanya Sia

Ertus langsung memeluk Sia yang ada dihadapannya itu

"Si, Aku bener-bener sayang sama kamu" lembut Ertus terdengar lirih

"Kenapa rasanya kayak Ertus mau pergi lama" sedih Sia

Dilepaskannya pelukan itu, diusapnya air mata Sia yang mengalir di pipi mulusnya

"Jangan nangis lagi, Si"

"Gak bisa Er, kenapa air matanya ngalir terus sih?" tanya Sia pada dirinya sendiri

Ertus terdiam mendengar ucapan Sia barusan, sebenarnya ada sedih yang ingin ia lampiaskan, namun ia tak mau sedih di hadapan gadisnya itu

"Ke pasar malam aja ya" pinta Ertus

Sia mengangguk tersenyum

***

"Ertusss aku mau naik itu!!" tunjuk Sia pada komedi putar yang tinggi

"Yakin?" tanya Ertus

Sia mengangguk mantap

30 menit kemudian...

Hoeekkk hoekkk..

"Tadi sok-sokan mau naik komedi putar"

"Ya kan aku pikir bisa liat dari atas pemandangannya sama Ertus berdua. Ternyata malah bikin pusing sama mual" rengek Sia

Ertus mengedarkan pandangannya

"Yaudah tak beliin air minum dulu"

Sia mengangguk
Sia terdiam duduk manis menunggu kekasihnya datang

"Ertus ngapain sih, lama banget. Jangan-jangan dia genit sama cewek lain" kesal Sia

Sia berdiri dari tempatnya duduk mencari keberadaan Ertus

Buakk...

Sia terlantar di tanah karna bertabrakan dengan orang-orang yang makin malam, makin ramai

"Ihhh orang-orang ini pada gak punya mata apa ya" kesal Sia semakin jadi

Dilihatnya tangannya yang sedikit lecet

"Ini gara-gara Ertus... Bakal kucincang-cincang tuh anak!"

Tanpa disadari ia menemukan keberadaan Ertus dengan seorang wanita, mereka tengah asik mengobrol dan tertawa

as White as CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang